Kembalinya Jose Mourinho ke Italia, yaitu untuk melatih AS Roma, dianggap sebagai guncangan ”gempa emosional”. Antonio Conte, rival lamanya yang kini melatih Inter Milan, sampai terkejut oleh kabar ”gempa” tersebut.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
JULIAN FINNEY/POOL VIA AP, FILE
Gestur Jose Mourinho ketika masih menjadi manajer Tottenham Hotspur, Februari 2021. Setelah dipecat Spurs, pelatih asal Portugal itu dipastikan menangani klub Italia, AS Roma, mulai musim 2021-2022.
ROMA, RABU — Kembalinya Jose Mourinho ke Liga Italia, yaitu melatih AS Roma, memanaskan atmosfer persaingan di liga yang populer dengan nama Serie A itu. Satu-satunya pelatih yang pernah menghasilkan treble alias tiga gelar semusim di Italia itu diharapkan membangkitkan kejayaan Roma yang terakhir kali juara Serie A bersama Fabio Capello pada 2001.
Kabar diumumkannya Mourinho sebagai pelatih baru Roma mulai musim 2021-2022, Selasa (4/5/2021), mengejutkan banyak pihak. ”Betulkah dia telah dikontrak (AS Roma)? Sungguh? Ya, itu kabar baik untuk semua orang. Saya mengharapkan yang terbaik untuknya, kecuali saat melawan Inter (Milan),” ujar Pelatih Inter Milan Antonio Conte seperti dikutip Football-Italia, Rabu (5/5/2021).
Conte diketahui memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Mourinho. Keduanya saling bersaing sengit dan pernah terlibat adu mulut yang melebar ke perang psikis ketika sama-sama masih berkarier di Liga Inggris, 2016-2018.
Mourinho, yang pada saat itu melatih Manchester United, pernah menyebut Conte sebagai ”badut” karena gayanya yang ekspresif dan meledak-ledak saat mendampingi Chelsea dari pinggir lapangan. Sebagai balasan atas sindiran itu, Conte pun menyebut Mourinho sebagai ”manusia kerdil” dan tidak tahu diri karena sempat diidentikkan dengan karakter serupa.
Manajer Manchester United Jose Mourinho (kiri) membisiki perkataan provokatif ke telinga Manajer Chelsea Antonio Conte seusai berakhirnya laga Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, Oktober 2016. Kedua pelatih itu diketahui memiliki rivalitas sengit.
Tak ayal, reuni kedua pelatih eksentrik itu di Italia dinanti-nanti banyak pihak. Hingga saat ini, Mourinho menganggap dirinya pelatih terbaik yang pernah dimiliki Inter. Ia pernah membawa klub itu meraih treble pada musim 2009-2010. Tidak ada satu pun pelatih lainnya di klub Italia mana pun yang bisa menyamai pencapaian tersebut.
Menariknya, Conte menjadi pelatih pertama yang mampu membawa Inter meraih scudetto (gelar juara Serie A) setelah era keemasan bersama Mourinho itu. ”Gairah menakjubkan pendukung AS Roma meyakinkan saya menerima pekerjaan ini (melatih Roma). Bersama pemilik klub, saya ingin membangun proyek juara selama beberapa tahun ke depan,” ujar Mourinho yang diikat kontrak tiga tahun di Roma.
Ambisi pelatih yang mengoleksi delapan trofi liga domestik dan dua gelar Liga Champions Eropa itu tidak akan terwujud dengan mudah. Inter dan Conte bakal diperhitungkan sebagai favorit juara pada musim depan. Selain itu, masih ada Juventus yang kemungkinan mendatangkan kembali salah satu mantan pelatih tersuksesnya, Massimiliano Allegri.
Dia (Mourinho) telah memenangi banyak trofi. Siapa lagi yang lebih baik darinya untuk menghidupkan harapan. (Walter Sabatini)
Gempa emosional
Namun, para penggemar Roma meyakini, Mourinho paling tidak bisa menghidupkan asa mengejar scudetto yang terakhir kali diraih timnya pada 2001 bersama pelatih Fabio Capello.
CLAUDIO PERI/ANSA VIA AP
Kemeriahan dukungan suporter AS Roma saat tim kesayangannya menghadapi Juventus pada laga Liga Italia di Stadion Olimpico, Roma, 12 Mei 2019.
”Dia (Mourinho) telah memenangi banyak trofi. Siapa lagi yang lebih baik darinya untuk menghidupkan harapan?” ujar Walter Sabatini, mantan Direktur AS Roma, yang menggambarkan kabar soal kehadiran Mourinho sebagai ”gempa emosional” di Roma.
Berbeda dengan Sabatini, Capello mengingatkan, kehadiran Mourinho semata tidak cukup untuk membuat Roma kembali berjaya. ”Anda juga butuh para pemain (bagus). Roma adalah (klub) yang sulit ditangani. Namun, dia (Mourinho) punya pengalaman dan mengenal baik Italia. Ya, semoga dia bekerja sebaik seperti saat di Inter,” ujarnya dikutip La Presse.
Terkait soal pemain, menurut SportItalia, Mourinho telah mengincar tenaga baru untuk didatangkan ke Roma, antara lain gelandang bertahan Nemanja Matic yang pernah menjadi anak kesayangannya di Chelsea. Pelatih asal Portugal itu juga disebut-sebut bakal mendatangkan Daniele De Rossi dan Walter Samuel, dua mantan pemain AS Roma, sebagai staf pelatih di tim barunya.