Jelang Laga ”Derbi Mataram”, Polisi Pamong Praja Antisipasi Nonton Bareng
Persis Solo berlaga melawan PSIM Yogyakarta pada lanjutan pergelaran Liga 2 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (12/10/2021) petang. Potensi timbulnya kerumunan nonton bareng dicegah dengan patroli.
Oleh
Nino Citra
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Persis Solo akan berlaga melawan PSIM Yogyakarta pada lanjutan pergelaran Liga 2, di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (12/10/2021) petang. Laga bertajuk ”Derbi Mataram” itu mempunyai potensi menimbulkan kerumunan dengan penyelenggaraan nonton bareng. Kondisi tersebut diantisipasi dengan patroli dari satuan tugas penanganan Covid-19.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta Arif Darmawan menegaskan, kegiatan nonton bareng (nobar) pertandingan sepak bola dilarang. Tidak terkecuali untuk laga Liga 2 yang mempertemukan Persis Solo dan PSIM Yogyakarta. Pelarangan bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Dalam kegiatan nobar, kerumunan orang dapat dipastikan terjadi.
”Pelarangan juga sudah sesuai dengan SE (Surat Edaran Wali Kota Surakarta Nomor 067/3272 tentang PPKM Level II di Kota Surakarta). Nanti akan dipantau tim cipta kondisi dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Surakarta,” kata Arif, saat dihubungi, Selasa siang.
Sejauh ini Persis Solo sudah berlaga dua kali, yakni melawan PSG Pati dan Persijap Jepara. Dari dua laga tersebut, setidaknya ada tiga kali nobar yang diadakan di tiga kafe berbeda. Ketiganya juga dibubarkan oleh Satgas Covid-19 Kota Surakarta.
Menjelang laga kontra PSIM Yogyakarta, Selasa petang, kembali beredar poster pergelaran nobar lewat media sosial Instagram. Acara itu rencananya diadakan di sebuah kafe bernama Historica, di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Ada tiket yang dikenakan untuk pengunjung, yaitu Rp 20.000 per orang.
”Jika masih ada yang mengadakan akan kami bubarkan. Perintah di SE sudah jelas. Kalau keramaian luar biasa dan protokol kesehatan abai, nanti akan dites antigen di tempat,” kata Arif.
Selasa sekitar pukul 14.30, akun Instagram milik Historica mengunggah informasi baru. Pergelaran nobar tersebut dibatalkan.
Gabriel, pemilik Historica, mengatakan, pihaknya tak mengetahui bahwa nobar tidak diperbolehkan. Pembatalan dilakukan setelah didatangi petugas dari satgas Covid-19.
”Didatangi pas posisi kafe tutup. Dikasih tahu kalau tidak boleh (nonton bareng), lalu kami batalkan,” kata Gabriel.
Adapun kuota dari pergelaran nobar itu berjumlah 25 orang. Jumlah itu setara dengan 50 persen dari kapasitas kafe. Pengelola kafe sengaja membatasi jumlah peserta agar protokol kesehatan dapat diterapkan. Sebelum dibatalkan, baru ada 15 orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan tersebut. Setelah dibatalkan, uang tiket yang sudah dibayarkan pun dikembalikan penuh.
Sejumlah pengurus Pasoepati, sebutan pendukung Persis Solo, sempat menemui Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Selasa siang. Dalam pertemuan itu, ada pembahasan soal imbauan bagi para suporter agar menonton dari rumah saja. Para suporter juga diminta menjaga agar kota itu tetap kondusif meski laga antara kedua tim kerap berlangsung panas.
Presiden Pasoepati Maryadi tak memungkiri kerap ada desakan dari para suporter agar laga bisa disaksikan langsung atau dengan nobar. Namun, pihaknya meminta para suporter memahami kondisi pandemi Covid-19 agar tidak menimbulkan kerumunan dalam kegiatan tersebut.
”Kami tetap menonton di rumah saja. Informasi agar menonton dari rumah juga secara aktif kami sampaikan kepada para suporter,” kata Maryadi.
Gibran mengharapkan para suporter bisa menjaga kondusivitas kota tersebut. Salah satunya dengan menjalankan imbauan menonton dari rumah. Pihaknya juga menjamin keamanan tim tamu yang berlaga kontra Persis.
”Kita sebagai tuan rumah harus menghargai teman-teman kita yang sudah jauh-jauh ke sini. Kita pastikan keamanannya terjamin. Tenang saja,” kata Gibran.
Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan, dalam laga Persis Solo melawan PSIM Yogyakarta, pengamanan bakal ditingkatkan. Total akan ada 750 personel yang diterjunkan. Jumlah tersebut lebih banyak tiga kali lipat dibandingkan dengan pengamanan biasanya. Para petugas ada yang berjaga di stadion dan ada yang patroli berkeliling untuk mencegah pergerakan massa suporter.