Misteri Pecah Ban Verstappen
Max Verstappen kehilangan kemenangan mudah akibat ban belakang kiri pecah saat F1 seri Azerbaijan menyisakan lima lap. Penyebab pecah ban itu diduga akibat pecahan material, tetapi ada faktor lain yang belum terjelaskan.
BAKU, MINGGU – Max Verstappen seperti menaiki roller coaster dalam F1 seri Azerbaijan akhir pekan ini. Dia menunjukan dominasi dalam sesi latihan, tetapi gagal meraih pole position karena bendera merah saat kualifikasi. Saat balapan, dia kembali kuat dan kemenangan sudah di depan mata. Namun, lima putaran menjelang finis, mobil Verstappen yang melesat 321 kilometer per jam melintir dan menabrak pembatas trek lurus sektor 3 Sirkuit Baku.
“Ban,” teriak Verstappen melalui radio tim Red Bull.
Namun, tidak ada jawaban dari tim Red Bull. Kejutan besar yang menguapkan ‘kemenangan mudah’ di Baku itu, terlalu sulit diterima begitu saja. Radio tim Red Bull kemudian berbunyi dengan pesan ke Direktur Balapan Michael Massi.
“Michael saya tahu anda sibuk, tetapi kami tidak mendapat peringatan apapaun terkait kerusakan ban. Jadi pertimbangkan bendera merah,” bunyi pesan juru bicara tim Red Bull.
Di lintasan, Verstappen meratapi kegagalannya, dan kejengkelannya diluapkan dengan menendang ban yang pecah. Dia membalap dengan brilian, minim kesalahan, serta dengan strategi pit stop yang jitu hingga bisa mengambil alih posisi terdepan dari pebalap Mercedes Lewis Hamilton.
“Membuat frustasi dan mengecewakan, keluar balapan saat begitu dekat dengan finis karena ban pecah. Jujur hingga titik itu, hari ini merupakan hari yang sangat bagus, mobil bekerja sangat bagus, saya hanya perlu menyesuaikan apa pun yang perlu saya lakukan, saya cukup nyaman memimpin. Ini bisa dikatakan akan menjadi kemenangan mudah. Namun, tentu saja, tidak ada jaminan dalam olahraga,” tegas pebalap asal Belanda itu di laman Formula 1.
Pecah ban yang berujung kecelakaan juga dialami oleh pebalap Aston Martin Lance Stroll. Dia pun menabrak pembatas sirkuit pada putaran ke-31 dari 51 lap. Kerusakan ban parah, tetapi tidak sampai pecah, juga dialami oleh Hamilton, di mana sisi dalam bahu ban sobek panjang dan dalam. Namun, sobekan itu tidak merusak kerangka ban sehingga tidak pecah.
Penyebab pecah ban ini sedang diselidiki oleh Pirelli. Ban-ban yang mengalami kerusakan dikirim ke pabrik mereka di Milan, Italia, Senin (7/6/2021). Namun, Pirelli memperkirakan penyebab kerusakan itu akibat pecahan material yang ada di sirkuit. Investigasi yang dilakukan Pirelli terkain pecah ban Verstappen dan Stroll juga akan meliputi analisis melalui foto dan video balapan, untuk melihat apakah ada pecahan material yang menyayat ban.
Baca juga: Momentum Positif Ferrari Berlanjut di Baku
“Saya percaya, kami bisa mengabaikan kerusakan itu akibat ban aus, karena ini buka masalah keausan ban. Ban belakang kiri bukanlah ban yang tertekan paling besar di Baku, karena sudah pasti itu pada ban belakang kanan,” ungkap Kepala Pirelli F1 dan Balapan Mobil Mario Isola.
Isola mengatakan, dia tidak ingin menyampaikan kesimpulan awal. "Namun, ini sepertinya ini sobekan akibat pecahan material, karena seperti saya sampaikan tadi, ini bukan ban yang tertekan paling besar. Kami juga mendapati pada mobil-mobil lain tidak ada masalah dengan jumlah putaran yang sama dengan ban yang sama (kompon keras). Jadi investigasi awal adalah itu mungkin karena faktor luar, atau pecahan material, atau kerb atau apapun itu,” ujar Isola.
“Elemen lain adalah tidak ada tanda-tanda atau peringatan kepada tim (terkait kerusakan ban). Kami menerima telemetri dari mereka tetapi yang mereka sampaikan kepada kami adalah tidak ada peringatan, tidak ada getaran, tidak ada satu pun yang menunjukan ada sesuatu yang (salah) dengan ban-ban itu,” lanjut Isola.
Untuk Max, bisa jadi pecahan dari mobil Lance. Untuk Lance, jujur saya tidak tahu karena tidak ada insiden sebelum dia kecelakaan.
Isola menduga, ban belakang kiri Verstappen pecah karena melindas pecahan material dari mobil Stroll yang menabrak pembatas pada putaran ke-31. Ini mirip dengan pecah ban Valtteri Bottas setelah melindas pecahan material saat memimpin balapan di Baku pada 2018.
“Untuk Max, bisa jadi pecahan dari mobil Lance. Untuk Lance, jujur saya tidak tahu karena tidak ada insiden sebelum dia kecelakaan. Jadi saya tidak bisa mengabaikan ada bagian tertentu dari sirkuit,” ungkap Isola terkait penyebab pecah ban.
Pada 2018, kata Isola, Bottas melindas pecahan material yang besar di trek lurus utama dan dia mengalami masalah yang sama dengan ban tiba-tiba kempes. "Dalam kasus itu, terlihat jelas dari rekaman video, dan kami bisa melihat jelas pecahan material yang mengiris ban. Dalam kasus sekarang, ini sedikit lebih rumit,” lanjut Isola.
Selain kasus pecah ban yang dialami oleh Verstappen dan Stroll, Pirelli juga mendapat sayatan panjang dan dalam pada ban belakang kiri Hamilton. Kerusakan itu terlihat saat pebalap Mercedes itu masuk pit mengganti ban saat bendera merah menyusul insiden Verstappen.
Baca Juga: Verstappen di Atas Angin
“Kami menemukan sayatan di bahu ban sisi dalam pada ban belakang kiri yang telah dipakai Lewis Hamilton dalam jarak tempuh yang sama (dengan Verstappen),” ujar Isola.
Sayatan itu cukup dalam dan besar, kata Isola, sekitar 6-7 sentimeter, tetapi tidak memotong kerangka ban. "Jadi ban masih utuh dengan sayatan itu. Ketika ada bendera merah dan Lewis masuk ke pit lane serta mengganti set ban, kami bisa mengetahui ada sayatan pada ban,” jelas Isola.
Akibat pecah ban Verstappen itu, balapan dihentikan untuk membersihkan lintasan dan memeriksa ban-ban yang dipakai oleh pebalap lain. Start kedua dilakukan untuk menyelesaikan dua putaran tersisa. Drama di start kedua ini juga menegangkan. Mobil Lewis Hamilton mengeluarkan asap dari rem yang kemudian membuat ban depannya terkunci saat memasuki tikungan 1.
Pebalap Mercedes itu tidak bisa berbelok, mobil meluncur lurus ke jalur evakuasi, sehingga posisi terdepan di kuasai oleh rekan setim Verstappen, Sergio Perez. Pebalap Meksiko itu pun akhirnya memenangi seri Azerbaijan yang merupakan kemenangan pertamanya bersama tim Red Bull, serta kedua di sepanjang karier F1.
Baca Juga: Hamilton Terbelenggu di Baku
Posisi kedua ditempati pebalap Aston Martin Sebastian Vettel, disusul pebalap AlphaTauri Pierre Gasly di podium ketiga. Sedangkan, Hamilton finis di luar zona poin, di posisi ke-15. Hasil balapan ini sedikit melegakan bagi Verstappen karena Hamilton gagal mengambil alih posisi pemuncak klasemen dari tangannya. Verstappen tetap di puncak dengan 105 poin, unggul empat poin atas Hamilton. Sedangkan, Perez naik ke posisi ketiga dengan 69 poin.
“Ini sangat disayangkan, karena kami melewatkan peluang memperbesar selisih (poin) karena kami tahu, ketika kami berada di trek yang normal Mercedes biasanya sangat kuat. Jadi ini disayangkan tidak bisa memperlebar selisih,” ungkap Verstappen.