Sejak zaman dahulu kala kaum Hawa sudah dinomorduakan daripada kaum Adam. Ia menjadi manusia kedua yang diciptakan setelah Adam, dan kemudian selama hidupnya kerap menjalani banyak diskrimnasi di berbagai bidang, termasuk olahraga. Perempuan baru diperbolehkan tampil di olimpiade kedua versi modern, dan itu pun jumlahnya hanya 2,2 persen atau sekitar 22 orang atlet perempuan dari 997 total atlet.
Awalnya olimpiade hanya diikuti oleh para pejantan tangguh. Selama olimpiade kuno di Yunani, para pria berlaga dengan telanjang dan perempuan yang ingin menyaksikannya haruslah masih lajang. Sang pemenang mendapatkan rangkaian mahkota daun zaitun dan disambut bak pahlawan.