Berpisah dengan Conte, Dinasti Inter Gugur Sebelum Mekar
Gelar juara Liga Italia menjadi persembahan pertama dan terakhir dari Antonio Conte kepada Inter Milan. Sang pelatih sepakat memutus kontrak dengan klub karena perbedaan ambisi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MILAN, KAMIS — Antonio Conte memutuskan mundur sebagai pelatih Inter Milan setelah tiga minggu lalu mengantarkan tim meraih scudetto pertama kali dalam 11 tahun terakhir. Perpisahan ini menyudahi era baru dinasti ”Si Ular Besar” yang tampak bermasa depan cerah di bawah rezim Conte.
Setelah bertemu pihak klub, Conte akhirnya sepakat untuk memutus kontrak dengan Inter. Pelatih 51 tahun ini akan menerima sekitar 7 juta euro atau sekitar Rp 121 miliar sebagai kompensasi. Adapun dia masih menyisakan kontrak semusim lagi dengan bayaran 13 juta euro atau sekitar Rp 226 miliar.
Kesepakatan ini terjadi karena beda ambisi antara Conte dan pihak klub. Mantan Manajer Chelsea ini ingin membentuk dinasti juara dengan mempertahankan pemain bintang, juga pembelian pemain baru.
Sebaliknya, klub justru ingin menjual beberapa pemain bintang pada musim panas mendatang. Klub butuh uang sekitar 80 juta euro lewat penjualan pemain untuk bertahan dari krisis finansial.
Reporter Sky Sports Kaveh Solhekol mengabarkan, Conte sudah merasa tidak senang sejak pembicaraan dengan klub pada beberapa hari lalu. ”Dia (Conte) mengatakan telah memenangi gelar, telah melakukan apa yang diminta darinya. Musim depan, dia ingin memenangi gelar liga (Italia) dan juga Liga Champions,” ujarnya.
”Dia ingin membuat Inter menjadi kekuatan besar di Eropa lagi. Dia meyakini tidak bisa melakukannya tanpa bantuan klub. Apalagi, harus menjual beberapa pemain terbaiknya. Dia berkata, dia tidak bisa memimpin tim ini dengan satu tangan terikat di punggungnya. Itulah alasannya pergi,” tambahnya.
Dia ingin membuat Inter menjadi kekuatan besar di Eropa lagi. Dia meyakini tidak bisa melakukannya tanpa bantuan klub.
Setidaknya, ada delapan pemain yang ingin dipertahankan Conte musim depan. Di antaranya duo penyerang Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez, serta pemain bertahan Milan Skriniar. Namun, klub tidak bisa menjamin keinginan tersebut. Sementara itu, pemilik Inter, Steven Zhang, juga dikabarkan meminta Conte untuk memotong gaji sebesar 15-20 persen.
Perpisahan ini diungkapkan langsung lewat situs resmi klub. ”Sebuah kesepakatan telah dicapai dengan Conte untuk pemutusan kontraknya dengan persetujuan bersama. Klub ingin berterima kasih kepadanya atas pekerjaan luar biasa yang telah dia lakukan, yang berpuncak pada gelar liga ke-19 Inter. Conte akan selamanya menjadi bagian dari sejarah klub kami,” tulis pihak klub.
Kepergian Conte merupakan sebuah pukulan besar untuk Inter. Si Ular Besar hampir saja memiliki dinasti yang bisa mendominasi pada tahun-tahun mendatang. Namun, harapan itu sirna hanya dalam tiga minggu seusai pesta juara mereka.
Conte adalah alasan Inter bisa scudetto lagi. Dia merevolusi tim ini sejak datang pada 2019. Mantan pelatih Juventus ini membawa mental juara ke skuadnya. Dia juga memaksa tim mendatangkan pemain veteran, seperti Lukaku, Christian Eriksen, dan Ashley Young, dari Liga Inggris.
Hasilnya sangat terlihat. Inter berada 21 poin di bawah Juve sebelum sang pelatih datang. Lalu, pada musim debutnya, Conte membawa Inter hanya tertinggal satu poin dari Juve. Lukaku dan rekan-rekan juga menuju final Liga Europa.
Puncaknya adalah musim ini. Inter bisa merasakan juara lagi setelah paceklik pada dekade lalu. Bahkan mereka mendominasi liga dengan unggul 12 poin dari pesaing terdekat. Spesialnya lagi, mereka mengumpulkan total 91 poin, jumlah tertinggi kedua dalam sejarah klub setelah 2006-2007 (97 poin).
Selain karena kepergian Conte, masa depan Inter juga terancam karena banyak pemain yang akan dijual demi melindungi finansial klub. Lukaku, yang sangat bahagia dengan keberadaan Conte, dikhawatirkan juga akan ikut hengkang.
Inter terancam kembali ke periode gelap seperti beberapa musim sebelumnya. Sebab, seperti dikatakan Wakil Presiden Inter Javier Zanetti, klub mengalami krisis serius dan butuh waktu bertahun-tahun untuk menyeimbangkan kondisi finansial.
Inter mengincar beberapa nama untuk menggantikan Conte. Nama yang masuk dalam radar, antara lain, Pelatih Lazio Simone Inzaghi dan mantan Pelatih Juve Massimiliano Allegri. (AP/REUTERS)