Asa Federer, Djokovic, dan Para Petenis ”Wajah Baru”
Tradisi tak menggelar pertandingan hari Minggu di tengah turnamen menjadikan Senin ini sebagai hari yang sibuk di Wimbledon. Masing-masing delapan laga putra dan putri babak 16 besar digelar pada hari yang sama.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BEN STANSALL / AFP
Petenis Swiss, Roger Federer, yang tampak tenang selama laga meluapkan emosinya dengan berteriak dan mengepalkan tangan setelah memenangi laga babak ketiga turnamen tenis Grand Slam Wimbledon di The All England Club, Wimbledon, London, Minggu (4/7/2021) dini hari WIB.
LONDON, MINGGU — ”Manic Monday” akan digelar di All England Club, London, Senin (5/7/2021), setelah ”Middle Sunday” diterapkan untuk terakhir kali di Wimbledon. Momen ini akan menjadi panggung bagi Roger Federer, Novak Djokovic, dan para ”wajah baru”.
Wimbledon menjadi satu-satunya Grand Slam dengan hari istirahat pada Minggu pertengahan turnamen yang disebut ”Middle Sunday”, sejak pertama kali digelar pada 1877. Atas dasar itu, Senin pada pekan kedua pun menjadi hari yang sibuk karena menggelar semua pertandingan babak keempat tunggal putra dan putri.
Sepanjang sejarah turnamen dengan sarat tradisi ini, baru empat kali digelar pertandingan pada Minggu, yaitu pada 1991, 1997, 2004, dan 2016. Semuanya karena penundaan pertandingan akibat hujan.
Dua petenis yang menjadi sorotan sejak awal turnamen, Djokovic dan Federer, turut berlaga pada Senin yang sibuk. Djokovic menjadi favorit juara berkat penampilan konsisten pada ajang besar, termasuk juara Australia dan Perancis Terbuka tahun ini. Adapun perjalanan Federer sangat dinanti penggemarnya setelah absen 16 bulan, sejak Australia Terbuka 2020, karena cedera lutut. Apalagi, Wimbledon menjadi target utama petenis yang akan berusia 40 tahun itu.
AP PHOTO/ALASTAIR GRANT
Petenis Chile, Cristian Garin, menyekan wajahnya saat melawan Pedro Martinez (Spanyol) pada laga babak ketiga turnamen tenis Grand Slam Wimbledon di The All England Club, Wimbledon, London, Jumat (2/7/2021). Garin lolos ke babak keempat untuk menantang unggulan teratas, Novak Djokovic.
Pada babak keempat, kedua petenis paling berpengalaman itu bertemu petenis yang untuk pertama kali lolos ke pekan kedua Wimbledon. Lawan mereka memiliki kesamaan, yaitu tak pernah menang dalam babak utama Wimbledon.
Cristian Garin, yang akan menjadi lawan Djokovic, selalu kalah pada babak pertama di Wimbledon 2017-2019. Pada 2017 dan 2018, Garin bertanding sejak babak kualifikasi. Adapun Lorenzo Sonego, calon lawan Federer, tersingkir pada babak pertama 2018 dan 2019.
”Rasanya luar biasa bisa tampil pada pekan kedua. Apalagi, saya tak bermain satu kali pun di lapangan rumput sejak Wimbledon 2019. Jadi, pada awal, saya sedikit kesulitan dalam menemukan ritme permainan,” komentar Garin.
Tampil untuk kedua kali beruntun pada babak keempat Grand Slam, setelah Perancis Terbuka, Garin kalah pada satu pertemuan sebelumnya dengan Djokovic. Statistik yang sama didapat Sonego dari Federer.
Rasanya luar biasa bisa tampil pada pekan kedua. Apalagi, saya tak bermain satu kali pun di lapangan rumput sejak Wimbledon 2019. Jadi, pada awal, saya sedikit kesulitan dalam menemukan ritme permainan.
Selain Garin dan Sonego, tunggal putri Paula Badosa dan Iga Swiatek juga akan merasakan pengalaman pertama dalam ”Manic Monday”. Swiatek tampil baik di Perancis Terbuka dengan menjuarainya pada 2020 dan bertahan hingga perempat final tahun ini. Namun, dia langsung kalah pada penampilan pertamanya di Wimbledon 2019.
GLYN KIRK / AFP
Petenis Ceko, Barbora Krejcikova, memukul bola saat mengalahkan petenis Latvia, Anastasija Sevastova, pada laga babak ketiga turnamen tenis Grand Slam Wimbledon di The All England Club, Wimbledon, London, sabtu (3/7/2021). Krejcikova akan menantang petenis nomor satu dunia Ashleigh Barty pada laga babak keempat, Senin (5/7).
Sebanyak enam petenis yang akan turut bersaing pada awal pekan ini, bahkan, berstatus sebagai debutan dalam turnamen yang tak digelar pada 2020 karena pandemi Covid-19 ini. Mereka adalah Sebastian Korda, Ilya Ivashka, Barbora Krejcikova, Emma Raducanu, Liudmila Samsonova, dan Elena Rybakina.
”Big match”
Dua di antara sepuluh laga yang melibatkan para wajah baru di babak keempat Wimbledon itu akan menjadi sorotan, salah satunya pertemuan dua juara Perancis Terbuka, Barbora Krejcikova (juara 2021) dan Ashleigh Barty (2019). Pertemuan dua jagoan lapangan tanah liat di lapangan rumput ini akan menjadi yang pertama bagi mereka.
”Melawan Barbora akan menjadi tantangan besar karena dia bermain sangat baik akhir-akhir ini. Itu akan menjadi tantangan baru karena kami belum pernah bertemu. Namun, saya sangat senang dan terhormat karena bisa tampil pada pekan kedua Wimbledon,” ujar Barty.
Krejcikova sebenarnya tak asing dengan lapangan rumput All England Club. Dia menjuarai ganda putri 2018 bersama Katarina Siniakova. Namun, penampilan pada nomor tunggal tahun ini menjadi pengalaman pertama petenis Ceko berusia 25 tahun itu.
ADRIAN DENNIS / AFP
Petenis Tunisia, Ons Jabeur, meluapkan kegembiraan setelah mengalahkan juara Wimbledon 2017, Garbine Muguruza, 5-7, 6-3, 6-2, pada laga babak ketiga turnamen tenis Grand Slam Wimbledon di The All England Tennis Club, Wimbledon, Jumat (2/7/2021). Jabeur lolos ke babak keempat untuk menantang unggulan ketujuh asal Polandia, Iga Swiatek.
Pada laga lain, pola pikir tanpa beban akan tetap dibawa Iga Swiatek untuk berhadapan dengan Ons Jabeur dalam pertemuan kedua mereka. Pada pertemuan pertama di babak pertama WTA Washington 2019, Swiatek menang melalui laga ketat, 4-6, 6-4, 6-4.
”Saya tak membawa ekspektasi apa pun ke sini. Saya hanya ingin belajar bermain dengan nyaman di lapangan rumput,” kata Swiatek.
Sementara itu, Jabeur akan berusaha melangkah lebih jauh untuk meningkatkan reputasi atlet putri Arab di level dunia. Kemenangan atas juara Wimbledon 2017, Garbine Muguruza, pada babak ketiga membuat petenis asal Tunisia itu menjadi tunggal putri Arab pertama yang menembus babak keempat Wimbledon.
Pada Februari, dia juga menjadi petenis Arab pertama yang mencapai perempat final Australia Terbuka. Dalam perjalanan menuju All England Club, Jabeur menorehkan sejarah lain untuk tenis putri Arab ketika menjuarai WTA Birmingham.
”Perjalanan ini sangat berarti bagi saya, apalagi banyak orang Arab yang menyaksikan dan mendukung saya. Saya mendapat pesan dari banyak orang. Namun, saya tak ingin perjalanan saya berhenti di sini. Saya ingin terus melanjutkannya,” ujar Jabeur. (AFP/REUTERS)