Marc Marquez menjadi pebalap yang sangat agresif dan cepat pada sesi latihan kedua MotoGP seri Austria yang berlangsung dalam kondisi trek basah. Namun, dalam kondisi trek kering, dia masih terkendala kebugaran fisik.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
SPIELBERG, JUMAT – Marc Marquez jelas belum dalam kondisi fisik terbaiknya, dan masih mengalami keterbatasan pada kekuatan lengan kanan yang baru pulih dari cedera humerus. Kondisi itu terlihat jelas ketika Marquez mengibas-ibaskan tangan kanannya saat sesi latihan bebas pertama MotoGP seri Austria menyisakan 10 menit. Namun, saat trek dalam kondisi basah, pebalap tim Repsol Honda itu berubah jauh lebih agresif dan sempat mendominasi sesi latihan bebas kedua di Sirkuit Red Bull Ring, Jumat (13/8/2021).
Marquez menunjukan keahliannya mengendalikan motor dalam kondisi trek basah setelah diguyur hujan menjelang sesi latihan bebas kedua (FP2) MotoGP. Dia mencetak pace yang sangat konsisten menggunakan ban basah depan-belakang medium-medium. Juara dunia enam kali MotoGP itu juga sempat memimpin dengan waktu tercepat 1 menit 31,353 detik.
Performa Marquez di FP2 itu mengingatkan pada balapan seri Perancis di Le Mans yang diguyur hujan hingga menjadi balapan flag-to-flag. Marquez dominan di Le Mans yang basah, sebelum akhirnya terjatuh dan gagal menyelesaikan balapan karena terlalu menggebu-gebu meskipun sudah memimpin balapan.
Di seri Austria, Marquez juga sempat mengusik juara bertahan Joan Mir dengan mendahului pebalap Suzuki Ecstar itu di Tikungan 10. Marquez masuk ke sisi dalam tepat saat Mir akan menikung. Manuver Marquez pun memaksa Mir membatalkan usahanya sehingga GSX-RR melebar ke sisi lebar sirkuit. Permainan seperti ini sering dilakukan oleh Marquez untuk meneror lawan-lawannya.
Dia juga pernah memanfaatkan Mir untuk menarik dirinya dalam sesi kualifikasi seri Portugal. Waktu itu, Marquez yang baru tampil pertama kali setelah absen sembilan bulan, ingin mengikur kemampuannya seberapa jauh dari juara bertahan. Kondisi itu membuat Mir kurang senang, dan perang psikologis di antara keduanya pun dimulai. Namun, persaingan di antara keduanya belum imbang, karena Marquez belum dalam kondisi fisik terbaiknya.
"Saat ini saya tidak membalap dalam kondisi yang alami," ujar Marquez seperti dikutip Crash. Pada paruh kedua musim ini, fokus Marquez lebih pada menyiapkan diri untuk bisa menjalani balapan musim 2022 dalam kondisi 100 persen.
Meskipun sempat memimpin FP2, Marquez mengakhiri sesi latihan di posisi keempat, di bawah Iker Lecuona (KTM Tech3), Johann Zarco (Pramac Ducati), dan Aleix Espargaro (Aprilia) yang melakukan time attack di pengujung sesi. Lecuona mencetak waktu tercepat 1 menit 27,520 detik menggunakan ban slick medium-soft. Sedangkan Zarco, Espargaro, dan Marquez menggunakan ban basah.
Saat ini saya tidak membalap dalam kondisi yang alami.
Jika balapan pada Minggu berlangsung dalam kondisi hujan, Marquez jelas menjadi unggulan, karena dia mampu konsisten pada waktu putaran 1 menit 31 detik hingga 1 menit 32 detik. Namun jika balapan dalam kondisi trek kering, persaingan akan lebih terbuka antara para pebalap Ducati, Suzuki, dan Yamaha. Pada balapan pertama di Red Bull Ring pekan lalu, pebalap dari ketiga pabrikan itu meraih podium. Pebalap debutan Jorge Martin (Pramac Ducati) meraih kemenangan kedua musim ini, disusul Mir, dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Para pebalap Suzuki menunjukan potensi besar mereka bersaing meraih podium tertinggi ketika Mir dan Alex Rins menyelesaikan FP1 di posisi kedua dan ketiga. Adapun pebalap tercepat sesi pagi adalah Zarco yang sekaligus mencatatkan rekor tercepat di Red Bull Ring dengan 1 menit 22,827 detik. Pada sesi latihan di trek kering itu, Marquez hanya di posisi ke-9 dengan waktu tercepat 1 menit 23,967 detik.
Lawan terberat
Para pebalap masih memiliki sesi latihan ketiga pada Sabtu untuk memperbaiki waktu guna memastikan diri lolos langsung ke kualifikasi kedua atau Q2. Berkaca pada hasil pekan lalu, para pemacu Ducati Desmosedici akan menjadi lawan terberat meraih pole position. Pada seri Styria itu, ada empat pebalap Ducati dalam dua baris terdepan, dengan Martin dan Francesco Bagnaia di posisi start pertama dan kedua. Sedangkan Jack Miller dan Zarco di posisi start keempat dan keenam. Posisi start ketiga ditempati Quartararo, dan posisi kelima diraih Mir.
Akhir pekan ini tantangan bagi Quartararo akan semakin besar untuk meraih podium dan menjaga posisinya di puncak klasemen. Akhir pekan ini, pebalap asal Perancis itu di posisi keenam dan kesembilan pada sesi pagi dan siang. Tetapi, dia optimistis bisa lebih baik saat kualifikasi, meskipun sempat mengalami masalah mekanikal pada FP1.
"Saya sangat senang setelah balapan terakhir karena kami tahun bahwa Red Bull Ring di Spielberg bukanlah trek termudah bagi kami. Bisa berada di podium sesuatu yang sungguh menyenangkan bagi saya dan tim. Kami tahu persaingan sangat kuat di sini, tetapi saya membalap dengan sempurna," ujar Quartararo di laman resmi Yamaha MotoGP.
"Saya sebenarnya belajar banyak dari balapan itu. Ketika saya di P3, saya melihat Johann 2,5 detik di belakang saya, jadi saya mencoba beberapa hal baru. Biasanya, balapan bukan saat yang tepat untuk melakukan itu, tetapi saya membalap dengan beberapa jalur berbeda. Saya pikir saya belajar sesuatu, dan kami memiliki data yang bagus. Kami tahu bagian mana yang perlu kami kerjakan, dan kita akan lihat. Bisa menambah keunggulan di Austria, saya tidak pernah mengharapkan itu sebelumnya. Sekarang kita lihat saja apa yang bisa kami lakukan akhir pekan ini," ungkap Quartararo yang kini unggul 40 poin dari Zarco di posisi kedua klasemen pebalap.
Quartararo akan membalap sendirian akhir pekan ini, menyusul skors Yamaha pada Maverick Vinales karena mengoperasikan motor secara tidak lazim akhir pekan lalu.
"Yamaha dengan menyesal mengumumkan bahwa keikutsertaan Maverick Vinales dalam ajang MotoGP Austria akhir pekan ini telah dicabut oleh tim Monster Energy Yamaha MotoGP. Ketidakikutsertaan ini menyusul skorsing pebalap oleh Yamaha akibat pengoperasian motor yang tidak wajar dan tanpa penjelasan oleh pebalap selama balapan MotoGP Styria akhir pekan lalu," tulis pernyataan Yamaha, Kamis (12/8/2021).
"Keputusan Yamaha diambil setelah analisis mendalam telemetri dan data dari beberapa hari terakhir. Kesimpulan Yamaha adalah, yang dilakukan pebalap berpotensi menyebabkan kerusakan signifikan pada mesin motor YZR-M1 yang dikendarai, dan bisa menyebabkan risiko serius bagi pebalap secara pribadi, sekaligus kemungkinan menempatkan para pebalap lain di balapan MotoGP dalam bahaya," ungkap Yamaha.