Unggulan teratas tunggal putri Ashleigh Barty mundur dari Perancis Terbuka karena cedera pinggul kiri. Sebelumnya, turnamen ini telah kehilangan favorit juara lainnya, seperti Simona Halep dan Garbine Muguruza.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
PARIS, KAMIS — Nomor tunggal putri kembali kehilangan favorit juara setelah petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, mengundurkan diri ketika bertanding pada babak kedua Perancis Terbuka. Peluang munculnya pergantian juara setiap tahun, yang terjadi sejak 2008, pun berpeluang berlanjut.
Barty tak dapat menyelesaikan pertandingan saat berhadapan dengan Magda Linette (Polandia) di Lapangan Philippe Chatrier, Roland Garros, Paris, Kamis (3/6/2021). Dia mundur pada posisi 2-2 set kedua setelah kehilangan set pertama, 1-6. Juara Perancis Terbuka 2019 itu mundur karena cedera pinggul kiri.
Barty menjadi salah satu favorit juara di Roland Garros karena penampilannya yang konsisten dalam turnamen pemanasan di tanah liat tahun ini. Selain menjadi juara WTA 500 Stuttgart, dia mencapai final WTA 1000 Madrid sebelum dikalahkan Aryna Sabalenka.
Sebelum turnamen dimulai, Perancis Terbuka telah kehilangan salah satu favorit juara, Simona Halep. Juara Perancis Terbuka 2018 itu tak datang ke Roland Garros karena cedera betis kiri yang dialami saat bertanding di Roma. Favorit lain yang merupakan unggulan ke-12 dan juara Perancis Terbuka 2016, Garbine Muguruza, tersingkir pada babak pertama. Petenis Spanyol itu dikalahkan Marta Kostyuk.
Tunggal putri juga kehilangan juara Grand Slam lain, seperti Angelique Kerber dan Bianca Andreescu yang kalah pada babak pertama. Adapun Naomi Osaka dan Petra Kvitova mundur setelah memenangi babak pertama. Osaka tak melanjutkan pertandingan karena menolak hadir dalam konferensi pers, sedangkan Kvitova karena cedera engkel saat menghadiri konferensi pers.
Dengan rangkaian kejadian itu, nomor ini pun berpeluang dijuarai petenis berbeda yang selalu terjadi dalam 13 penyelenggaraan terakhir. Di antara para juara dalam rentang tahun 2008-2020 itu, hanya Serena Williams dan Maria Sharapova yang mampu dua kali menjadi juara. Serena juara pada 2013 dan 2015, sementara Sharapova pada 2012 dan 2014.
Saya tidak akan menyembunyikan fakta bahwa kondisi saya tidak seratus persen, tetapi saya menjamin akan bermain semaksimal mungkin pada setiap babak. Tak diragukan, saya akan melewati masa yang berat pada pekan ini.
Meski kini tidak lagi difavoritkan karena kurangnya persiapan, Serena lolos ke babak ketiga untuk berhadapan dengan Danielle Collins. Sementara itu, juara bertahan Iga Swiatek baru memainkan babak kedua melawan Rebecca Peterson pada Kamis tengah malam waktu Indonesia.
Cedera akut
Cedera pinggul kiri dialami Barty sejak melawan Bernarda Pera pada babak pertama. Setelah memenangi laga tersebut, Barty mengatakan, kondisi itu merupakan cedera akut karena masa latihan sepanjang akhir pekan lalu dilalui dengan baik.
Dua pekan sebelum tiba di Roland Garros, petenis berusia 25 tahun itu juga didera cedera lengan kanan ketika berhadapan dengan Cori ”Coco” Gauff pada perempat final WTA 1000 Roma. Dia pun mengundurkan diri saat tertinggal, 4-6, 1-2.
”Saya tidak akan menyembunyikan fakta bahwa kondisi saya tidak seratus persen, tetapi saya menjamin akan bermain semaksimal mungkin pada setiap babak. Tak diragukan, saya akan melewati masa yang berat pada pekan ini,” kata Barty.
Dia memercayakan pemulihan kepada timnya untuk tetap bersaing pada Grand Slam di lapangan tanah liat tersebut. Akan tetapi, rasa sakit membatasi gerakan Barty, seperti ketika melakukan backhand dan mendarat dengan kaki kiri setelah servis. Dia juga kesulitan mengejar bola yang jauh dari jangkauan, hingga kerap kali membiarkannya.
Medical timeout dilakukan petenis Australia itu setelah menyelesaikan set pertama. Namun, Barty hanya bertahan hingga empat gim hingga akhirnya memutuskan mundur.
”Sebenarnya menjadi keajaiban ketika saya bisa melewati babak pertama. Kami melakukan semua yang kami bisa agar saya mendapatkan kesempatan bermain. Menyedihkan,” katanya.
Dengan hasil ini, Barty pun gagal memperlihatkan performa terbaiknya pada dua Grand Slam tahun ini. Di Australia Terbuka, Februari, dia dihentikan Karolina Muchova pada perempat final.
Mantan petenis Daniela Hantuchova yang menjadi komentator turnamen untuk Fox Sports mengatakan, kemungkinan Barty terlalu lelah karena banyak mengikuti turnamen sebelum Perancis Terbuka. ”Mungkin juga latihannya terlalu berlebihan karena ekspektasi terhadap petenis nomor satu dunia selalu besar. Namun, saya yakin, secara mental, Barty akan cepat bangkit,” tutur Hantuchova.
Barty melewatkan hampir semua turnamen pada 2020, termasuk tak mengambil kesempatan untuk mempertahankan gelar juara Perancis Terbuka 2019. Dia memilih tinggal di kediamannya, di Queensland, Australia, karena pandemi Covid-19.
Perjalanan pertamanya keluar Australia dimulai ketika mengikuti WTA 1000 Miami, Maret. Meraih dua gelar juara, di Miami dan Stuttgart, dari tiga final, Barty pun mulai mengalami kendala di Roma, yaitu cedera lengan kanan. Itu menjadi turnamen kelimanya sejak Maret. (AFP)