Perketat Protokol Kesehatan dan Pelacakan di PON Papua
Memperketat penerapan protokol kesehatan menjadi pilihan karena sulit mencegah terbentuknya kerumunan penonton pada PON Papua 2021. Pelacakan dan vaksinasi juga perlu digencarkan.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga, M Ikhsan Mahar, Kelvin Hianusa, Adrian Fajriansyah, Fabio Lopes da Costa, Deonisia Arlinta
·5 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Penerapan protokol kesehatan secara ketat dan pelacakan kepada kontak erat perlu dilakukan untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19 pada atlet, ofisial, panitia, dan penonton pada PON Papua 2021. Hal ini seiring bertambahnya kasus positif di kluster PON, dan kesulitan penyelenggara untuk mencegah kerumunan penonton.
Pada Rabu (6/10/2021), tercatat delapan kasus baru positif Covid-19 di kluster PON, tersebar di Kota Jayapura enam orang, Kabupaten Jayapura (1) dan Kabupaten Merauke (1). Dengan tambahan kasus ini, Juru Bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule mengatakan, total terdapat 37 kasus di empat kluster PON hingga Rabu. Empat orang diantaranya telah sembuh.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengakui sulit untuk mencegah timbulnya kerumunan penonton pada PON Papua. Kerumunan terutama terjadi di arena yang menggelar cabang olahraga favorit warga Papua, seperti sepak bola.
Untuk mencegah penularan meluas, Zainudin berjanji untuk memperketat penerapan protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi bagi warga Papua. Pihaknya terus memantau PON dengan berkeliling ke arena pertandingan bersama Satgas Covid-19. Menpora berkantor di Papua untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi hingga PON usai, 15 Oktober.
Zainudin mengatakan, tidak mungkin bagi panitia untuk sama sekali mencegah adanya penularan Covid-19 di tengah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Itu karena, PON Papua dilaksanakan di tengah situasi pandemi yang belum berakhir. Oleh karena itu, apa yang bisa dilakukan panitia sekarang adalah semaksimal mungkin menjaga agar tidak ada peserta yang tertular virus.
Menpora mengatakan, kerumunan sulit dicegah dan pemerintah serta panitia harus sebijak mungkin menangani persoalan penonton yang antusias menyaksikan pertandingan. Membatasi penonton hampir mustahil dilakukan karena jika dilarang akan menimbulkan kekacauan.
Kami tidak mengizinkan warga memadati arena PON. Kami hanya mengizinkan warga hingga 25 persen kapasitas arena.
Menurut Zainudin, PON Papua adalah momen langka yang dinantikan warga sehingga sangat sulit membubarkan mereka yang antusias menyaksikan pertandingan. ”Kalau berhadapan dengan masyarakat seperti itu, bisa gaduh kalau ditolak. Makanya sejak awal Presiden menyampaikan masyarakat harus divaksin,” katanya.
Dalam situasi tersebut, langkah yang bisa diupayakan pemerintah adalah maksimalkan penerapan protokol kesehatan. Zainudin menyebut sudah ada petugas yang membagikan masker di pintu masuk arena pertandingan. Selain itu, ada petugas yang berkeliling dan secara rutin mengingatkan penonton untuk menerapkan protokol kesehatan. Tempat untuk mencuci tangan juga sudah disiapkan di sejumlah titik di arena pertandingan.
Selain memperketat protokol kesehatan, upaya vaksinasi terus dijalankan. Di sejumlah arena pertandingan, terutama yang menjadi favorit warga, telah disiapkan sentra vaksinasi.
Memperketat
Setelah munculnya kasus positif, penyelenggara mulai memperketat protokol kesehatan. Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Jayapura Rustan Saru menegaskan, pihaknya memperketat protokol kesehatan di 17 arena untuk 22 disiplin di kluster Kota Jayapura.
”Kami tidak mengizinkan warga memadati arena PON. Kami hanya mengizinkan warga hingga 25 persen kapasitas arena,” kata Rustan.
Ikhtiar itu terlihat pada laga babak enam besar sepak bola putra antara Papua lawan Aceh di Stadion Mandala, Jayapura, Rabu. Seluruh penonton harus menunjukkan sertifikat vaksin sebelum masuk tribune. Setelah itu, calon penonton itu diberi gelang sebagai tiket masuk.
Marwan, sukarelawan yang berjaga di pintu masuk mengatakan, tanpa sertifikat penonton tidak bisa masuk ke stadion. Petugas juga wajib meminta penonton mengenakan masker ketika memasuki tribune.
Anjuran mematuhi protokol kesehatan juga terlihat di tiga spanduk yang terpasang di sudut tribune. Panitia pelaksana pertandingan juga mengingatkan penonton agar memakai masker secara sempurna menggunakan pengeras suara.
Tetapi, instruksi itu dianggap angin lalu oleh para penonton. Mereka patuh mengenakan masker saat masuk tribune, namun mulai melepaskan masker di kursi tribune. Mereka juga tetap duduk di kursi yang diberi tanda silang, sehingga penonton tetap duduk bersebelahan.
Tidak hanya itu, ribuan penonton itu juga berteriak dan menyanyikan yel-yel dukungan kepada tim Papua. Mereka pun tidak ketinggalan menguyah pinang sembari menyaksikan tim kebanggaan berjibaku di lapangan hijau, tentu dengan melepas masker atau mengenakan masker di dagu.
Salah satu penonton, Ela (18) hanya tersenyum ketika ditanya alasannya tidak mematuhi prokes penggunaan masker. “Saya tidak nyaman. Banyak juga toh yang tidak pakai (masker),” kata Ela sambil tersenyum.
Di Arena Sian Soor, Japayapura, tempat pertandingan tenis, penonton jauh lebih tertib. Ratusan penonton duduk dengan menjaga jarak satu sama lain. Meski masih ada yang berkerumun, seperti pendukung kontingen Jatim di depan pembatas tribune. Sementara itu, sukarelawan membagikan masker kepada pada penonton dua kali sehari.
Hal serupa terlihat di GOR Kompleks Mimika, tempat penyelenggaraan bola basket. Penonton harus melalui dua pintu pemeriksaan sebelum masuk ke dalam arena. Petugas juga cukup sigap menegur penonton jika ada yang melepas masker atau duduk berdekatan.
Di Stadion Atletik Mimika, pengawasan lebih longgar. Saat penonton duduk berjauhan, kerumunan justru terjadi pada tribune yang dipadati ofisial kontingen peserta.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengatakan, upaya pemeriksaan dan pelacakan harus digiatkan setelah ditemukan kasus positif Covid-19 di kluster PON Papua. Hal ini diperlukan untuk mengetahui situasi epidemiologi secara tepat.
Pelacakan harus dilakukan pada seluruh kontak erat. Jika merujuk pada standar pelacakan satu banding 30 kontak erat, pelacakan perlu dilakukan pada 900 orang apabila diketahui ada 30 orang terkonfirmasi positif.
Pelacakan dan pemeriksaan itu termasuk pada sesama atlet, panitia, atau pendukung lain yang terlibat seperti petugas hotel. Pemeriksaan sekuensing genom pun diperlukan.
”Atlet yang sekarang positif sebaiknya ditangani sampai negatif. Jangan hanya mengikuti panduan yang merujuk sekian hari dapat bebas isolasi atau karantina. Apabila pulang ke daerah masing-masing, pengawasan tetap diperlukan,” kata Tjandra dalam keterangan tertulis. (TAN/FLO/DRI/KEL/SAN/IGA)