Mercedes, yang biasanya melesat bak anak panah, kehilangan kecepatan dalam dua sesi latihan Formula 1 di Baku, Azerbaijan. Mereka bahkan kalah cepat dari tim-tim papan tengah, seperti AlphaTauri, Alfa Romeo, dan Alpine.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
BAKU, JUMAT — Sesi latihan bebas kedua (FP2) Formula 1 seri Azerbaijan, yang menjadi simulasi kualifikasi, Jumat (4/6/2021), menguak masalah besar yang dihadapi Mercedes. Mobil mereka kalah cepat dari Red Bull dan Ferrari, bahkan tertinggal dari AlphaTauri, Alfa Romeo, McLaren, dan Alpine. Masalah ini sangat serius, sehingga Kepala Tim Mercedes Toto Wolff membatalkan sesi wawancara dengan media untuk memimpin rapat dengan para insinyur tim Panah Perak.
Masalah Mercedes itu membuat Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas berada di luar peringkat 10 besar pada FP2. Bahkan, selisih waktu mereka dengan pebalap tercepat Sergio Perez (Red Bull) sangat besar. Hamilton, yang berada di posisi ke-11, terpaut hingga 1,041 detik dari Perez, adapun Bottas (berada di posisi ke-16) tertinggal 2,069 detik.
Selisih yang jauh itu menjadi pukulan keras bagi tim ”Panah Perak” yang mendominasi F1 era mesin V6 turbo hibrida, sejak 2014 silam. Bahkan, pada sesi siang itu, Hamilton berada di bawah rookie Yuki Tsunoda (AlphaTauri) yang menempati posisi ke-10.
”Saya memacu mobil dan berada pada limit, tetapi mobil tidak bisa kencang. Ada area di mana saya seharusnya bisa lebih cepat, tetapi tidak ada daya cengkeram,” ungkap Hamilton.
Masalah yang dihadapi Mercedes itu membelenggu Hamilton. Dia sudah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencetak waktu putaran kompetitif, tetapi mobil W12 yan dipacunya tidak mau melesat.
Jarang dialami
Kondisi itu sangat jarang dialami Mercedes karena biasanya Hamilton tetap bisa mengoptimalkan potensi mobilnya dalam situasi yang sulit. Dalam seri Bahrain, misalnya, Mercedes W12 kalah dari Red Bull RB16B di atas kertas. Akan tetapi, Hamilton mampu meraih kemenangan di sana.
Pebalap asal Inggris itu juga menilai, tidak ada kemajuan berarti dibandingkan pekan lalu di Monako di mana dia finis di posisi ketujuh. ”Dari sisi pace, kami tidak beranjak maju. Jika semuanya seperti hari ini, kami melangkah mundur,” ujar Hamilton, yang menang di Baku pada 2018.
Sangat sulit bagi kami hari ini. Jelas sekali kami kehilangan pace. Secara keseluruhan, ini sepertinya karena (masalah) daya cengkeram.(Valtteri Bottas)
Masalah ini menjadi perhatian serius Mercedes. Kepala Tim Mercedes Toto Wolff sampai membatalkan tugas bertemu media seusai sesi latihan. Dia fokus menyelesaikan kendala timnya dan memimpin pertemuan dengan para insinyur untuk menemukan solusi dari masalah yang mereka sebut ”mendasar” itu.
Rekan setim Hamilton, Bottas, menilai masalah utama yang dihadapi di Baku adalah daya cengkeram yang sangat minim. Hal itu sesuatu yang tidak wajar karena Mercedes selalu kompetitif di Baku lewat tiga kemenangan sejak 2016.
”Sangat sulit bagi kami hari ini. Jelas sekali kami kehilangan pace. Secara keseluruhan, ini sepertinya karena (masalah) daya cengkeram. Jadi, saya pikir ada sesuatu hal mendasar yang salah dan kami perlu menemukan apa itu (masalahnya),” ungkap Bottas, yang finis terdepan di Baku pada 2019.
Bottas berusaha menjadikan balapan di Baku ini sebagai penebusan dari hasil mengecewakan di Monako. Dia tidak bisa melanjutkan balapan karena ban depan kanan mobilnya tidak bisa dilepas akibat kerusakan baut pengunci. Padahal, dia berada di posisi kedua dan sedang memburu Max Verstappen, pebalap Red Bull yang akhirnya finis terdepan.
”Monako tidak mudah. Tetapi, paling tidak kami bisa bersaing dalam kualifikasi. Tetapi, kini kami sepertinya tertinggal cukup jauh (di Baku). Jadi, sudah pasti ini hari yang lebih menantang dibandingkan yang kami harapkan,” pungkas Bottas.