Mimika Menanti Percepatan Pengiriman Peralatan dan Konsumsi
Sub-PB PON Mimika meminta PB PON melakukan percepatan penyaluran peralatan arena pertandingan dan pembagian anggaran konsumsi. Proses itu diharapkan tuntas setelah HUT RI agar persiapan PON tuntas pada akhir Agustus.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional 2020 di Papua pada 2-15 Oktober mendatang, Sub-Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional Mimika meminta Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional mempercepat proses penyaluran peralatan arena pertandingan dan pembagian anggaran penyediaan konsumsi untuk kontingen ajang tersebut. Mereka berharap semuanya segera terealisasi setidaknya sehabis HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021.
”Sejauh ini kami masih menunggu pengiriman peralatan arena pertandingan dan pembagian (anggaran) konsumsi. Kami harap dukungan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) bisa melakukan percepatan, terutama untuk peralatan bisa tersedia setelah 17 Agustus ini sehingga akhir Agustus semua sudah siap,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika Michael Rooney Gommar dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9 secara daring mengenai ”Dukung Kontingenmu di PON Papua”, Selasa (3/8/2021).
Michael mengatakan, Mimika sebagai salah satu dari empat kluster penyelenggara PON Papua telah menyiapkan arena untuk 12 cabang olahraga. Untuk kesiapan arena, rata-rata menyampai 90 persen. Hanya satu arena yang kesiapannya masih di bawah 90 persen, yakni terbang layang dan renovasi lapangan pemanasan atletik di Kompleks Olahraga Mimika yang masih berlangsung. Penyelesaian kedua arena itu masih 80 persen. ”Semuanya ditargetkan rampung akhir Agustus ini,” katanya.
Untuk penyediaan peralatan, lanjut Michael, baru arena biliar yang sudah terpasang 100 persen. Di arena lain, peralatannya belum tersedia. Sub-PB PON Mimika terus berkoordinasi dengan PB PON agar peralatan itu segera didistribusikan. Peralatan itu perlu dikirim dari Jakarta ke Jayapura sebelum ke Mimika. ”Kami harap ini segera dipercepat agar atlet bisa mencoba berlatih di arena atau melaksanakan uji coba arena,” ujarnya.
Selain infrastruktur, Sub-PB PON Mimika menyiapkan pula kubutuhan akomodasi dan konsumsi untuk semua peserta. Mereka meyakini telah menyiapkan tempat penginapan yang mencukupi, mulai dari hotel, asrama instansi pemerintahan/swasta, dan wisma atlet.
”Untuk akomodasi, kami sudah siapkan sejumlah tempat yang mencukupi untuk atlet, ofisial, ataupun panitia/penanggung jawab 12 cabor yang ada di sini,” ujar Michael.
Namun, Michael mengatakan, kebutuhan konsumsi masih menanti informasi resmi dari PB PON. Kepastian itu diminta segera diumumkan guna memenuhi konsumsi jauh-jauh hari sebelum gelaran berlangsung. ”Yang jelas, kalau ada kepastian dari PB PON, kami akan menyiapkan konsumsi dengan baik,” katanya.
Jangan jadikan pandemi Covid-19 ini sebagai musibah atau kendala, tatapi jadikan tantangan untuk bangkit dan menjadi lebih baik. Kita contoh atlet-atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo.
Protokol kesehatan
Michael menyampaikan, untuk antisipasi penyebaran Covid-19 selama PON Papua, pihaknya belum mendapatkan instruksi resmi dari PB PON ataupun pihak berwenang terkait dengan langkah-langkah mitigasi yang perlu dilaksanakan. Akan tetapi, Pemerintah Kabupaten Mimika telah mengambil langkah inisiatif untuk mencegah penyebaran wabah tersebut. Mereka sudah meminta atlet, pelatih, tenaga pendukung, panitia, dan penduduk sekitar arena di Mimika untuk menjalani vaksinasi yang berlangsung bertahap sampai Agustus ini.
”Di samping itu, kami mengikuti instruksi Kementerian Dalam Negeri untuk melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 karena Mimika dan tiga daerah penyelenggara PON lain memang berstatus zona merah. PPKM itu berlaku selama 14 hari mulai 1 Agustus kemarin. Semoga ini efektif untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19 dan tetap terkendali hingga menjelang pelaksanaan PON Papua (pada Oktober),” tuturnya.
Mewakili PB PON, Duta PON Papua Boaz Solossa mengutarakan, persiapan PON Papua telah berlangsung sesuai dengan rencana. Maka dari itu, mantan kapten timnas sepak bola Indonesia dan klub Persipura Jayapura itu optimistis PON akan berlangsung tepat waktu pada Oktober ini.
”Lagi pula, PON Papua ini baru pertama kali digelar di Papua. Ini kebanggaan masyarakat Papua. Jadi, PON ini pasti tetap dilaksanakan dan sesuai agenda yang direncanakan. Saya terus mengampanyekan itu kepada semua orang yang masih bertanya-tanya apakah PON ini bisa dilaksanakan atau tidak tahun ini,” ujar Boaz.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta Djamhuron P Wibowo juga meyakini PON bisa dilangsungkan tepat waktu pada Oktober ini. Untuk itu, tim DKI Jakarta—yang berjumlah 1.300 orang mulai dari atlet, pelatih, tenaga pendukung, hingga ofisial—terus melakukan persiapan untuk mengikuti ajang tersebut.
Selain melakukan latihan mandiri dan terpadu dengan protokol kesehatan di cabang masing-masing, semua kontingen DKI Jakarta juga direncanakan mulai melakukan pemusatan latihan di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar Ragunan, Jakarta Selatan. Semua itu disiapkan untuk memenuhi target DKI Jakarta menjadi juara umum PON kali ini.
”Jangan jadikan pandemi Covid-19 ini sebagai musibah atau kendala, tetapi jadikan tantangan untuk bangkit dan menjadi lebih baik. Kita contoh atlet-atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo. Mereka membuktikan bahwa pandemi bukan penghalang untuk tetap berprestasi terbaik di Olimpiade,” ungkap Djamhuron.