Panitia PON XX Papua 2021 akan menyajikan kejutan untuk memeriahkan upacara pembukaan pada 2 Oktober. Kegiatan diharapkan bisa meriah, tetapi khidmat karena berusaha menyesuaikan kondisi di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH, FABIO MARIA LOPES COSTA
·4 menit baca
PB PON XX PAPUA/BILLY
Tim penyambut kontingen PON XX Papua 2021, yaitu namek (sebutan untuk laki-laki) dan namuk (sebutan untuk perempuan) siap menyambut kontingen yang baru turun dari Bandara Mopah, Merauke, Papua, Minggu (26/9/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 akan menyiapkan kejutan untuk memeriahkan upacara pembukaan di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Pembukaan bakal mengusung tema utama kebangkitan Indonesia melawan pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo pun kemungkinan besar menghadiri acara tersebut.
Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ade Lukman saat dihubungi, Minggu (26/9/2021), mengatakan, upacara pembukaan akan menyesuaikan kondisi dengan pandemi Covid-19. Maka dari itu, acaranya diusahakan meriah, tetapi khidmat atau tidak berlebih-lebihan.
”Jumlah yang hadir dibatasi sekitar 10.000 orang atau 25 persen dari total kapasitas stadion yang mencapai 40.000 orang, itu sudah termasuk panitia, pementas, tamu/pejabat, kontingen peserta, dan masyarakat. Mereka nanti duduk dengan sistem 1-0-1 atau satu bangku diisi dan satunya kosong dan seterusnya untuk jaga jarak,” ujarnya.
Nantinya, semua kegiatan inti dalam pembukaan tetap berlangsung, yakni mulai dari defile peserta, janji atlet, janji wasit, sampai penyalaan api kaldron. Nantinya, yang membawa dan menyalakan api itu adalah atlet aktif yang menjadi ikon olahraga dari Papua. Acara juga diisi dengan hiburan kreatif, seperti tari-tarian yang melibatkan sekitar 700 penari asli Papua. Para penari coba menunjukkan kekayaan budaya, keindahan alam, dan potensi flora ataupun fauna Papua.
Ada pula konser yang dibawakan oleh musisi asli Papua. Terakhir, bakal ada pesta kembang api. Semua kegiatan itu disiapkan oleh tim kreatif yang terlibat dalam Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. ”Kami berusaha membuat pembukaan yang lebih baik dibandingkan dengan PON sebelumnya, yang skalanya mungkin hanya lebih kecil dari Asian Games,” kata Ade.
Lambang kebangkitan
Ade mengatakan, panitia berusaha agar pembukaan bisa menjadi pelecut semangat masyarakat untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Apalagi, acara itu akan disiarkan secara langsung ke seluruh Indonesia. Hal ini seusai dengan tujuan PON Papua yang tidak cuma sebagai kegiatan kompetisi olahraga saja, tetapi juga alat mempererat persatuan bangsa, terutama dalam melawan pandemi Covid-19.
Kali ini, selain untuk mempererat persatuan, PON Papua bertujuan menunjukkan bahwa Indonesia mampu bangkit dari pandemi.
”Kita ingin mengembalikan semangat dari PON pertama di Solo pada 1948. Waktu itu, PON bertujuan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa pascakemerdekaan pada 1945. PON itu untuk menunjukkan eksistensi atau keberadaan Indonesia di dunia. Kali ini, selain untuk mempererat persatuan, PON Papua juga bertujuan menunjukkan bahwa Indonesia mampu bangkit dari pandemi,” ujarnya.
Ade menyampaikan, Presiden Joko Widodo bakal menghadiri pembukaan. Segala persiapan telah dilakukan agar acara berlangsung dengan aman dan lancar. ”Persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari dengan optimal yang melibatkan kementerian/lembaga terkait,” ujarnya.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Para atlet kriket putri Provinsi Papua merayakan raihan medali emas setelah mengalahkan tim Bali di final dan meraih kemenangan dengan skor 45-44 di Kabupaten Jayapura, Minggu (26/9/2021).
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali juga memastikan bahwa Presiden akan membuka langsung PON Papua. Namun, pemimpin negara sahabat yang tadinya dikabarkan bakal hadir ternyata tidak ada.
Tamu asing praktis dari perwakilan negara sahabat atau duta besarnya di Indonesia. Itu pun tidak semuanya, tetapi beberapa dubes saja. ”Itu semua karena beberapa faktor, antara lain keterbatasan fasilitas akomodasi dan transportasi di Papua,” kata Zainudin.
Sementara itu, tim kriket kontingen Papua berhasil meraih dua medali dalam keikutsertaan yang pertama kali di Pekan Olahraga Nasional XX. Tim putri Papua meraih medali emas dalam nomor pertandingan super six, sedangkan tim putra menyumbangkan medali perak dalam laga final di Stadion Kriket Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Minggu (26/9/2021).
Tim putri kriket Papua mengalahkan tim Bali di final dan meraih kemenangan dengan skor 45-44. Tim kriket putri Papua sebelumnya mengalahkan DKI Jakarta di semifinal.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Tim kriket Putri Provinsi Papua meraih medali emas dalam nomor pertandingan super six di Kabupaten Jayapura, Papua, Minggu (26/9/2021). Tim kriket putri Papua melawan tim Bali di final dan meraih kemenangan dengan skor 45-44.
Adapun tim putra kriket Papua kalah di final dari tim putra Bali dengan skor 76-63 dalam nomor pertandingan super six. Nomor pertandingan ini juga baru pertama kali dimainkan di PON.
Pengamatan Kompas, tampak ratusan warga memadati tribune arena kriket. Sayangnya, masih ditemukan banyak penonton yang belum melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, seperti tidak menggunakan masker dengan benar. Padahal, Kabupaten Jayapura merupakan salah satu daerah yang terdapat kasus aktif Covid-19.
Ketua Kontingen PON XX Provinsi Papua yang juga Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengatakan, rata-rata cakupan vaksinasi Covid-19 di empat kluster ini sudah mencapai 60 persen. Ditargetkan cakupan vaksinasi sudah mencapai angka 70 persen pekan depan.
”Kami akan terus berupaya secara optimal agar cakupan vaksinasi Covid-19 telah mencapai 70 persen dalam pekan ini. Adapun jumlah penonton yang diizikan hanya 25 persen dari kapasitas arena,” ucap Mathius.