Lifter muda Windy Cantika Aisah keluar sebagai juara dunia kelas 49 kg dan menyabet tiga emas dalam Kejuaraan Dunia Yunior 2021 di Tashkent, Uzbekistan. Prestasi ini diharapkan berlanjut di Olimpiade Tokyo.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
TASHKENT, SENIN — Lifter muda Windy Cantika Aisah keluar sebagai juara dunia kelas 49 kilogram dengan menyabet tiga medali emas yang terdiri dari angkatan snatch (86 kg), clean & jerk (105 kg), dan total angkatan (191 kg) pada Kejuaraan Dunia Yunior 2021 di Tashkent, Uzbekistan, Minggu (23/5/2021).
Ini merupakan gelar pertama Indonesia setelah terakhir lifter Sri Wahyuni menjuarai kelas 48 kg dalam kejuaraan yang berlangsung di Kazan, Rusia, 2014 silam.
”Kami sangat bersyukur. Setelah terakhir Sri Wahyuni yang menjadi juara dunia yunior, Indonesia akhirnya melahirkan juara dunia yunior lagi lewat Windy Cantika Aisah. Kami berharap prestasi Windy ini bisa terus berlanjut, terutama di Olimpiade Tokyo mendatang (pada 23 Juli-8 Agustus),” ujar Manajer Tim Angkat Besi Indonesia Pura Darmawan.
Seusai menyabet perunggu angkatan snatch seberat 87 kg di Kejuaraan Asia 2020 di Tashkent, Sabtu (17/4/2021), Cantika mampu menjaga konsistensi performa dengan meraih tiga emas di Kejuaraan Dunia Yunior kali ini. Lifter berusia 18 tahun itu mendapatkan emas snatch dengan beban terberat 86 kg pada kesempatan kedua. Walau memiliki beban yang sama, dia dianggap unggul atas lifter Romania, Mihela Valentina Cambei, karena melakukannya pada kesempatan ketiga.
Kegemilangan atlet kelahiran Bandung, Jawa Barat, 11 Juni 2002, itu berlanjut di angkatan clean & jerk dengan beban terberat 105 kg. Dia nyaris tidak mendapatkan perlawan dari pesaingnya, seperti pesaing terdekatnya asal Kolombia, Manuela Andrea Berrio Zuluaga, hanya mampu mengangkat beban terberat 101 kg.
Emas ketiga diraih Cantika dari total angkatan seberat 191 kg. Perak diraih lifter Cambei dengan total angkatan 185 kg (snatch 86 dan clean & jerk 99 kg), dan perunggu diraih lifter Rusia, Elizaveta Zhatkina, dengan total angkatan 165 kg (snatch 71 kg dan clean & jerk 94 kg).
Cantika mampu menjaga kondisi fisiknya dengan baik meski baru saja mengikuti Kejuaraan Asia di tempat yang sama yang hanya terpaut beberapa minggu saja.
Selain berhasil mengukuhkan tiket Olimpiade Tokyo yang sudah didapat pada Kejuaraan Asia kemarin, Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Indonesia Dirdja Wihardja mengatakan, prestasi Cantika kali ini membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu lifter terbaik dunia saat ini. ”Cantika mampu menjaga kondisi fisiknya dengan baik meski baru saja mengikuti Kejuaraan Asia di tempat yang sama yang hanya terpaut beberapa minggu,” katanya.
Seusai Kejuaraan Dunia Yunior itu, Dirdja menyampaikan, pihaknya tetap akan mengevaluasi penampilan Cantika guna mempersiapkan diri tampil di Olimpiade Tokyo. Tim pelatih berharap Cantika bisa menjaga performa untuk merebut medali dalam pesta olahraga empat tahunan yang tertunda setahun tersebut. ”Kami akan siapkan Cantika agar tampil maksimal di Olimpiade nanti,” ujarnya.
Grafik meningkat
Grafik penampilan Cantika di Kejuaraan Dunia Yunior ini lebih baik dibandingkan dengan penampilannya di Kejuaraan Asia 2020 dan Kejuaraan Asia Yunior dan Remaja Asia 2020 pada tahun lalu. Pada Kejuaraan Asia, total angkatannya 189 kg (snatch 87 kg dan clean & jerk 102 kg), sedangkan total angkatan pada Kejuaraan Asia Yunior dan Remaja 185 kg (snatch 85 kg dan clean & jerk 100 kg).
Bahkan, capaian Cantika di Kejuaraan Dunia Yunior kali ini telah memecahkan rekor pribadinya saat meraih emas SEA Games 2019 Filipina dengan total angkatan 190 kg (snatch 86 kg dan clean & jerk 104 kg) yang menjadi rekor dunia remaja saat itu. ”Saya mohon doa semoga dilancarkan untuk mendapatkan yang terbaik di Olimpiade nanti,” ujar Cantika.
Sementara itu, lifter putri lainnya yang bertanding di kelas yang sama, Siti Nafisatul Harriroh, menempati peringkat kelima. Sebelumnya, lifter Najla Khoirunnisa yang tampil di kelas 45 kg hanya menempati peringkat enam.