Sensasi Emma Raducanu Berlanjut di Flushing Meadows
Emma Raducanu, petenis muda Inggris, melanjutkan sensasinya di Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat. Ia lolos ke perempat final AS Terbuka setelah mengalahkan harapan terakhir tuan rumah, Shelby Rogers.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW YORK, SENIN — Berusia 18 tahun, menang straight sets dalam tujuh pertandingan sejak babak kualifikasi, dan mendapat tiket perempat final dalam debutnya di Amerika Serikat Terbuka. Itulah Emma Raducanu, bintang baru tenis asal Inggris.
Raducanu melanjutkan perjalanan spektakulernya sejak Wimbledon di All England Club, London, Juni, menuju Flushing Meadows, New York. Di AS Terbuka, dia bahkan mencapai tahap yang lebih tinggi, yaitu perempat final. Adapun di Wimbledon, pada kesempatan pertamanya tampil dalam babak utama Grand Slam, Raducanu bertahan hingga babak keempat.
Tampil untuk pertama kali di stadion tenis terbesar di dunia, Arthur Ashe, Senin (6/9/2021) waktu setempat atau Selasa (7/9/2021) pagi WIB, Raducanu mengalahkan harapan terakhir tuan rumah, Shelby Rogers, 6-2, 6-1. Pada perempat final, dia akan berhadapan dengan Belinda Bencic yang menang atas Iga Swiaek, 7-6 (12), 6-3.
Rogers adalah petenis yang menyingkirkan petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, pada babak ketiga. Dia menang, 6-2, 1-6, 7-6 (5), setelah tertinggal 2-5 pada set ketiga. Petenis peringkat ke-43 dunia itu memiliki pengalaman tampil pada perempat final Perancis Terbuka 2016 dan AS Terbuka 2020. Melawan Raducanu, Rogers juga mendapat dukungan sebagian besar penonton.
Namun, Raducanu bisa mengatasi tekanan dengan lebih baik dari Rogers. Dia memenangi pertandingan dengan merebut 11 gim beruntun, sejak tertinggal 0-2 hingga unggul 5-0 pada set kedua. Satu-satunya gim yang dimenangi Rogers pada set kedua ini didapat pada gim keenam.
Raducanu lima kali mematahkan servis Rogers dari sembilan kesempatan, sedangkan Rogers hanya sekali melakukannya dari jumlah kesempatan yang sama. Pertandingan itu hanya berlangsung 1 jam 6 menit.
”Saya senang perjalanan saya bisa terus berlanjut dan bisa mengatasi rasa gugup di awal pertandingan, apalagi ini menjadi pengalaman pertama saya tampil di Arthur Ashe,” kata Raducanu.
Atlet yang lahir di Kanada, dengan ayah dari Romania dan ibu dari China, itu menjadi bagian dari sensasi yang dibuat petenis remaja di Flushing Meadows, tahun ini. Sehari sebelumnya, Carlos Alcaraz, yang seusia dengan Raducanu, dan Leylah Fernandez (berusia 19 tahun pada 6 September), juga lolos ke perempat final. Tak dimungkiri, kemenangan dua petenis itu menjadi motivasi bagi Raducanu.
”Sudah pasti, saya ingin bergabung dengan mereka. Namun, setiap orang memiliki jalan masing-masing. Saya senang bisa tetap fokus pada permainan sendiri dan lolos ke perempat final,” ujar petenis yang mengidolakan Li Na dan Simona Halep itu.
Raducanu juga menjadi bagian dari dua petenis kualifikasi yang melaju ke perempat final. Petenis lainnya ialah tunggal putra Belanda, Botic Van de Zandschulp, yang menyingkirkan unggulan ke-11, Diego Schwartzman, pada babak keempat. Lawannya pada perempat final adalah unggulan kedua, Daniil Medvedev.
Di sini, dia sangat solid. Saya justru sering membuat kesalahan. Itu membuat saya frustrasi. Dia bisa konsisten memberi tekanan pada saya.
Upaya untuk terus menjaga fokus sangat diperlukan Raducanu untuk berhadapan dengan Bencic. Petenis asal Swiss ini berada dalam penampilan terbaiknya, salah satunya dengan memenangi medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Membalas kekalahan
Kemenangan yang diperoleh petenis peringkat ke-12 dunia itu atas Swiatek menjadi pembalasan dari kekalahan yang terjadi pada final WTA 500 Adelaide, Februari. Ketika itu, Bencic kalah 2-6, 2-6.
”Tentu saya mengambil pelajaran dari pengalaman itu. Saya tahu bagaimana rasanya berhadapan dengan Iga. Saya memasuki lapangan tanpa berpikir hasil yang kira-kira akan terjadi. Setiap pertandingan pasti berbeda karena dilalukan dalam kondisi berbeda,” ujar Bencic dalam laman resmi WTA.
Swiatek, juara Perancis Terbuka 2020, merasakan penampilan berbeda dari Bencic. Di Adelaide, Bencic membuat banyak kesalahan. Maka, Swiatek dengan mudah mengontrol pertandingan dan mendapat winner.
”Di sini, dia sangat solid. Saya justru sering membuat kesalahan. Itu membuat saya frustrasi. Dia bisa konsisten memberi tekanan pada saya,” komentar Swiatek.
Dari babak keempat lainnya pada paruh atas tunggal putri, Karolina Pliskova mengalahkan Anastasia Pavlyuchenkova, 7-5, 6-4. Dia akan berhadapan dengan Maria Sakkari atau Bianca Andreescu yang bersaing pada babak keempat, Selasa siang waktu Indonesia.
Di tunggal putra, perjalanan petenis kualifikasi, Oscar Otte, dihentikan unggulan keenam, Matteo Berrettini. Petenis Jerman itu kalah, 4-6, 6-3, 3-6, 2-6.
Sementara kemenangan Alexander Zverev atas Jannik Sinner, 6-4, 6-4, 7-6 (7), mengantarkannya pada pertemuan dengan Lloyd Harris di perempat final. Menuju perempat final pertamanya di Grand Slam, Harris menyingkirkan tiga unggulan, yaitu Karen Khachanov (25) pada babak pertama, Denis Shapovalov (7) pada babak ketiga, dan Reilly Opelka (22) di babak keempat. Harris menang, 6-7 (6), 6-4, 6-1, 6-3, atas Opelka. (AFP)