Atlet dan Ofisial Kluster PON yang Sembuh dari Covid-19 Bertambah
Sebanyak 38 orang yang sebelumnya terpapar Covid-19 di kluster PON telah sembuh. Sementara 54 orang lainnya masih dirawat di sejumlah tempat karantina terpusat dalam kondisi tidak memiliki gejala.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Atlet dan ofisial di empat kluster PON Papua 2021 yang sembuh dari Covid-19 terus meningkat. Total sebanyak 38 orang telah sembuh dan 54 orang masih dirawat di sejumlah tempat karantina terpusat.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua dr Silwanus Sumule di Jayapura, Rabu (13/10/2021).
Silwanus memaparkan, 38 orang yang telah sembuh di empat kluster PON Papua 2021 meliputi 15 orang di Mimika, 11 orang di Kota Jayapura, 9 orang di Merauke, dan 3 orang di Kabupaten Jayapura. Mereka dinyatakan sembuh setelah tidak mengalami gejala Covid-19 selama 10 hari menjalani isolasi.
Adapun 54 orang yang masih terpapar di empat kluster PON Papua 2021 meliputi Merauke 20 orang, Kota Jayapura 12 orang, Kabupaten Jayapura 21 orang, dan Mimika 1 orang.
”Pada Selasa kemarin hingga Rabu ini, jumlah atlet dan ofisial yang sembuh dari 29 orang menjadi 38 orang. Sementara 54 orang lainnya yang masih dirawat dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gejala Covid-19 sama sekali,” kata Silwanus.
Silwanus menyebutkan, atlet dan ofisial yang terpapar Covid-19 berasal dari sejumlah provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Perhelatan PON Papua 2021 dimulai sejak 22 September hingga 15 Oktober. Ajang ini dihadiri 6.116 atlet dari 33 provinsi dan 923 atlet tuan rumah.
”Semua yang terpapar Covid-19 telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan kedua. Hal inilah yang berdampak mereka sama sekali tidak mengalami gejala berat saat terpapar Covid-19,” ujarnya.
Ia pun menyatakan Satgas Penanganan Covid-19 di empat kluster ini telah memperketat protokol kesehatan di setiap arena pertandingan. Warga yang hendak menonton pertandingan wajib menunjukkan sertifikat vaksinasi dan surat bebas Covid-19 dari pemeriksaan tes cepat antigen.
”Kami membatasi warga yang memasuki arena, khususnya di dalam ruangan. Panitia akan menyiapkan videotron untuk warga yang tidak diizinkan masuk ke dalam arena,” katanya.
Ketua Harian Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Welliam Manderi menambahkan, rata-rata atlet dan pelatih yang terpapar telah sembuh dari Covid-19 hanya dalam waktu tiga hingga lima hari saja. Hal ini berkat mereka telah mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis kedua.
”Kami telah berkoordinasi dengan para ketua kontingen untuk mengawasi aktivitas atlet di luar penginapan. Tujuannya untuk mencegah mereka tidak terpapar selama di Papua dan sebelum kembali ke daerahnya,” tuturnya.
Bantah kabur
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali saat ditemui di Jayapura membantah adanya tujuh orang dari kontingen provinsi tertentu yang meninggalkan Papua dalam kondisi terpapar Covid-19. Akan tetapi, tujuh orang itu telah menjalani pemeriksaan antigen dan hasilnya negatif.
Ia pun mengakui hasil pemeriksaan Covid-19 dengan metode PCR untuk tujuh orang ini masih dinantikan. Sebab, jumlah sampel yang diperiksa petugas di laboratorium sangat banyak.
”Jumlah laboratorium untuk pemeriksaan sampel PCR tidak banyak. Karena itu, hasil pemeriksaan PCR memakan waktu cukup lama,” ungkap Zainudin.
Zainudin menyatakan terus berada di Papua dalam beberapa hari terakhir untuk memantau kondisi para atlet dan ofisial yang terpapar Covid-19. ”Kami bersama Panitia Besar PON Papua dan Satgas Covid-19 terus mengawasi para atlet dan ofisial yang dirawat di sejumlah tempat karantina terpusat,” tambahnya.
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura Rustan Saru mengatakan, pihaknya telah menempatkan petugas di Kapal Tidar dan sejumlah rumah sakit yang menjadi tempat perawatan para atlet serta ofisial hingga mereka kembali pulih.