Kalimantan Timur memulai perjalanan di cabang sepak bola putra dengan kemenangan tipis atas Sulawesi Utara. Dua tim unggulan, Papua dan Jawa Timur, menjadi dua tim perdana yang lolos ke babak enam besar.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SENTANI, JUMAT – Kalimantan Timur hanya butuh satu poin saat menghadapi Aceh di laga terakhir Grup C cabang sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional Papua 2021, Senin (4/10/2021), untuk lolos ke babak enam besar sebagai juara grup. Pada laga perdana di PON Papua, Kaltim unggul dari Sulawesi Utara dengan skor minimalis, 1-0, di Stadion Barnabas Youwe, Jumat (1/10/2021) sore.
Dengan hasil itu, anak asuhan Rudi M Manumpil itu sementara duduk di puncak klasemen Grup C dengan perolehan tiga poin. Jumlah poin Kaltim setara dengan poin milik Sulut, tetapi satu-satunya perwakilan Pulau Kalimantan di sepak bola putra PON Papua itu unggul rekor pertemuan dari Sulut.
Dalam laga yang disaksikan langsung Gubernur Kaltim Isran Noor itu, kepastian kemenangan Kaltim tercipta pada menit ke-55 melalui Ical, pemain sayap pengganti. Ical, yang masuk di menit ke-21 babak pertama untuk menggantikan Muhammad Ramli, menjadi momok utama lini pertahanan Sulut. Kelincahan olah bola Ical merepotkan para pemain di sisi kiri pertahanan Sulut.
Gol tunggal yang tercipta di laga itu diawali dari situasi sepak pojok. Bola yang melambung di udara disundul oleh penyerang tengah Kaltim, Agus Susanto, yang memang mengarahkan bola kepada Ical yang tidak terjaga di dalam kotak penalti Sulut.
Hasilnya, pemain bernomor punggung 15 itu bisa menjebol gawang Sulut yang dikawal Luqman Nul Hakim melalui sepakan kaki kirinya. Itu adalah satu-satunya peluang tepat sasaran yang didapatkan Kaltim di babak kedua.
“Saya tidak melihat berapa gol yang kami ciptakan. Paling penting kami bisa menang karena itu misi yang dimiliki anak-anak ketika masuk ke dalam lapangan,” ujar Pelatih Kaltim Rahmat Hidayat.
Saya tidak melihat berapa gol yang kami ciptakan. Paling penting kami bisa menang karena itu misi yang dimiliki anak-anak ketika masuk ke dalam lapangan. (Rahmat Hidayat)
Kondisi fisik menurun
Kaltim yang tampil lebih mendominasi melalui serangan sayap hanya mampu tampil dengan intensitas tinggi selama 60 menit. Setelah lewat satu jam laga berlalu, kondisi fisik pemain Kaltim menurun drastis.
Tidak ada lagi skema serangan dengan zona pertahanan tinggi yang mengandalakan serangan dari dua sisi sayap. Dengan formasi 4-2-3-1, Rahmat mengandalkan Ical dan Tria Aditia Saputra untuk menusuk ke dalam pertahanan Sulut. Kedua pemain itu memiliki kemampuan individu yang mumpuni untuk melewati pemain lawan.
Namun, kondisi fisik yang jauh menurun membuat tusukan itu amat mudah diantisipasi pasukan Sulut yang mengandalkan taktik 3-5-2. Ical dan Aditia sudah tidak bisa unggul lari cepat dengan barisan bek Sulut.
Tak hanya itu, sebanyak enam pemain Kaltim sempat terjatuh dan mendapatkan perawatan di dalam lapangan dalam kurun waktu setengah jam terakhir pertandingan. Mayoritas pemain Kaltim mengalami keram. Kondisi itu membuat puluhan pendukung Sulut yang hadir langsung di tribune stadion selalu menyoraki pemain Kaltim yang mendapat perawatam sementara di dalam lapangan.
Rahmat pun menolak dikatakan bahwa banyak pemainnya terjatuh di atas lapangan itu bagian dari strateginya untuk mengulur waktu demi mempertahankan keunggulan. Ia mengungkapkan, sejumlah pemainnya mengalami masalah otot di akhir pertandingan.
“Ada dua faktor yang membuat para pemain banyak terjatuh. Mereka belum berada di kondisi fisik yang sempurna karena baru menjalani laga pertama. Kedua, kami amat merasakan kondisi lapangan buruk dan tidak rata yang amat berisiko untuk para pemain,” ucap Rahmat.
Keluhan Rahmat itu sesuai dengan kondisi di Barnabas Youwe. Di sejumlah titik, terutama di sisi pinggir lapangan, rumput kering yang berwarna cokelat dan permukaan tidak rata.
Menunggu
Adapun Sulut hanya bisa menunggu kepastian untuk lolos ke babak enam besar. Dari dua laga yang telah dijalani di Grup C, Sulut mengoleksi tiga poin hasil dari mengalahkan Aceh, 3-1. Atas dasar itu, Sulut berharap Kaltim bisa mengalahkan atau menahan imbang Aceh di laga pamungkas fase pertama penyisihan.
Grup C berbeda dengan dua grup lainya yang berisi empat provinsi. Grup C hanya berisi tiga partisipan karena Bengkulu mengundurkan diri.
“Di tengah masa menunggu hasil laga lain, kami tetap akan mempersiapkan diri dengan baik jelang babak enam besar. Saya akan melakukan evaluasi dari cara bermain karena instruksi saya bersama tim pelatih lainnya tidak berjalan selama 90 menit,” kata Pelatih Sulut Rudi M Manumpul.
Sementara itu, pada dua laga lain yang berlangsung bersamaan, dua tim unggulan, yaitu Papua dan Jawa Timur, telah memastikan satu tempat di babak enam besar. Dalam dua laga fase grup, kedua provinsi itu selalu meraih kemenangan telak. Papua melibas Maluku Utara 3-1, sedangkan Jatim membenamkan Jawa Tengah, 3-0.
Papua, yang tampil di Stadion Mandala, Jayapura, sempat tertinggal lebih dahulu dari Maluku di menit ke-15. Kemudian, Papua bangkit berkat sumbangan trigol penyerang, Ricky Ricardo. Ricky telah menyumbangkan lima gol dalam dua laga Grup A.
Jatim, yang telah meraih empat emas cabang sepak bola putra di PON, menciptakan tiga gol ke gawang Jateng hanya dalam kurun waktu 11 menit. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Mahacandra, Papua, gol kemenangan Jatim disumbangkan oleh Dian Sasongko (73’), Muhamad Faisol Yunus (75’), dan Rezky Renaldi El Has (84’).