Swedia dan Ukraina ingin menembus batasan baru saat bertemu di babak 16 besar Piala Eropa 2020. Mereka ingin memanfaatkan momentun emas untuk melangkah lebih jauh dan menjadi salah satu tim "kuda hitam" yang disegani.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
GLASGOW, SENIN - Dua tim kuda hitam, Swedia dan Ukraina, akan berduel pada laga babak 16 besar Piala Eropa 2020 di Stadion Hampden Park, Skotlandia, Rabu (30/6/2021) dini hari WIB.. Sebagai sesama tim yang tidak diunggulkan, mereka ingin mengambil momentum untuk melangkah lebih jauh di turnamen yang telah tertunda setahun itu.
”Kami saling mengingatkan siapa diri kami. Laga nanti (melawan Ukraina) akan seperti final. Kami akan melakukan segalanya untuk melanjutkan langkah kami (di turnamen ini),” ungkap penyerang Swedia, Marcus Berg, lewat Twitter.
Swedia tengah dalam euforia setelah mengakhiri penyisihan grup sebagai pemuncak Grup E dengan koleksi 7 poin. Capaian itu lebih baik dari Spanyol, runner up grup itu yang mengemas 5 poin. Swedia tampil solid saat menahan imbang Spanyol, 0-0, pada laga 14 Juni lalu. Mereka terus berkembang dan memiliki mental bertarung hebat saat mengalahkan Polandia, 3-2.
Tak pelak, penampilan bagus itu mengangkat kepercayaan diri mereka jelang menghadapi Ukraina. Swedia kini memiliki peluang emas untuk setidaknya menyamai prestasi mereka pada debutnya di Piala Eropa pada 1992 silam. Kala itu, tampil sebagai tuan rumah, tim ”Blagult” meraih babak semifinal. Namun, ketika itu, Piala Eropa masih diikuti delapan tim. Jadi, bukan 24 tim seperti saat ini.
Secara fisik, para pemain Swedia kini sudah siap berlaga. Nyaris tiada pemainnya yang bermasalah dengan kebugaran. Swedia mendapatkan waktu istirahat cukup panjang untuk menyiapkan laga babak 16 besar, yaitu enam hari seusai melawan Polandia di laga terakhir penyisihan grup itu.
Kendati demikian, Pelatih Swedia Janne Andersson mengingatkan timnya agar tetap membumi. Menurutnya, Ukraina berpotensi mengejutkan. Swedia sering kesulitan ketika bertemu Ukraina, yaitu hanya sekali menang dari empat laga.
”Ukraina adalah tim yang bagus. Mereka tahu cara transisi dari bertahan ke menyerang. Mereka memang tampak lelah menghadapi Austria (di laga terakhir penyisihan grup). Akan tetapi, seperti kami, mereka telah mendapatkan banyak waktu istirahat. Bahkan, lebih banyak dari kami (delapan hari),” tutur Andersson di laman UEFA.
Pembuktian Shevchenko
Tidak jauh berbeda dengan Swedia, Ukraina ingin membuat batasan baru di Piala Eropa 2020. Tim nasional sepak bola dari negara bekas pecahan Uni Soviet itu mengukir sejarah, yaitu untuk kali pertama lolos ke babak gugur, pada edisi tahun ini. Namun, mereka ingin melangkah lebih jauh lagi.
Piala Eropa 2020 sekaligus menjadi ajang pembuktian bagi Pelatih Ukraina Andriy Shevchenko. Lima tahun lalu, Federasi Sepak Bola Ukraina (UAF) mendapatkan kecaman dari banyak pihak karena menunjuk mantan striker AC Milan itu sebagai pelatih baru, menggantikan Mykhaylo Fomenko.
Shevchenko, yang belum pernah menjadi pelatih kepala tim senior sebelumnya, adalah asisten Fomenko di Piala Eropa 2016. Saat itu, mereka gagal lolos dari fase grup dengan rekor tiga kali kalah, kebobolan lima gol, dan tanpa mencetak gol.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun memberi dukungan penuh kepada Shevchenko dan para pemainnya
Akan tetapi, Shevchenko bisa menjawab kritikan itu dengan menjadi juara Grup B kualifikasi Piala Eropa 2020. Bahkan, Ukraina mencatat enam kali menang, dua imbang, dan tidak pernah kalah dari delapan laga. Mereka memasukan 17 gol dan hanya kebobolan empat gol.
Setelah itu, kritik kembali muncul karena Ukraina hanya menempati peringkat ketiga Grup C Piala Eropa 2020 dengan koleksi tiga poin. Mereka berada di bawah Belanda dan Austria. Ukraina pun dianggap beruntung bisa melaju ke babak 16 besar, yakni sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik.
Kini, Shevchenko coba sekali lagi untuk membungkam kritikan yang ada dengan berupaya mengalahkan Swedia di laga nanti. Pelatih berusia 44 tahun ini punya sejarah cukup menjanjikan ketika jumpa Swedia, yaitu sebagai pemain. Dia mencetak dua gol tatkala Ukraina menang 2-1 atas Swedia dalam penyisihan Grup D Piala Eropa 2012.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun memberi dukungan penuh kepada Shevchenko dan para pemainnya.”Orang-orang kami berpeluang membuktikan kami baru saja melakukan pemanasan (di fase grup). Kami percaya kepadamu,” ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Instagram. (AFP/REUTERS)