Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu tak boleh lengah sejak laga pertama di Olimpiade Tokyo. Di atas kertas, mereka dapat mengalahkan pasangan Malaysia dan Inggris Raya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pebulu tangkis Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menghadapi tantangan besar sejak pertandingan pertama Olimpiade Tokyo 2020. Mereka membawa misi menjadi ganda putri pertama Indonesia yang meraih medali di ajang Olimpiade. Laga itu, bahkan, bisa menjadi kunci bagi ganda peringkat keenam dunia itu untuk lolos ke tahap berikutnya.
Dalam persaingan yang akan berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, 24 Juli-2 Agustus, Greysia/Apriyani akan bersaing di Grup A pada penyisihan grup dengan format round robin. Tiga pesaing mereka dalam grup ini ialah ganda putri nomor satu dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean (Malaysia), dan Chloe Birch/Lauren Smith (Inggris Raya).
Mereka menjadi bagian dari 16 pasangan yang akan bersaing dalam empat grup, seperti juga yang terjadi pada ganda putra dan campuran. Adapun nomor tunggal putra dan putri, masing-masing, diikuti 42 pemain yang dibagi dalam 14 grup.
Untuk lolos ke perempat final, Greysia/Apriyani harus menempati peringkat dua teratas. Laga pertama, yaitu melawan Chow/Lee, akan menjadi laga kunci untuk kedua pemain binaan PB Jaya Raya itu.
Dari ketiga pesaing, Chow/Lee menjadi lawan seimbang. Dari empat pertemuan sebelumnya, kedua pasangan berbagi dua kemenangan.
Ini berbeda dengan dua pasangan lain. Melawan Fukushima/Hirota, Greysia/Apriyani tertinggal 2-8, dengan semua kekalahan terjadi pada delapan pertemuan terakhir.
Adapun dengan Birch/Smith, Greysia/Apriyani unggul 4-0. Maka, minimal dua kemenangan yang bisa meloloskan mereka. Di atas kertas, seharusnya didapat dari Chow/Lee dan Birch/Smith, yang akan menjadi lawan pada pertandingan kedua.
Pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia, Eng Hian, yang dihubungi di Kumamoto, Jepang, mengatakan, pertandingan pembuka bagi Greysia/Apriyani akan menjadi kunci meski mereka pun tak bisa meremehkan ganda Inggris.
Level kewaspadaan Greysia/Apriyani harus berada pada posisi tinggi. Apalagi, Chow/Lee selalu mengalahkan mereka dalam dua pertemuan terakhir, yaitu pada babak pertama Fuzhou China Terbuka 2019 dan penyisihan grup turnamen Final BWF 2020 di Thailand, yang pelaksanaannya mundur menjadi Januari 2021. Adapun dua kemenangan Greysia/Apriyani didapat pada Kejuaraan Dunia 2018 dan India Terbuka 2019.
”Pasangan Malaysia mempunyai pola pertahanan yang bagus. Greysia/Apriyani harus lebih cermat dan sabar dalam melakukan serangan,” kata Eng Hian, menilai perkembangan kemampuan pemain Malaysia berperingkat ke-14 dunia itu.
Meski hanya unggul dari pasangan Inggris Raya dalam statistik pertemuan, Eng Hian optimistis Greysia/Apriyani bisa lolos ke perempat final.
Eng Hian, peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele, selalu mengingatkan agar pasangan Indonesia yang berpasangan sejak 2017 itu tak lengah. Meski hanya unggul dari pasangan Inggris Raya dalam statistik pertemuan, Eng Hian optimistis Greysia/Apriyani bisa lolos ke perempat final.
Dalam persiapan terakhir yang dilakukan di Kumamoto selama sepekan terakhir, mereka pun melakukan penyempurnaan pada hal-hal spesifik dalam teknik dan pola permainan.
”Sampai hari ini, kesiapan Greysia/Apriyani dari sisi teknis sudah mencapai 99 persen. Nonteknis, bahkan, sudah mencapai seratus persen. Mereka sangat menikmati setiap program latihan. Saat ini, kami menjaga agar mereka jangan sakit atau cedera,” tutur Eng Hian melalui tim humas dan media PP PBSI.
Kondisi baik
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky menjelaskan, proses aklimatisasi dan latihan terakhir tim bulu tangkis Indonesia di Kumamoto berjalan lancar meski tim tidak diperbolehkan keluar kamar kecuali untuk latihan. Selain disediakan pemain untuk rekan latihan dari klub setempat, tim ”Merah Putih” mendapat sambutan hangat dari pemerintah dan warga setempat.
”Semua tim dalam kondisi sehat dan latihan berjalan lancar. Atlet berlatih dua kali sehari, pagi dan sore. Asupan gizi dan makanan selalu cukup. Untuk mendapatkan makanan enak, juga mudah,” ujar Rionny yang belasan tahun menjadi pelatih bulu tangkis di Jepang.
Dalam situasi pandemi Covid-19, Rionny juga menekankan agar atlet bisa mencari hiburan sendiri di kamar masing-masing untuk menghindari stres. ”Saya juga tidak lupa mengingatkan semua untuk tekun dalam doa. Waktu pertandingan semakin dekat, semoga Tuhan terus memberikan kelancaran dan kemudahan bagi tim Indonesia untuk meraih prestasi terbaik di Olimpiade,” katanya.
Setelah berlatih di Kumamoto hingga 18 Juli, tim akan berpindah menuju Tokyo pada 19 Juli. Mereka akan menggunakan pesawat dengan tempat duduk yang telah diatur agar tidak berdekatan dengan yang lain.