Presiden Jokowi: PON 2021 Melambangkan Kemajuan Papua
Perhelatan olah raga nasional empat tahunan, PON Papua 2021 resmi dibuka. Selain 923 atlet tuan rumah Papua, PON juga diikuti 6.116 atlet dari 33 provinsi lainnya.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono, Nina Susilo
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 resmi dibuka, Sabtu (2/10/2021) malam. Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa PON Papua 2021 tak hanya menggambarkan kemajuan, tetapi juga menunjukkan kesiapan infrastruktur dan masyarakat Papua dalam menyelenggarakan perhelatan besar untuk berprestasi di kancah nasional dan internasional. Pesta olahraga empat tahunan itu juga mempunyai makna besar bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Bukan hanya itu, PON Papua 2021 juga disebut sebagai panggung persatuan, panggung kebersamaan, dan panggung persaudaraan. ”PON ini adalah panggung kesetaraan dan panggung keadilan untuk maju bersama, sejahtera bersama, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo, dalam sambutan pada pembukaan PON Papua 2021 di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Provinsi Papua.
Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi menyapa Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua DPD La Nyalla Mahmud Matalitti, serta para duta besar negara-negara sahabat yang hadir secara virtual.
PON Papua adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, panggung persaudaraan, panggung kesetaraan, dan panggung keadilan untuk maju bersama, sejahtera bersama, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Presiden Jokowi)
Sapaan juga disampaikan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua KONI beserta Ketua Panitia Besar PON Papua, Gubernur Papua Lukas Enembe beserta gubernur dari seluruh Indonesia, para bupati dan wali kota, para atlet dan kontingen peserta PON Papua, dan tamu undangan. Tak lupa, Presiden menyapa masyarakat Papua.
”Perasaan saya dan perasaan Saudara-saudara pasti sama. Kita bangga berada di Tanah Papua. Dan, kita bangga berada di stadion terbaik di Asia Pasifik ini. Kita bangga membuka PON XX, PON yang pertama kali diselenggarakan di Tanah Papua,” kata Presiden melanjutkan pidatonya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden menuturkan bahwa stadion yang sangat megah bukan satu-satunya simbol kemajuan Papua. Konektivitas laut, darat, udara, bandara, pelabuhan, jalan lintas Papua, serta pengembangan sumber daya manusia merupakan capaian-capaian lain dari kemajuan provinsi paling timur Indonesia itu.
Pengembangan sumber daya manusia tak hanya dilakukan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas lembaga pendidikan formal. Dukungan juga diberikan dalam bentuk penciptaan ekosistem untuk mencetak wirausaha serta meningkatkan nilai tambah bagi talenta-talenta Papua.
Presiden menyampaikan harapan prestasi anak muda Papua mesti terus dipupuk dan dikembangkan. ”Prestasi atlet Papua, seperti Lisa Rumbewas, atlet angkat besi; Serafi Anelis Unani, (atlet) atletik, Franklin Ramses Burumi, (atlet) atletik; Boaz Solossa, (atlet) sepak bola harus diikuti oleh anak muda-anak muda Papua lainnya,” katanya.
Demikian pula kreativitas di bidang musik dan seni budaya yang sangat membanggakan. ”Lagu ’Cuma Saya’ dari M.A.C dan ’Jang Ganggu’ dari Shine of Black pasti akan diikuti oleh karya-karya lain yang tidak kalah hebatnya oleh anak-anak muda Papua,” ujar Presiden yang kembali mendapat tepuk tangan dan sambutan meriah begitu mengucapkannya.
Lebih jauh, Presiden mengajak semua masyarakat merayakan PON Papua dengan penuh sukacita. PON diharapkan menjadi ajang menunjukkan sportivitas, mempererat tali persaudaraan, kebersamaan, kesetaraan, serta persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, seluruh elemen bangsa diajak berpartisipasi dalam menjamin keberhasilan PON sekaligus mendukung percepatan pembangunan Papua.
Sementara dalam laporannya, Ketua Umum KONI Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menyampaikan, PON Papua diikuti 34 kontingen dari 34 KONI provinsi dengan jumlah atlet 6.116 atlet tamu dan 923 atlet tuan rumah Papua. PON Papua 2021 mempertandingkan 37 cabang olahraga yang terdiri dari 56 disiplin dan 681 nomor pertandingan serta memperebutkan 681 medali emas, 681 medali perak, dan 877 medali perunggu.
Penyelenggaraan PON 2021 tersebar di empat kluster; yakni meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. ”Venue yang digunakan 45 unit berstandar nasional, bahkan sebagian di antaranya berstandar internasional. Termasuk Stadion Lukas Enembe yang digunakan untuk upacara pembukaan PON Papua 2021 hari ini dan akan berakhir tanggal 15 Oktober 2021,” kata Marciano.
Harapan
Marciano menuturkan bahwa PON Papua diharapkan tidak hanya sukses prestasi tetapi juga sukses penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses ekonomi, dan sukses pasca-PON. ”(PON) ini juga digunakan sebagai ajang meningkatkan silaturahmi, menciptakan suasana kebersamaan sesama anak bangsa. Saling berlaga untuk menjadi yang terbaik tetapi tetap mengedepankan sportivitas dan rasa persaudaraan serta sebagai alat pemersatu bangsa,” katanya.
PON ini sebagai ajang meningkatkan silaturahmi, menciptakan suasana kebersamaan sesama anak bangsa. Saling berlaga untuk menjadi yang terbaik tetapi tetap mengedepankan sportivitas dan rasa persaudaraan serta sebagai alat pemersatu bangsa.
Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan selamat datang kepada seluruh kontingen dan pihak-pihak pendukung lainnya di Tanah Papua. ”Tangan kami terbuka lebar untuk menyambut sahabat-sahabat semua dan hati kami juga diselimuti penuh oleh kasih,” katanya.
Lukas pun menuturkan, ”Sebuah kebanggaan bagi kami yang berada di Provinsi Papua melihat seluruh anak bangsa berkumpul dan bersatu di tempat ini. Saya berterima kasih kepada panitia penyelenggara di semua tingkatan yang telah melakukan pekerjaan luar biasa ini. Mungkin kesempurnaan tidak dapat kami berikan sepenuhnya. Untuk itu, saya selaku Ketua Umum PB PON XX Papua, meminta maaf apabila ada kekurangan dan ketidaknyamanan selama penyelenggaraan PON.”
Namun, Lukas Enembe memastikan bahwa seluruh panitia penyelenggara akan berupaya semaksimal mungkin membuat banyak senyum dan tawa dibandingkan tangis dan kecewa. ”Saya berterima kasih kepada Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo, yang merindukan pelaksanaan PON di Papua. Tanpa dukungan Bapak, tidak akan terlaksana,” kata Lukas.
Lukas Enembe juga berterima kasih kepada para atlet yang telah terpilih untuk mewakili provinsi-provinsi masing-masing. ”Kalian adalah deretan pahlawan bagi masing-masing daerah yang diwakilkan,” katanya.
Pada kesempatan itu Lukas Enembe menuturkan bahwa dirinya percaya bahwa pesta olahraga besar ini menjadi perekat konsep kesatuan yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. ”Dari Tanah Papua saya akan tunjukkan kepada seluruh sahabat-sahabat yang ada di penjuru Nusantara bahwa kami, masyarakat Papua, akan senantiasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Republik Indonesia,” katanya.
Sementara itu pengamat politik Papua dan juga dosen Hubungan Internasional Universitas Cenderawasih, Melyana R Pugu, menuturkan, harapannya Papua menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan nasional lainnya dan juga kegiatan internasional sehingga dampak ekonomi bisa terus dirasakan masyarakat. Selain itu, infrastruktur yang telah dibangun, seperti stadion, dapat terus digunakan dan memberi nilai tambah bagi Papua.
Dari Tanah Papua saya akan tunjukkan kepada seluruh sahabat-sahabat yang ada di penjuru Nusantara bahwa kami, masyarakat Papua, akan senantiasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Republik Indonesia. (Gubernur Papua Lukas Enembe)
Melyana pun mengatakan harapannya komunikasi yang terbangun antara Presiden Jokowi dan pemerintah daerah, dan juga dengan masyarakat adat Papua dapat terus terbangun dengan baik dalam kerangka memberi rasa percaya kepada masyarakat dan sebaliknya. ”Karena itu, keamanan di Papua dapat lebih diatasi dengan cara-cara humanis,” ujar Melyana.
Intinya, menurut Melyana, kunjungan Presiden Jokowi ini juga menunjukkan bahwa Papua merupakan wilayah Indonesia yang sama dengan wilayah lain di Indonesia dalam hal pembangunan dan penyelenggaraan perhelatan nasional, termasuk PON Papua.