Kepergian Sergio Ramos dari Real Madrid dan berakhirnya kontrak Lionel Messi bersama Barcelona menghadirkan kekhawatiran bagi La Liga. Kehilangan ikon dari dua tim terbaik di Spanyol itu akan memengaruhi citra kompetisi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
30 Juni 2021 menjadi hari terakhir masa berlaku kontrak Sergio Ramos di Real Madrid dan Lionel Messi bersama Barcelona. Meskipun usia keduanya yang telah lebih dari 30 tahun, kehilangan Ramos dan Messi akan memengaruhi pendapatan kedua tim serta menjadi kerugian bagi La Liga Spanyol yang akan kehilangan dua ikon dalam satu dekade terakhir.
Menurut RMC Sport, media olahraga berbasis di Perancis, Ramos telah sepakat menerima tawaran kontrak berdurasi dua tahun dari Paris Saint-Germain. Selain itu, gaji Ramos juga tidak akan berbeda jauh dengan yang diterimanya di Real Madrid dalam empat musim terakhir, yaitu 17 juta euro atau sekitar Rp 293,2 miliar per musim.
Sesungguhnya jumlah kontrak itu serupa dengan yang disodorkan Real Madrid kepada Ramos. Hanya saja, klub asal ibu kota Spanyol itu enggan memberikan Ramos durasi kontrak lebih dari satu musim. Adapun Ramos hanya ingin menandatangani kontrak baru apabila masa kontrak itu minimal dua musim.
”Momen ini akhirnya tiba. Salah satu momen tersulit dalam hidup saya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Real Madrid,” kata Ramos, yang berusia 35 tahun, dalam konferensi pers perpisahannya, pertengahan Juni lalu.
Itu adalah akhir dari petualangan 16 tahun Ramos bersama Real. Ramos memainkan 671 pertandingan berseragam ”Los Blancos” dengan sumbangan 22 trofi dan 101 gol. Dalam daftar skuad Real musim 2021-2022 yang terpampang di laman resmi klub, Rabu (30/6/2021), foto dan nama Ramos pun sudah tidak ada.
Ambisi PSG
Kepergiannya ke PSG akan menghadirkan semangat baru bagi Ramos. Ia akan bergabung dengan tim yang paling berambisi merebut trofi Liga Champions Eropa musim depan. Sebelum mendatangkan Ramos, PSG telah lebih dulu meresmikan mantan gelandang Liverpool, Georginio Wijnaldum, yang juga datang secara gratis.
Selain itu, ”Les Parisiens” juga tinggal melakukan tes medis sebelum mengumumkan perekrutan kiper timnas Italia, Gianluigi Donnarumma, yang tiba setelah kontraknya kedaluwarsa bersama AC Milan, 30 Juni lalu. Tidak hanya berhenti di sana, PSG juga tinggal selangkah untuk menggaet bek sayap Inter Milan, Achraf Hakimi.
Ramos tentu tidak akan kesulitan untuk membuktikan dirinya belum habis kepada Presiden Real Florentino Perez. Bek yang identik dengan nomor empat itu akan mudah beradaptasi dan memegang kendali di ruang ganti PSG mengingat skuad PSG saat ini mayoritas berbahasa Spanyol.
Pemain utama PSG, seperti Keylor Navas, Leandro Paredes, Juan Bernat, Pablo Sarabia, Angel Di Maria, Neymar, dan Mauro Icardi, lebih sering berkomunikasi dengan bahasa Spanyol. Pelatih PSG Mauricio Pochettino, yang berkebangsaan Argentina, juga berbahasa Spanyol.
Kerugian Real Madrid
Di sisi lain, ketiadaan Ramos akan mengurangi sosok penting di dalam skuad Real. Pengaruh Ramos di ruang ganti ”Los Blancos” amat dominan dalam enam musim menjadi kapten utama setelah perginya Iker Casillas ke FC Porto, musim panas 2015. Carlo Ancelotti dan Zinedine Zidane merasakan pentingnya peran Ramos untuk menjaga keharmonisan tim.
”Legenda. Sebuah kesenangan dan kehormatan besar bersama Anda sebagai rekan satu tim dan pemain. Kapten yang hebat dalam sejarah klub,” tulis Zidane, pelatih Real, dalam takarir unggahan fotonya bersama Ramos ketika meraih trofi Liga Spanyol musim 2019-2020.
Dari sisi ekonomi, Ramos memang tidak memiliki dampak finansial seperti Cristiano Ronaldo yang meninggalkan Real ke Juventus pada Juli 2018. Namun, Ramos tetap salah satu pundi-pundi uang Real dalam penjualan cendera mata.
Pembaruan kontrak Messi belum diumumkan karena ada kesulitan finansial. Meskipun Leo (Messi) dan keluarganya sangat ingin bertahan di Barca, kondisi ekonomi klub mencegah hal itu.
Berdasarkan data Statista, dari sekitar 3 juta kostum Real yang terjual pada musim 2019-2020, name set Ramos adalah urutan ketiga yang paling banyak terjual. Jersei dengan nama Ramos hanya kalah dari Luka Modric dan Karim Benzema.
Di luar dampak bagi Real, kehilangan Ramos akan menjadi kerugian besar bagi pamor La Liga di dunia. Pasalnya, Ramos adalah pemain Spanyol paling terkenal di kolong jagad. Meskipun tidak dibawa Pelatih Spanyol Luis Enrique ke Piala Eropa 2020, Ramos tetap dipandang sebagai pemain Spanyol paling besar saat ini.
Hal itu terlihat dari 44,9 juta pengikut di Instagram. Ia berada di urutan kesepuluh pesepak bola dengan jumlah pengikut terbanyak di Instagram. Jumlah pengikut itu merupakan yang terbanyak untuk atlet asal Spanyol.
Nasib Messi
Ketika Ramos mulai menemukan ”rumah” baru setelah negosiasi perpanjangan kontrak dengan Real berakhir buntu, Lionel Messi justru masih tenang dengan statusnya tanpa klub saat ini. Sebelumnya, Messi telah tercatat sebagai pemain Barca selama 7.504 hari.
Messi pun sepertinya enggan memikirkan klubnya saat ini karena tengah berusaha mempersembahkan trofi Copa America bagi Argentina. Selain itu, Barcelona pun masih berkomitmen kuat untuk mengontrak kembali Messi. Presiden Barca Juan Laporta pun telah memenuhi keinginan ”La Pulga” untuk memperkuat lini depan dengan mendatangkan Sergio Aguero serta selangkah lagi mendapatkan Memphis Depay.
”Tenang saja. Jangan khawatir,” kata Laporta kepada Marca, Kamis (1/7/2021),ketika ditanya tentang kontrak baru untuk Messi.
Jose Maria Minguella, mantan agen Messi dan Diego Maradona, mengatakan, kondisi ekonomi yang tidak sehat seiring pandemi Covid-19 membuat Barca kesulitan memenuhi permintaan di dalam kontrak baru Messi. Selain itu, upaya Barca untuk mencari dana tambahan dengan menjual pemain bergaji besar, seperti Philippe Coutinho atau Antoine Griezmann, tidak mudah karena hanya sedikit klub yang bersedia mengeluarkan uang besar untuk aktif di jendela transfer.
”Pembaruan kontrak Messi belum diumumkan karena ada kesulitan finansial. Meskipun Leo (Messi) dan keluarganya sangat ingin bertahan di Barca, kondisi ekonomi klub mencegah hal itu. Isu ini amat kompleks untuk dipecahkan,” ujar Minguella kepada Radio Marca.
Messi telah berhak meninggalkan Barca secara gratis. Akan tetapi, Messi tentu akan kesulitan pula untuk mencari klub yang bisa membayar gaji dan bonusnya yang selangit. Bersama Barca dalam tiga musim terakhir, Messi menerima bayaran sekitar 71 juta euro (Rp 1,22 triliun) per musim. Hal itu menjadikannya pemain dengan bayaran tertinggi dari klub.
Mengacu jumlah gaji dan bonus itu, mungkin hanya Manchester City dan PSG yang memiliki kelonggaran finansial untuk mengontrak Messi. Namun, bagi kedua tim itu, mengontrak Messi bukanlah hal rasional di bursa transfer musim panas ini.
City, misalnya, lebih tertarik mencari pemain yang bisa menutup kekurangan pada musim lalu. Nama pemain Inggris, Jack Grealish dan Harry Kane, lebih disukai Manajer City Pep Guardiola ketimbang bereuni dengan Messi di Stadion Etihad.
Adapun PSG akan kesulitan memenuhi permintaan gaji Messi. Sebab, akumulasi gaji tiga pemain baru yang didatangkan secara gratis, seperti telah disebut sebelumnya, mencapai 40 juta euro (Rp 689,9 miliar). PSG mungkin bisa mendatangkan Messi apabila melepas Kylian Mbappe yang menerima gaji plus bonus sekitar 20 juta euro (Rp 344,9 miliar) per musim.
Kehilangan Messi tentu menjadi kerugian besar bagi Barca dan La Liga. Messi adalah pemain dengan penjualan cendera mata tertinggi Barca dalam satu dekade terakhir. Sebanyak 60 persen dari kostum Barcelona yang terjual rata-rata 2 juta buah per musim mencantumkan nama dan nomor punggung ”La Pulga”.
”Kehilangan Messi akan merugikan citra kami secara global,” ujar Presiden La Liga Javier Tebas terkait dengan potensi kompetisinya ditinggalkan salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah.
Setelah kehilangan Ramos, La Liga akan berjuang mati-matian untuk mempertahankan Messi. Tim kaya, seperti Real Madrid, juga masih kesulitan mendatangkan bintang muda baru, seperti Mbappe atau Erling Haaland, untuk menjadi ikon dan magnet baru La Liga. (AFP/AP)