Juventus dihadapkan pada lubang di lini pertahanan mereka jelang menghadapi juara bertahan Liga Champions Eropa, Chelsea. Selain rapuh di belakang, lini serang “Si Nyonya Besar” juga harus ditinggal dua pemain andalan
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
TURIN, SELASA - Juventus tidak pernah mencatatkan clean sheet dalam enam laga awal mereka di Liga Italia. Peringatan terhadap rapuhnya lini belakang “Nyonya Besar” disuarakan sejumlah pihak. Arsitek Juventus Massimiliano Allegri diharapkan bisa segera menambal kebocoran lini belakang sebagai bekal menjamu juara bertahan Liga Champions Eropa, Chelsea.
Kedua tim akan berhadapan di Stadion Allianz, Kamis (30/9/2021) pukul 02.00 WIB. Pertemuan terakhir Juventus dan Chelsea terjadi pada fase penyisihan Grup E Liga Champions 2012-2013. Kala itu Juventus mampu meredam “Si Biru” masing-masing dengan skor 2-2 di Stamford Bridge dan unggul 3-0 ketika ganti menjamu Chelsea.
Chelsea sedang dalam kondisi yang tidak bagus usai dibekap Manchester City 0-1 di Liga Inggris. Sebaliknya, Juventus tengah menikmati dua kemenangan beturut-turut di Liga Italia. Meski demikian, kemenangan Juventus tersebut diraih secara susah payah.
Juventus kini telah kebobolan 10 gol dalam enam pertandingan awal di Serie A. Saat meraih scudetto pada rentang 2011-2020, kebobolan 10 gol biasanya baru dialami Juventus pada pertengahan musim. Sebagian pihak menilai, Juve tidak lagi mampu menahan keunggulan seperti dulu mereka lakukan.
“Mengingat Allegri secara teratur memenangi gelar liga dengan memiliki pertahanan terbaik, maka sudah jelas apa masalah sebenarnya yang harus mereka selesaikan,” kata pengamat sepak bola dari Sky Sport Italia, Paolo Condo.
Mantan pelatih Juventus Fabio Capello mengatakan, Juventus manghadapi masalah semenjak kepergian megabintang Cristiano Ronaldo. Tetapi, kehilangan Ronaldo bukanlah maslaah utama. Capello menyoroti lini pertahanan Juventus yang rapuh dan mudah ditembus. Hal ini harus menjadi perhatian bagi Allegri sebelum menghadapi Chelsea.
“Di belakang, mereka tidak lagi sama seperti sebelumnya,” ujar Capello dikutip dari Calciomercato, Selasa (28/9/2021).
Legenda Juventus Marco Tardelli berpendapat, dua kemenangan Juventus di Liga Italia ketika menghadapi Spezia dan Sampdoria tidak mencerminkan identitas mereka yang sesungguhnya. Spezia dan Sampdoria memberikan perlawanan sengit sehingga mampu membobol gawang Wojciech Szczesny.
Kemenangan Juventus atas Spezia dan Sampdoria belum aman hingga menit-menit akhir laga. Dalam tiga dari empat pertandingan pertama mereka di musim ini, Juventus telah kehilangan kesempatan merebut poin penuh usai melemah secara fisik di babak kedua ketika menghadapi Udinese, Napoli, dan AC Milan.
“Anda tidak dapat memahami apa yang terjadi pada Juventus saat ini. Bahkan saat melawan Spezia, mereka melakukan upaya yang tidak menyelesaikan masalah,” katanya.
Pekerjaan rumah
Allegri mengatakan ada banyak aspek yang harus dia benahi sebelum bertemu Chelsea. Ia pun mengakui, timnya harus memenangi pertandingan dengan susah payah dan menderita selama 90 menit terlebih dulu. Rapuhnya lini pertahanan Juventus juga tecermin dari kenyataan bahwa mereka belum mencatatkan clean sheet di Liga Italia selama 20 pertandingan berturut-turut.
Mengingat Allegri secara teratur memenangi gelar liga dengan memiliki pertahanan terbaik, maka sudah jelas apa masalah sebenarnya yang harus mereka selesaikan.
Selain lini belakang, Juventus juga akan ditinggal dua penyerang Paulo Dybala dan Alvaro Morata yang cedera ketika menghadapi Sampdoria. Kehilangan Dybala dan Morata menjadi kerugian besar bagi Juventus. Keduanya sama-sama mencetak gol dalam kemenangan tandang 3-0 Juve atas Malmo, dua pekan lalu.
Dybala dan Morata adalah dua pemain Juventus yang mencetak lebih dari satu gol musim ini, dengan masing-masing tiga gol.
“Keduanya diperkirakan akan pulih setelah jeda internasional (Oktober),” kata Allegri.
Sementara itu, Chelsea bertekad mendapatkan hasil positif dalam lawatan mereka ke kandang Juventus. Hasil positif akan membangkitkan kepercayaan diri para pemain Chelsea setelah untuk pertama kalinya menelan kekalahan di Liga Inggris musim ini.
Pemain belakang Chelsea Antonio Rudiger mengatakan, selalu penting untuk bangkit kembali setelah kalah. Oleh karena itu, ia dan rekan-rekannya tengah fokus pada laga menghadapi Juventus. Kekalahan dari Manchester City, katanya, disebabkan karena pemain Chelsea tidak menguasai bola lebih banyak untuk menyulitkan lawan. Saat menghadapi City, Chelsea tidak satupun melepaskan tembakan tepat sasaran ke gawang.
Hal senada juga diungkapkan pelatih Chelsea Thomas Tuchel yang mengaku tidak peduli siapa lawan mereka setelah ini. Siapapun lawan yang menanti, kata Tuchel, ia dan timnya harus menjadi lebih baik. Hanya saja, perjuangan Chelsea untuk bangkit bisa jadi lebih sulit seiring absennya Jorginho dan Mason Mount sebagai pengatur keseimbangan di lini tengah. (REUTERS)