Piala Presiden E-Sport 2021 Tambah Jumlah Gim dan Total Hadiah Rp 2 Miliar
Memasuki tahun ketiga, perhelatan Piala Presiden E-Sport terus melebarkan sayap. Pemerintah berjanji terus mengembangkan industri e-sport dalam kaitannya dengan olahraga prestasi.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO
Suasana pertandingan Mobile Premier League Piala Presiden Esports 2020 di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020). Permainan ini membutuhkan kekuatan mental agar tenang dan fokus sehingga dapat memenangi pertandingan. Sejak digelar pertama kali pada 2019, ajang ini terus melebarkan sayap dengan menambah jumlah peserta, total hadiah, dan permainan yang dipertandingkan. Piala Presiden E-SPort 2021 akan mempertandingkan 6 gim.
JAKARTA, KOMPAS — Perhelatan Piala Presiden E-Sport tetap dilanjutkan hingga kini menjejak tahun ketiga pelaksanaan. Sejak digelar pertama kali pada 2019, ajang ini terus melebarkan sayap dengan menambah jumlah peserta, total hadiah, dan permainan yang dipertandingkan. Pemerintah melihat potensi besar yang ada dalam industri gim daring sehingga menyatakan komitmen untuk mengembangkannya.
Pada edisi pertama pelaksanaan Piala Presiden E-Sport, jumlah permainan yang dipertandingkan hanya satu, yaitu gim Mobile Legends. Jumlah gim yang dipertandingkan meningkat pada tahun kedua menjadi empat gim, Free Fire, Pro Evolution Soccer 2020, Ultra Space Battle Brawl, dan Mobile Premier League.
Kali ini pada edisi ketiga pelaksanaannya, panitia penyelenggara memutuskan untuk kembali menambah jumlah gim yang dipertandingkan menjadi total enam gim. Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden E-Sport 2021 Rangga Danu Prasetyo menjabarkan, keenam gim yang dipertandingkan tahun ini antara lain Pro Evolution Soccer 2021, Mobile Legends, Free Fire, Mobile Premier League, Lokapala, dan Playerunknown\'s Battlegrounds Mobile (PUBG).
Jumlah gim yang dipertandingkan bertambah dan berbeda-beda tiap tahun karena kami ingin menggandeng seluruh medium serta pengembang yang ada.
”Jumlah gim yang dipertandingkan bertambah dan berbeda-beda tiap tahun karena kami ingin menggandeng seluruh medium serta pengembang yang ada. Kami mengajak semua pengembang yang memang punya tujuan sama dengan industri e-sport Indonesia. Kehadiran gim baru membuat lebih banyak variasi,” tutur Rangga dalam konferensi pers Piala Presiden E-Sport yang digelar secara daring, Selasa (14/9/2021).
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO
Trofi Piala Presiden Esports 2020 ditampilkan dalam laga grand final di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Minggu (2/2/2020). Turnamen Piala Presiden Esports tahun ini diikuti oleh peserta sebanyak 177.098 dari Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Sejak digelar pertama kali pada 2019, ajang ini terus melebarkan sayap dengan menambah jumlah peserta, total hadiah, dan permainan yang dipertandingkan. Piala Presiden E-SPort 2021 akan mempertandingkan 6 gim.
Penambahan gim yang dipertandingkan juga diperkirakan membuat jumlah peserta Piala Presiden E-Sport 2021 bertambah dibandingkan edisi tahun-tahun sebelumnya. Panitia menargetkan bisa menggaet sebanyak 84.000 tim e-sport. Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan realisasi peserta pada 2019, yaitu sebanyak 2.589 tim.
Pendaftaran telah dibuka sejak 9 September 2021. Setelah itu dimulai babak penyisihan pada Oktober hingga November 2021. Babak penyisihan dibagi ke dalam enam regional, yaitu regional Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua. Pemenang di tiap regional berhak melaju ke partai final pada Desember 2021. Mereka akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp 2 miliar.
”Kami ingin melampaui dan lebih besar dari tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu total hadiahnya Rp 1,5 miliar, tahun ini naik menjadi Rp 2 miliar. Diharapkan pemain pro dan amatir bisa berpartisipasi,” ujar Rangga.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, pemerintah menilai industri e-sport punya potensi besar untuk dikembangkan. Untuk itulah pemerintah berkomitmen mendukung pelaksanaan Piala Presiden E-Sport yang juga merupakan janji Presiden Joko Widodo.
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO
Suasana pertandingan eFootball Pro Evolution Soccer Piala Presiden Esports 2020 di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020). Pemain Indonesia I Made Aris Sandra (kanan) takluk dari pemain Vietnam Do Trung Thanh (kiri) pada babak semifinal dengan skor 1-3. Piala Presiden E-SPort 2021 akan mempertandingkan 6 gim.
Moeldoko menerangkan, industri e-sport terus berkembang pesat. Saat ini, pendapatan dari gim (game revenue) industri e-sport tercatat mencapai Rp 29 triliun. Jumlah pemain gim e-sport tahun ini tercatat sebanyak 115 juta orang. Indonesia saat ini masuk 12 besar pasar gim dunia dan menghuni peringkat pertama di Asia Tenggara.
”Pesatnya pertumbuhan e-sport masih harus diimbangi kesiapan pemerintah untuk membina atlet dan turnamen e-sport. Secara regulasi, pemerintah dan legislatif sedang merevisi RUU Sistem Keolahragaan Nasional. Di RUU itu, e-sport menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan dan dibina untuk olahraga prestasi,” kata Moeldoko.
Piala Presiden E-Sport 2021 bakal menjadi panggung bagi gim Lokapala yang merupakan buatan pengembang lokal. Moeldoko mengatakan, Piala Presiden didesain untuk tidak saja menjadi ajang bertanding bagi atlet e-sport, melainkan juga para pengembang gim di Indonesia.
Melalui Piala Presiden E-Sport, diharapkan gim buatan pengembang-pengembang lokal semakin dikenal dan digemari sehingga Indonesia tidak melulu hanya menjadi pasar bagi gim-gim buatan pengembang luar negeri.
Tangkapan layar acara konferensi pers Piala Presiden E-Sport 2021 yang digelar secara daring, Selasa (14/9/2021). Perhelatan Piala Presiden E-Sport tetap dilanjutkan hingga kini menjejak tahun ketiga pelaksanaan. Sejak digelar pertama kali pada 2019, ajang ini terus melebarkan sayap dengan menambah jumlah peserta, total hadiah, dan permainan yang dipertandingkanPenguatan kompetisi
Untuk berjaya di kompetisi e-sport internasional, Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Raden Isnanta berpendapat, penguatan kompetisi lokal mutlak dilakukan. Apalagi e-sport bakal dipertandingkan di Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Karena itu, kata Isnanta, pembinaan di tingkat nasional dan juga di daerah harus terstruktur dengan baik. Menurut Isnanta, kini sudah banyak bermunculan kompetisi e-sport di beberapa kabupaten dan kota. Fenomena tersebut menunjukkan dukungan dari pemeritah daerah. Namun, ke depan kompetisi-kompetisi itu harus diatur agar lebih teratur dan terstruktur.
”Wadah kompetisi harus diperluas. Tidak hanya ada di kota-kota besar,” ujarnya.
Sebagaimana tercantum dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), pemerintah dan pihak terkait lainnya juga berkewajiban memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pelatih. Sebab, industri potensial dan sebesar e-sport wajib didukung tenaga kepelatihan yang mumpuni.
Isnanta menyampaikan, Kemenpora telah memiliki sejumlah rencana untuk berancang-ancang mengembangkan iklim e-sport di Tanah Air. Langkah-langkah seperti mengirim atlet ke ajang internasional dan mengadakan klinik kepelatihan (coaching clinic) dengan mendatangkan ahli dari luar negeri bakal ditempuh ke depannya.