Langkah GM Susanto Megaranto dan Tim Indonesia Dijegal Covid-19
Perjuangan tim catur Indonesia di Piala Dunia 2021 berakhir karena Covid-19. Akibat terinfeksi, dua pecatur putra Indonesia terpaksa mundur dari kejuaraan. Walau sehat, dua pecatur putri RI mundur demi keselamatan umum.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
SOCHI, JUMAT — Langkah pecatur Indonesia Grand Master (GM) Susanto Megaranto pada babak kedua Piala Dunia Catur 2021 di Sochi, Rusia, terhenti karena dinyatakan positif Covid-19. Situasi itu memperburuk kondisi tim catur Indonesia karena sebelumnya International Master (IM) Mohammad Ervan (2.356) urung tampil karena positif Covid-19 dan kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), yang juga manajer tim, Kristianus Liem juga mengalami hal sama dan dirawat di rumah sakit.
Covid-19 kemudian juga menjangkiti pelatih Ruslan Scherbakov dan membuat dua pecatur putri IM Irene Kharisma Sukandar dan IM Medina Warda Aulia mundur dari turnamen meskipun berstatus negatif Covid. Keduanya memilih mundur karena menjadi kontak erat dari para pecatur putra.
”Saat di tengah laga (Kamis, 15/7/2021), hasil PCR Susanto keluar dan hasilnya positif. Jadi, laga pertama Susanto melawan pecatur Amerika Serikat GM Fabiano Caruana (2.820) di babak kedua langsung dihentikan, dan Susanto dinyatakan kalah,” ujar anggota Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya ketika dihubungi, Jumat (16/7/2021).
Eka mengatakan, dari informasi yang disampaikan pelatih Indonesia asal Rusia, GM Ruslan Shcherbakov, Susanto langsung dijemput ambulans untuk dibawa ke rumah sakit di pusat kota Sochi yang berjarak sekitar 70 kilometer dari lokasi pertandingan. Rumah sakit itu sudah lebih dahulu ditempati oleh Ervan dan Kristianus Liem.
Adapun Ervan dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes yang diterima pada Minggu (11/7/2021) atau sehari sebelum mengikuti kejuaraan dan Kristianus dinyatakan positif Covid-19 dari tes yang diterima pada Sabtu (10/7/2021). Sejauh ini, kondisi Susanto dan Ervan relatif baik, sedangkan Kristianus harus mendapatkan bantuan oksigen karena saturasi oksigennya menurun dari 94 pada Kamis menjadi 89 pada Jumat.
Di tengah upaya mendampingi tim putri yang masih berjuang, pelatih Shcherbakov pun dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes yang diterima pada Jumat. Padahal, sebagai orang Rusia, Shcherbakov sangat diandalkan tim Indonesia dalam sisi teknis ataupun nonteknis selama mengikuti kejuaraan. Selain menyiapkan strategi permainan, dia juga membantu mencari makanan untuk tim.
Kami terus berkoordinasi dengan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Moskwa, Rusia, untuk membantu memantau kondisi Susanto dan tim.
”Kami terus berkoordinasi dengan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Moskwa, Rusia untuk membantu memantau kondisi Susanto dan tim. Pihak KBRI di Moskwa memastikan fokus utamanya ialah keselamatan dan kesehatan kontingen Indonesia,” kata Eka.
Eka yakin kontingen Indonesia tertular Covid-19 selama berada di Sochi. Sebab, saat bertolak dari Jakarta, mereka semua dalam kondisi sehat. Bahkan, setiba di Rusia dari tanggal 5 Juli, mereka masih sehat sebelum keluar hasil tes Kristianus yang ternyata positif Covid-19 pada 10 Juli.
Perjalanan berakhir
Kabar positif Covid-19 itu membuat Susanto harus mengakhiri langkahnya di Piala Dunia 2021 lebih cepat. Padahal, pecatur berusia 33 tahun itu baru saja mencetak sejarah menjadi pecatur putra kedua Indonesia–setelah GM Utut Adianto–yang lolos ke babak kedua Piala Dunia seusai mengalahkan pecatur Iran, GM Ehsan Ghaem Maghami (2.547), dengan skor 2,5-1,5 di babak pertama.
Dalam laga pertama babak kedua, pertarungan Susanto dan unggulan kedua Piala Dunia kali ini, Caruana, masih berimbang hingga langkah 15 sebelum Susanto diminta menghentikan permainan dan keluar dari arena pertandingan. ”Sangat disayangkan sekali hasil tes PCR Susanto keluar sewaktu dia bertanding. Mestinya, hasil itu keluar sebelum laga. Ini menunjukkan proteksi panitianya agak lemah,” ujar Eka.
Federasi Catur Internasional atau FIDE dalam akun Twitter resminya, Jumat, menyampaikan, mereka telah menerapkan protokol kesehatan ketat dengan melakukan tiga kali tes PCR kepada pecatur pada 10 Juli, 11 Juli, dan 14 Juli. Akan tetapi, dalam kasus Susanto yang tidak diumumkan namanya, badan kesehatan yang menjalankan tes itu tidak memberi tahu FIDE mengenai hasil positif Covid-19 tersebut sebelum pukul 13.00 waktu setempat.
FIDE baru diberi tahu mengenai hasil itu pada pukul 15.21 waktu setempat. Maka itu, Susanto masih sempat menjalani laga pertama babak kedua. Sampai saat ini, FIDE tengah menyelidiki alasan badan kesehatan itu terlambat mengabarkan informasi tersebut. ”Untuk alasan itu, kami sedang menyelidikinya sekarang,” kata FIDE.
Wabah Covid-19 cukup memukul penyelenggaraan Piala Dunia 2021. Setelah Susanto positif Covid-19, lawannya, Caruana, pun diminta tes PCR dan isolasi sementara hingga hasil tes itu keluar. Padahal, pecatur keturunan Italia itu digadang-gadang menjadi pesaing pecatur terkuat dunia saat ini, pecatur asal Norwegia, GM Magnus Carlsen (2.847).
Sebelumnya, pecatur unggulan ketiga asal Armenia, GM Levon Aronian (2.781), mengundurkan diri dari laga pertama menghadapi pecatur Australia, GM Bobby Cheng (2.552), di babak kedua. Menurut FIDE, Aronian mengalami gejala demam sehingga memilih keluar dari kejuaraan. Padahal, pecatur berusia 38 tahun itu salah satu bintang dalam kejuaraan dengan prestasi dua kali juara Piala Dunia (2005 dan 2017).
Mengundurkan diri
Bahkan, imbas dari positif Covid-19 yang dialami tim putra Indonesia, dua pecatur putri Indonesia, WGM Irene Kharisma Sukandar (2.413) dan WGM Medina Warda Aulia (2.360), mengundurkan diri dari laga kedua babak kedua. Padahal, Irene masih berpeluang membalikkan ketertinggalan 0-1 dari pecatur Rusia, WGM Valentina Gunina (2.436). Demikian pula Medina berpeluang membalikkan ketertinggalan 0-1 dari pecatur India, WGM Harika Dronavalli (2.515).
FIDE dalam Twitter mengabarkan, hasil tes terakhir Irene dan Medina negatif Covid-19. ”Hanya saja, agar tidak membahayakan keselamatan pecatur lain, mereka telah memutuskan mengundurkan diri dari kejuaraan. Alhasil, lawan mereka di babak kedua melaju ke babak ketiga,” jelas FIDE.
Irene dalam Twitter memberikan penjelasan hampir serupa. ”Kami secara alami sangat termotivasi untuk terus bersaing dalam kejuaraan ini. Namun, keselamatan semua peserta, penyelenggara, arbiter, dan semua orang yang terlibat jauh lebih besar dibandingkan kepentingan pribadi kami,” ujarnya.
Dari tempat terpisah, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan KBRI di Moskwa untuk memastikan kontingen Indonesia mendapatkan penanganan terbaik. ”Telepas dari itu, kami harap semuanya bersabar dan mengikuti penanganan Covid-19 di Rusia. Sebab, setiap negara mempunyai prosedur penanganan masing-masing,” pesannya.