Petenis remaja dari Kanada Leylah Fernandez kembali menciptakan kejutan dengan menyingkirkan juara Grand Slam Angelique Kerber. Sebelumnya, Fernandez juga mengalahkan juara Grand Slam lainnya, Naomi Osaka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW YORK, MINGGU - Remaja putri Kanada, Leylah Fernandez, melanjutkan kejutan yang dibuatnya di Amerika Serikat Terbuka. Dalam dua babak beruntun, dua juara Grand Slam dia singkirkan untuk tampil dalam perempat final Grand Slam pertama kalinya.
Petenis berusia 18 tahun itu mengalahkan tiga kali juara Grand Slam, Angelique Kerber. Petenis Jerman itu adalah juara Australia dan AS Terbuka 2016, serta Wimbledon 2018. Di Stadion Louis Armstrong, Flushing Meadows, New York, Minggu (5/9/2021), langkah Kerber dihentikan Fernandez, 6-4, 6-7 (5), 2-6.
Kemenangan Fernandez ini terjadi dua hari setelah dia menyingkirkan empat kali juara Grand Slam yang juga juara bertahan AS Terbuka, Naomi Osaka, pada babak ketiga. Osaka dibuat frustasi karena permainan agresif Fernandez dari baseline membuatnya kesulitan. Osaka pun beberapa kali membanting raket.
Sambil menangis dalam konferensi pers, petenis Jepang peringkat ketiga dunia itu, bahkan, mengatakan akan istirahat dari tenis. Dia merasa tak bisa menikmati tenis, termasuk saat memenangi pertandingan.
Usai mengalahkan Osaka, Fernandez mengatakan bahwa dia memiliki keyakinan bisa mengalahkan siapapun sedari muda. “Saya pikir, keyakinan saya itu terwujud hari ini,” katanya.
Keyakinan yang sama membawa juara WTA 250 Monterrey itu pada kemenangan atas juara Grand Slam lainnya. Kerber, yang berusia 15 tahun lebih tua dari Fernandez, juga, lebih berpengalaman.
Sama seperti ketika mengalahkan Osaka, Fernandez kehilangan set pertama, tertinggal pada set kedua, lalu merebut set tersebut melalui tie break. Fernandez tertinggal 2-4 saat berhadapan dengan Kerber.
Akan tetapi, seperti dua hari sebelumnya, Fernandez membuat penonton di stadion bergembira melihat perubahan momentum pertandingan. Mereka mendukung petenis peringkat ke-73 dunia itu. Dalam pertarungan sesama petenis kidal tersebut, Fernandez medikte Kerber dengan pukulan-pukulan ke sudut lapangan.
Fernandez sebenarnya memiliki gaya permainan sama dengan Kerber, yaitu tangguh dalam bertahan. Tak jarang, mereka harus berlutut dalam mengembalikan pukulan keras dari lawan. Namun, Fernandez lebih unggul karena bisa melancarkan pukulan dengan sudut tajam hingga tak bisa dikembalikan Kerber. Dalam pertandingan selama dua jam 15 menit itu, Fernandez membuat 45 winner. Sedangkan, Kerber dengan 28 winner.
“Saya hanya berusaha fokus pada poin demi poin, melakukan apa yang saya lakukan di latihan. Saya ingat pesan tim pelatih setelah menang melawan Naomi bahwa saya harus tetap tenang karena itu baru babak ketiga. Jadi, yang harus saya lakukan adalah menikmati setiap pertandingan,” katanya.
Saya hanya berusaha fokus pada poin demi poin, melakukan apa yang saya lakukan di latihan.
Kemenangan atas Kerber, mantan petenis nomor satu yang sekarang berperingkat ke-17 dunia itu, juga didapat berkat ketahanan fisik Fernandez. Selain tunggal, dia juga bermain pada ganda putri, berpasangan dengan Erin Routliffe (Selandia Baru). Fernandez pun harus bertanding setiap hari. Mereka akan bermain pada babak ketiga, Senin waktu setempat, tepat pada hari ulang tahun Fernandez ke-19.
“Meski lelah, saya harus tetap berjuang. Penonton yang mendukung saya membantu memunculkan energi. Mudah-mudahan kalian mendukung saya lagi di perempat final,” ujar Fernandez yang akan berhadapan dengan unggulan kelima, Elina Svitolina, pada perempat final.
Pada babak kempat, Svitolina mengalahkan dua kali juara Grand Slam, Simona Halep, 6-3, 6-3. Peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu belum kehilangan satu pun dalam empat pertandingan menuju perempat final.
“Svitolina adalah seorang pejuang. Sudah pasti itu akan menjadi pertandingan berat,” kata Fernandez.
Petenis berusia 18 tahun lainnya, Carlos Alcaraz, juga melaju ke perempat final Grand Slam untuk pertama kalinya meski harus bermain lima set dalam dua babak beruntun. Alcaraz mengalahkan petenis kualifikasi, Peter Gojowczyk, 5-7, 6-1, 5-7, 6-2, 6-0. Pada babak ketiga, Alcaraz menyingkirkan unggulan ketiga, Stefanos Tsitsipas, 6-3, 4-6, 7-6 (2), 0-6, 7-6 (5).
Kejutan petenis kualifikasi
Pada laga lain tunggal putra, unggulan kedua, Daniil Medvedev, juga, selalu menang straight sets untuk mencapai perempat final ketiga beruntun di Flushing Meadows. Medvedev menang, 6-3, 6-4, 6-3, atas petenis Inggris, Daniel Evans.
“Target saya adalah ke final lagi dan semoga kali ini hasilnya lebih baik,” komentar Medvedev. Petenis Rusia itu tampil dalam final AS Terbuka 2019, final pertamanya di panggung Grand Slam. Namun, dia kalah dari Rafael Nadal. Dalam final berikutnya, di Australia Terbuka 2021, Medvedev takluk dari Novak Djokovic.
Sebelum berpikir final, Medvedev harus menghentikan dulu kejutan yang dibuat Botic Van de Zandschulp. Bermain sejak babak kualifikasi, petenis Belanda peringkat ke-117 dunia itu menyingkirkan unggulan ke-11, Diego Schwartzman, 6-3, 6-4, 5-7, 5-7, 6-1.
“Saya sulit menggambarkan perasaan saya. Pengalaman pertama berada di sini terasa menyenangkan,” kata Van de Zandschulp yang pertama kali tampil di AS Terbuka. (AFP/Reuters)