Kepercayaan ”fans” terhadap Mikel Arteta mulai tumbuh seiring tiga kemenangan beruntun yang diraih Arsenal di Liga Inggris. Tangan dingin Arteta membuat ingatan pada kejayaan Arsenal saat dilatih Arsene Wenger menyeruak.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Setelah mengalami awal musim yang buruk, Arsenal lambat laun mulai menunjukkan identitas sebagai tim dengan tradisi kuat di Liga Inggris. Kemenangan 3-1 atas Tottenham Hotspurs dalam derbi London Utara yang berakhir Senin (27/9/2021) dini hari WIB seakan membangkitkan kembali ingatan fans akan kejayaan Arsenal di bawah kendali Pelatih Arsene Wenger di masa lalu.
Arsenal mengalami awal yang sulit untuk musim ini. Tim arahan Pelatih Mikel Arteta memulai musim dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi Brentford. Setelah itu, rentetan hasil negatif dituai klub berjuluk ”Meriam London” tersebut. Mereka dibekap Chelsea 0-2 kemudian dibantai Manchester City 0-5.
Hasil buruk itu membuat Arsenal berada di papan bawah klasemen sementara. Tiga kekalahan beruntun tanpa mampu mencetak satu gol pun membuat kepercayaan pendukung Arsenal terhadap Arteta meluntur.
Semuanya seakan berbalik saat ini. Arsenal lambat laun bertransformasi menjadi tim yang solid. Pierre-Emerick Aubameyang dan rekan-rekannya meraih tiga kemenangan beruntun dengan skor tipis 1-0 atas Norwich City dan Burnley. Terbaru, mereka menjungkalkan Tottenham Hotspurs 3-1 di Stadion Emirates.
”Saya pikir dalam hidup, Anda harus menunjukkan rasa terima kasih. Orang-orang ini telah mendukung klub ini dan para pemain. Kemenangan ini untuk mereka,” kata Arteta kepada pendukung Arsenal yang tetap bersama skuadnya dalam kondisi apa pun, dikutip dari BBC Sports.
Arsenal mampu memimpin lebih dulu dengan tiga gol yang dicetak masing-masing oleh Emile Smith Rowe di menit ke-12, Aubameyang di menit ke-27, dan Bukayo Saka di menit ke-34. Spurs baru bisa membalas di menit ke-79 melalui Son Heung-min.
”Kami kehilangan kendali penuh di babak pertama. Kami hancur. Ketika Anda kebobolan tiga gol di tiga laga terakhir, maka Anda tidak bisa menyembunyikan masalah,” kata kapten Spurs, Hugo Lloris, seusai laga.
Hasil positif dalam tiga laga terakhir membuat Arsenal merangkak ke peringkat ke-10 Liga Inggris dengan raihan 9 poin. Adapun kekalahan membuat Spurs turun ke peringkat ke-11 dengan perolehan 9 poin, sama dengan Arsenal. Namun, Spurs kalah dari segi produktivitas gol.
Penerus Wenger
Tren positif yang diraih Arsenal akhir-akhir ini menambah kepercayaan pendukung klub terhadap Arteta. Mantan pemain Arsenal, Gael Clichy, menaruh keyakinan Arteta punya kemampuan dan kualitas untuk membangun suatu warisan di Arsenal. Kemampuan Arteta, kata Clichy, salah satunya diperoleh ketika menjadi Asisten Pelatih Pep Guardiola.
”Saya benar-benar percaya dalam jangka panjang dia bisa menjadi Arsene Wenger berikutnya. Dia cukup muda, dan saya benar-benar percaya, seiring jalannya waktu, dia akan membuktikan bahwa orang salah menilai dirinya,” kata Clichy yang pernah bermain di bawah Wenger.
Wenger adalah manajer legendaris Arsenal. Pelatih asal Perancis itu mengarsiteki Arsenal sejak 1996 hingga 2018. Bersama Wenger, Arsenal pernah mendominasi Liga Inggris. Wenger mempersembahkan tiga gelar juara Liga Inggris dan tujuh Piala FA. Pada 2004, ia menyulap Arsenal menjadi tim yang tidak terkalahkan di Liga Inggris.
Meski awalnya diragukan, Arteta kini memperlihatkan pilihannya untuk merekrut pemain belakang Ben White dari Brighton dan Hove Albion seharga Rp 1 triliun. Perekrutan itu sempat dicibir sebagian pihak karena harga White dianggap kelewat mahal sebagai seorang pemain belakang.
Namun, Arteta kini menunjukkan bahwa White dan Gabriel Magalhaes mulai padu dan solid mengawal lini belakang Arsenal. Dari empat laga terakhir, Arsenal hanya kemasukan satu gol. Sementara itu, kiper baru Aaron Ramsdale menunjukkan kemampuannya untuk menghadirkan rasa aman di depan gawang Arsenal.
Sebagaimana Wenger, Arteta juga cenderung memercayai para pemain muda. Hasil buruk yang diraih Arsenal musim lalu hingga awal musim ini adalah konsekuensi dari keputusannya untuk berinvestasi besar-besaran terhadap pesepak bola muda.
Meriam London menghabiskan uang lebih banyak dibanding klub lain untuk merekrut pemain muda potensial. Arsenal telah menggelontorkan sekitar 150 juta poundsterling atau sekitar Rp 2,9 triliun demi menggaet pemain berusia 21 hingga 23 tahun ke klub. Saka dan Smith Rowe adalah contoh pemain yang telah berkomitmen dalam jangka panjang terhadap Arsenal.
Saya benar-benar percaya dalam jangka panjang dia bisa menjadi Arsene Wenger berikutnya. Dia cukup muda, dan saya benar-benar percaya, seiring jalannya waktu, dia akan membuktikan orang salah menilai dirinya (Gael Clichy).
Berdasarkan data Transfermarkt, Arsenal adalah tim dengan rata-rata usia pemain 24,2 tahun. Itu membuat Arsenal sebagai tim dengan rata-rata usia pemain termuda di Liga Inggris. Keputusan itu dibayar mahal seiring kegagalan Arsenal pentas di kompetisi antarklub Eropa musim ini.
Tantangan berikutnya telah menanti Arteta sepanjang bulan Oktober. Ia kini telah membalikkan pandangan orang terhadap dirinya sehingga pelan-pelan mulai mendapat dukungan. Kini Arteta berkewajiban membuktikan bahwa omongan Clichy yang menyebut dirinya adalah penerus Wenger tidaklah keliru. (AFP)