Real Madrid terancam kehilangan Sergio Ramos secara gratis di akhir musim ini. Kehilangan Ramos akan memengaruhi suasana ruang ganti ”Los Blancos”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, RABU — Setelah mampu menemukan penampilan terbaik dalam delapan laga terakhir di seluruh ajang, kondisi internal Real Madrid kembali terancam limbung. Buntunya negosiasi kontrak baru sang kapten, Sergio Ramos, berpotensi menghadirkan kembali ketegangan antara pemain dan Pelatih Real Zinedine Zidane dengan Florentino Perez, presiden klub.
Kontrak Ramos akan berakhir pada 30 Juni 2021. Negosiasi perpanjangan kontrak telah dua kali dilakukan Perez dan Ramos. Sebelum laga Real melawan Elche, 31 Desember, Perez menemui Ramos secara empat mata untuk menawarkan perpanjangan kontrak. Keduanya kembali bertemu setelah ”Los Blancos” menumbangkan Celta Vigo di Stadion Alfredo Di Stefano, 3 Januari.
Dua pertemuan itu berakhir sama, Ramos menolak tawaran kontrak baru yang ditawarkan Real. Menurut laporan Marca, Ramos merasa masa baktinya selama lebih dari 15 tahun di Real tidak diapresiasi klub. Perez hanya mengajukan perpanjangan kontrak satu musim dengan nilai kontrak sebesar 12 juta euro (Rp 206,1 miliar).
Nilai kontrak itu setara dengan kontrak Ramos saat ini, yang berlaku sejak 2015. Untuk kontrak barunya, bek berusia 34 tahun itu menginginkan kontrak berdurasi dua tahun dengan gaji sekitar 15 juta euro (Rp 257,6 miliar) per musim.
Jika dipenuhi, Ramos akan menempati posisi kedua pemain dengan bayaran tertinggi di Real setelah Eden Hazard, yang menerima 14 juta euro (Rp 240,4 miliar) per musim. Apabila membandingkan sumbangsih kepada tim, Ramos jelas lebih berharga bagi Zidane daripada Hazard.
Selain sebagai kapten dan pemimpin tim, Ramos adalah penyumbang gol terbanyak kedua Real ketika meraih gelar Liga Spanyol musim lalu. Persentase kemenangan Los Blancos di musim ini juga lebih tinggi ketika Ramos bermain. Dari tujuh laga yang dilewatkan Ramos di musim ini, persentase kemenangan Real hanya 42,8 persen. Adapun dalam 16 pertandingan saat Ramos tampil, persentase Real meraih tiga poin ialah 62,5 persen.
Tidak hanya kiprah di atas lapangan hijau, di ruang ganti tidak ada pemain yang memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan Ramos. Ketika Perez mengeluarkan wacana untuk memotong gaji seluruh pemain dan staf pelatih sebesar 10 persen selama 2021, Ramos menjadi sosok yang terdepan untuk memberikan pengertian kepada seluruh skuad Real.
Alhasil, ketika dalam dua pertemuan itu Perez tidak sedikit pun meningkatkan penawaran kontrak baru, Ramos pun kecewa. Dalam pertemuan seusai laga melawan Celta, pemain yang identik dengan nomor 4 itu memutuskan untuk membuka diri dengan tawaran klub lain.
”PSG (Paris Saint-Germain) mengungkapkan kepada saya bahwa mereka tengah berusaha membentuk tim luar biasa bersama saya dan (Lionel) Messi di musim depan,” ujar Ramos kepada Perez, seperti dikutip Marca edisi Rabu (6/1/2021).
Dalam jajak pendapat yang dilakukan Marca, sekitar 62 persen dari 242.000 responden menilai Real sepantasnya bisa memberikan penawaran kontrak yang paling sesuai dengan kondisi keuangan klub saat ini. Ketika ditanya terkait klub yang paling ideal menjadi tujuan baru Ramos, mayoritas responden atau sebanyak 54 persen menilai PSG sebagai destinasi baru yang tepat bagi kapten timnas Spanyol itu.
Tidak hanya Ramos, penyerang sayap Real, Lucas Vazquez, yang memiliki masa kontrak serupa dengan Ramos juga belum menyepakati sodoran kontrak baru dari Perez. Vazquez menerima gaji sekitar 3,5 juta euro (Rp 60,1 miliar) per musim. Ia ingin mendapatkan kenaikan gaji hingga 5 juta euro (Rp 85,8 miliar) per musim.
Vazquez pun mengakui proses negosiasi kontrak dengan Real tidak berjalan dengan mudah. ”Perpanjangan kontrak tidak hanya bergantung pada saya,” kata pemain berusia 29 tahun itu.
PSG (Paris Saint-Germain) mengungkapkan kepada saya bahwa mereka tengah berusaha membentuk tim luar biasa bersama saya dan Messi di musim depan.
Di musim ini, Vazquez telah menjelma menjadi senjata utama Zidane di sisi kanan permainan Real. Vazquez merupakan pemain depan dengan menit bermain terbanyak setelah Karim Benzema.
Permintaan Zidane
Rumitnya proses perpanjangan kedua pemain penting dalam pola permainan Los Blancos musim ini berpotensi menghadirkan kemarahan Zidane. Setelah tidak diberikan dana transfer di dua jendela transfer musim 2020-2021, pelatih berkebangsaan Perancis itu amat berharap bisa mempertahankan semua pemain inti yang telah memahami keinginan taktiknya.
”Saya berharap proses negosiasi perpanjangan kontrak dapat rampung dalam waktu dekat. Semakin cepat pemain dapat kepastian kontrak baru akan baik bagi seluruh pihak,” ujar Zidane dalam konferensi pers seusai laga kontra Celta.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Zidane pernah amat marah dengan Perez ketika klub enggan memperpanjang kontrak Cristiano Ronaldo pada 2018. Kebijakan klub itu membuat Zidane meninggalkan klub setelah mempersembahkan tiga trofi Liga Champions beruntun, kemudian disusul ”CR7” yang hijrah ke Juventus.
Pere Mas, kolumnis harian olahraga Spanyol, Sport, menilai, perbedaan pendapat dalam pembahasan kontrak baru antara Ramos dan Perez bukan hal baru. Pada dua periode negosiasi sebelumnya, yaitu musim panas 2015 dan musim semi 2019, Ramos juga menuntut kenaikan tawaran yang selanjutnya disetujui Real.
”Situasi saat ini berbeda. Pandemi Covid-19 membuat keuangan Real tidak seperti masa-masa terdahulu, sehingga hal itu akan menghadirkan kerumitan dalam negosiasi untuk memenuhi tuntutan kontrak baru para pemain penting,” tulis Mas. (REUTERS)