Hubert Hurkacz mewujudkan impiannya, yaitu mengalahkan sang idola, Roger Federer, di Wimbledon. Ini menjadi kemenangan terbesar dalam karier petenis asal Polandia tersebut.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
LONDON, RABU — Mimpi buruk Hubert Hurkacz selama tiga bulan terakhir berubah menjadi cerita indah di lapangan rumput All England Club, London, Inggris. Di Lapangan Utama, yang bagaikan rumah bagi Roger Federer, Hurkacz mengalahkan idolanya itu dalam perempat final.
Kemenangan dengan straight sets, 6-3, 7-6 (4), 6-0, pada pertandingan yang berlangsung Rabu (7/7/2021) sore waktu setempat, atau tengah malam waktu Indonesia itu, menjadi kemenangan terbesar dalam karier Hurkacz. Petenis Polandia peringkat ke-18 dunia tersebut memulai perjalanan di arena profesional pada 2015 dan bersaing di arena Grand Slam sejak 2018.
Sejak memastikan lolos ke perempat final, setelah mengalahkan unggulan kedua, Daniil Medvedev, pada babak keempat, Hurkacz tersipu ketika ditanya tentang pertemuannya dengan Federer di All England Club. Petenis berusia 24 tahun itu tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya pada Federer yang merupakan idolanya sejak kecil.
Hurkacz baru berusia dua tahun ketika Federer menjalani debut pada Wimbledon 1999. Ketika maestro tenis asal Swiss itu mendapatkan gelar pertama, dari total delapan gelar di All England Club, pada 2003, Hurkacz berusia enam tahun. Federer pula yang menjadi inspirasi Hurkacz untuk menjadi petenis profesional, beralih dari cita-cita sebelumnya menjadi atlet basket atau pebalap motor.
Ketika berjalan keluar dari lapangan dan menyadari bahwa saya menang atas Roger, saya merasa ini bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Apalagi, ini terjadi di Wimbledon. Ini terasa sangat spesial.
”Ketika berjalan keluar dari lapangan dan menyadari bahwa saya menang atas Roger, saya merasa ini bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Apalagi, ini terjadi di Wimbledon. Ini terasa sangat spesial,” komentar Hurkacz yang akan berhadapan dengan Matteo Berrettini pada semifinal.
Di atas kertas, barisan angka yang menggambarkan rekam jejak Federer dan Hurkacz bagai bumi dan langit. Federer telah memenangi 105 pertandingan di Wimbledon yang menjadi bagian dari 192 kemenangan di lapangan rumput.
Petenis dengan 20 gelar Grand Slam itu akan tampil dalam semifinal ke-14 di Wimbledon dan ke-47 dari seluruh Grand Slam, jika menang. Jumlah kemenangannya di arena Grand Slam adalah 369 dari total 1.252 kemenangan dalam karier.
Hurkacz baru memiliki statistik menang-kalah, 6-12, di Grand Slam dan 2-2 di Wimbledon. Meski meraih gelar juara pada turnamen besar pada tahun ini, yaitu Miami Masters, perjalanan menuju All England Club bagaikan mimpi buruk. Apalagi, setelah tampil di Miami, dia dan pelatihnya, Craig Boynton, terinfeksi Covid-19.
Sejak pertengahan April, Hurkacz mendapat enam kekalahan beruntun. Dimulai dari kekalahan pada babak kedua Monte Carlo Masters, dia selalu kalah pada babak pertama di lima turnamen berikutnya, yaitu ATP Madrid, ATP Roma, Perancis Terbuka, ATP Stuttgart, dan ATP Halle. Dua turnamen terakhir adalah ajang pemanasan menuju Wimbledon.
”Menjelang pertandingan, tentu saja saya sedikit gugup. Bermain melawan Roger di perempat final Grand Slam adalah momen yang sangat besar bagi saya. Saya mencoba bersikap setenang mungkin,” katanya.
Menjelang laga, seperti diceritakanya dalam New York Times, Hurkacz berdiskusi dengan Boynton tentang mental. ”Saya katakan padanya, saat berhadapan dengan Roger, dia tak hanya melawan Roger, tetapi juga aura Roger,” kata Boynton.
”Hubert juga berhadapan dengan penggemar Roger dan fakta bahwa tak ada satu pun yang ingin melihat Roger kalah. Jadi, akan ada banyak suara yang mendukung Roger,” lanjut pelatih asal Amerika Serikat itu.
Di lapangan, Hurkacz yang dikenal rendah hati oleh petenis dan mantan petenis itu tak gentar. Dia, bahkan, menjadi petenis pertama yang membuat Federer tak bisa memenangi satu gim pun pada salah satu set (0-6) di Wimbledon.
Kemenangan lima set atas Medvedev turut membangun kepercayaan diri petenis yang berasal dari keluarga atlet itu untuk menghadapi Federer. ”Dari pertandingan melawan Daniil, saya bisa merasa nyaman bermain di Lapangan Utama,” katanya.
Pertandingan Medvedev melawan Hurkacz berlangsung dalam dua hari karena terganggu hujan. Pada Senin (5/7/2021), laga tersebut berlangsung di Lapangan 2 yang tak beratap. Keesokan harinya, sejak gim kedelapan set keempat, pertandingan berlangsung di Lapangan Utama. Hurkacz pun mendapat kesempatan bertanding di lapangan terbesar All England Club itu.
Kini, Hurkacz harus mempertahankan momentum positif itu untuk melawan Berrettini yang penampilannya meningkat di lapangan rumput. Petenis Italia itu melaju ke semifinal Grand Slam untuk kedua kalinya, setelah AS Terbuka 2019, seusai mengalahkan petenis muda Kanada, Felix Auger-Aliassime, 6-3, 5-7, 7-5, 6-3.
Pada pertandingan lain, kemenangan juara bertahan, Novak Djokovic, atas Marton Fucsovics, 6-3, 6-4, 6-4, membuatnya akan bertemu Denis Shapovalov. Petenis Kanada berusia 22 tahun itu akan menjalani semifinal pertamanya di Grand Slam setelah mengalahkan Karen Khachanov, 6-4, 3-6, 5-7, 6-1, 6-4.
Semifinal tunggal putra akan berlangsung pada Jumat sehari setelah nomor tunggal putri pada hari ini. Perebutan tiket final tunggal putri akan berlangsung pada pertandingan Ashleigh Barty melawan Angelique Kerber dan Aryna Sabalenka melawan Karolina Pliskova. (AFP/REUTERS)