Presiden Jokowi Beri Bonus Atlet Paralimpiade di Istana Bogor
Bonus bagi para atlet Paralimpiade, pelatih, dan pendamping diberikan oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor. Peraih medali emas mendapat Rp 5,5 miliar, perak Rp 2,5 miliar, dan perunggu Rp 1,5 miliar.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Para peraih medali dalam Paralimpiade 2020 menerima bonus dari Pemerintah Indonesia. Presiden Joko Widodo yang secara simbolis memberikan bonus itu berharap semua atlet juga mempersiapkan diri untuk menghadapi ajang Paralimpiade di Perancis pada 2024.
Penyerahan bonus diberikan saat semua atlet Paralimpiade, pelatih, dan pendamping diterima Presiden Joko Widodo di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (17/9/2021). Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali kembali melaporkan prestasi kontingen Paralimpiade Indonesia yang membaik di Tokyo.
Dalam Paralimpiade 2020 Tokyo, kontingen Indonesia membawa pulang dua medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis. Kedua medali emas itu diraih tim ganda putri bulu tangkis SL3-SU5, Leani/Khalimatus, dan ganda campuran SL3-SU5, Leani/Hary.
Adapun tiga medali perak diperoleh dari cabang olahraga bulu tangkis dan angkat berat. Dari cabor bulu tangkis, medali perak disumbangkan tunggal putri SL4 Leani dan tunggal putra SU5 Dheva Anrimusthi. Adapun dari cabang olahraga angkat berat putri 41 kg, Ni Nengah Widiasih meraih medali perak.
Sebanyak empat medali perunggu disumbangkan tunggal putra SL4 Fredy Setiawan, tunggal putra SU5 Suryo Nugroho, tenis meja C10 individu David Jacobs, dan lari 100 meter T37 oleh Saptoyoga Purnomo.
Dalam Paralimpiade 2020 Tokyo, Indonesia berada di peringkat ke-43 dunia. Capaian ini jauh lebih baik ketimbang Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro yang hanya di urutan ke-76. Saat itu, Indonesia hanya mengirimkan sembilan atlet di empat cabang olahraga. Medali yang dibawa pulang pun hanya satu medali perunggu dari atlet angkat berat putri 41 kg Ni Nengah.
”Pembinaan dan persiapan Indonesia untuk mengikuti multieven olahraga tingkat dunia, baik Olimpiade maupun Paralimpiade, akan difokuskan pada cabang olahraga yang berpotensi menghasilkan medali sesuai desain besar olahraga nasional,” tutur Zainudin.
Pembinaan yang setara antara atlet nondifabel dan difabel seperti ditetapkan dalam desain besar olahraga nasional serta memfasilitasi keduanya dengan cara yang sama diharap membuat pembinaan terus membaik. Tak hanya itu, tata kelola sistem olahraga nasional dan prestasi juga diharapkan meningkat.
Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno juga menyampaikan apresiasi kepada semua atlet, pelatih, pendamping, ataupun para official Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade 2020 Tokyo. Ucapan selamat serta terima kasih atas semua perjuangan untuk mengharumkan nama bangsa juga disampaikan.
Bonus senilai Rp 5,5 miliar diberikan kepada para atlet yang meraih medali emas. Peraih medali perak dan perunggu mendapat juga bonus secara berurutan sebesar Rp 2,5 miliar dan Rp 1,5 miliar. Para pelatih dan atlet nonmedali juga akan menerima bonus.
Presiden menilai prestasi di Paralimpiade 2020 Tokyo adalah sebuah lompatan yang sangat baik. Diharap, prestasi ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua atlet ataupun masyarakat Indonesia.
Namun, Presiden juga mengingatkan agar semua atlet tidak lalai dan terus mempersiapkan diri. ”Ingat Paralimpiade di Perancis tinggal tiga tahun lagi, 2024. Kita harap di 2024 kita bisa meraih medali dan prestasi lebih tinggi lagi,” kata Presiden.
Di sela pemberian selamat secara pribadi dari Presiden Joko Widodo kepada para atlet dan pelatih, atlet parabulu tangkis Leani Ratri Oktila juga menyerahkan kenang-kenangan kepada Presiden Joko Widodo.
Dia memberikan salah satu raket yang dipakainya saat berjuang meraih medali emas. Ratri juga meminta Presiden untuk menandatangani grip raketnya yang lain sebagai memorabilia pribadinya.