Lifter putri yunior Windy Cantika Aisah berpeluang meraih tiket ke Olimpiade 2020. Peluang semakin besar setelah Windy meraih emas di kelas 49 kg pada Kejuaraan Asia Angkat Besi Yunior di Taskhent, Uzbekistan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
TASHKENT, JUMAT — Setelah tampil apik pada SEA Games 2019 di Filipina, lifter putri yunior Indonesia Windy Cantika Aisah berhasil melanjutkan tren positifnya pada awal tahun ini. Di kelas 49 kilogram putri Kejuaraan Asia Angkat Besi Yunior 2020 di Taskhent, Uzbekistan, Jumat (14/2/2020) sore, lifter berusia 17 tahun itu berhasil meraih tiga emas, yakni untuk angkatan total angkatan tertinggi 185 kg, snatch 85 kg, dan clean and jerk 100 kg.
Atlet asal Jawa Barat itu mengungguli lifter Taiwan, Lin Cheng Jin, yang meraih perak dengan total angkatan 164 kg, snatch 76 kg, dan clean and jerk 90 kg, serta lifter Jepang, Higa Sei, yang meraih perunggu dengan total angkatan 159 kg, snatch 73 kg, dan clean and jerk 86 kg.
Sementara itu, lifter Juliana Klarisa yang turun di kelas 55 kg juga berhasil meraih tiga perak dengan total angkatan 182 kg, snatch 78 kg, dan clean and jerk 104 kg.
Hasil itu membuat Cantika di ambang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. ”Ini hasil yang sangat positif bagi Cantika. Dia semakin berpeluang besar meraih tiket Olimpiade 2020. Kepastian itu mungkin bisa diraih jika dia kembali menuai hasil positif pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi Yunior 2020 di Bucharest, Romania (14-21 Maret),” ujar pelatih kepala tim angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja dari Tashkent, Jumat malam.
Cantika belum bisa memastikan tiket ke Olimpiade 2020 karena masih berada di peringkat kedelapan dunia per 14 Februari malam. Adapun lifter yang lolos ke Olimpiade Tokyo hanya yang berada di tujuh besar dunia. Saat ini, rekor Cantika masih pada angkatan total 190 kg, snatch 86 kg, dan clean and jerk 104 kg. Ia masih tertinggal dari lifter China, Zhao Jinhong, yang berada di peringkat ketujuh dunia dengan rekor angkatan total 191 kg, snatch 81 kg, dan clean and jerk 110 kg.
Prestasi yang diraih Cantika melanjutkan tren positif yang dituainya sepanjang 2019. Pada SEA Games 2019, dia berhasil meraih emas di kelas 49 kg putri dengan total angkatan 190 kg. Hasil itu sekaligus memecahkan rekor dunia di kelas 49 kg putri yunior.
Sebelumnya, Cantika tiga kali memecahkan rekor dunia kelas 49 kg putri remaja. Pertama, dia mencatat rekor dunia remaja dalam Kejuaraan Asia di China pada April 2019 dengan total angkatan 177 kg, snatch 80 kg, dan clean and jerk 97 kg.
Kedua, dia mempertajam rekor tersebut dalam Kejuaraan Dunia Remaja di Fiji pada Juni 2019 dengan total angkatan 179 kg, snatch 81 kg, dan clean and jerk 91 kg. Ketiga, dia mempertajam lagi rekor itu dalam Kejuaraan Dunia Yunior dan Remaja di Korea Utara pada Oktober 2019 dengan total angkatan 186 kg, snatch 84 kg, dan clean and jerk 102 kg.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono menyampaikan, Cantika punya peluang besar lolos ke Olimpiade 2020. Pihaknya akan mendukung upaya atlet kelahiran 11 Juni 2002 itu untuk mengejar tiket ke Olimpiade tahun ini. ”Kami optimistis Cantika bisa lolos ke Olimpiade tahun ini walaupun peluang dia meraih medali tidak mudah. Sebab, di kelasnya pada Olimpiade, banyak sekali pesaing yang lebih senior, terutama asal China,” katanya.
Apabila Cantika bisa lolos ke Olimpiade 2020, tim angkat besi Indonesia bisa menambah lagi satu lifter ke ajang empat tahunan tersebut. Sejauh ini, Indonesia baru memastikan satu lifter yang lolos ke Tokyo, yakni lifter kelas 61 kg Eko Yuli Irawan yang sekarang berada di peringkat kedua dunia (total angkatan 309 kg, snatch 140 kg, clean and jerk 169 kg).
Sementara dua lifter lain tetap berusaha lolos ke Olimpiade walaupun peluangnya berat. Mereka adalah lifter kelas 67 kg Deni yang masih berada di peringkat ke-10 dunia (total angkatan 315 kg, snatch 143 kg, clean and jerk 172 kg) dan lifter kelas 87 kg plus Nurul Akmal yang masih di peringkat ke-20 dunia (total angkatan 261 kg, snatch 113 kg, clean and jerk 148 kg).