Barcelona gagal memaksimalkan peluang emas untuk memuncaki klasemen Liga Spanyol akibat tumbang dari Granada di kandang. Setelah menanti 90 tahun, Granada akhirnya membawa pulang tiga poin dari lawatan ke Camp Nou.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BARCELONA, JUMAT — Dua gol yang dicetak pemain Granada dalam kurun waktu 16 menit pada babak kedua menguapkan peluang emas Barcelona menduduki peringkat pertama Liga Spanyol. ”Blaugrana”, yang butuh kemenangan untuk menggeser Atletico Madrid—penguasa sementara Liga Spanyol—justru tumbang di Stadion Camp Nou pada laga tunda pekan ke-32, Jumat (30/4/2021) dini hari WIB, dengan skor 1-2.
Barca menjamu Granada dengan modal positif setelah meraih gelar Piala Raja Spanyol serta meraih dua kemenangan beruntun di La Liga. Kepercayaan diri itu amat terlihat pada babak pertama ketika Barcelona menguasai 80 persen penguasaan bola dan mampu sejak dini meredam upaya serangan balik pemain Granada.
Misi Barcelona untuk memuncaki klasemen pada akhir pekan ini pun awalnya tampak berjalan sempurna setelah sang kapten, Lionel Messi, mencetak gol setelah berkolaborasi apik dengan Antoine Griezmann pada menit ke-23. Berkat gol itu, Granada menjadi tim ke-17 yang mampu dibobol Messi dengan jumlah 15 gol.
Akan tetapi, pendulum keberuntungan berbalik arah pada babak kedua. Barca memang masih tetap menguasai pertandingan dan mengurung Granada di zona pertahanan sendiri. Namun, tim asuhan Ronald Koeman itu kehilangan ketajamannya di lini depan untuk menambah gol dan mengakhiri perlawanan tim tamu.
Ketika tengah bernafsu memburu gol tambahan, lini belakang Barca justru kehilangan konsentrasi yang mampu dimaksimalkan oleh Granada. Tim berjuluk ”Nazaries” itu secara mengejutkan mampu mencetak gol penyama kedudukan lewat sepakan pemain sayap, Darwin Machis, pada menit ke-63. Gol itu bermula dari kegagalan bek Barca, Oscar Mingueza, memotong umpan pemain sayap Granada, Luis Suarez.
Koeman diusir wasit
Alhasil, Machis mampu menaklukan kiper Barca, Marc-Andre Ter Stegen, dalam situasi satu lawan satu. Machis mencetak satu gol dari sekali peluang melakukan tembakan. Padahal, pada babak pertama, ia tidak sekali pun berkesempatan menyentuh bola. Tiga menit setelah gol pertama Granada, Pelatih Barca Ronald Koeman diganjar kartu merah oleh wasit Pablo Gonzalez Fuertes karena melakukan protes di sisi lapangan.
Raihan tiga poin di Camp Nou menghadirkan sejarah baru bagi Granada, yang tahun ini genap berusia 90 tahun. Itu adalah kemenangan pertama Granada di markas Barcelona.
Pada menit ke-79, giliran Gerard Pique yang membuat kesalahan penempatan posisi di lini tengah. Kondisi itu membuat bek tim nasional Spanyol itu tidak bisa menjangkau umpan silang dari sisi sayap sehingga memudahkan penyerang pengganti Granada, Jorge Molina, untuk melakukan sundulan terarah tanpa pengawalan di jantung pertahanan ”Blaugrana”. Gol tersebut adalah kali keenam yang dicetak pemain berusia 39 tahun itu untuk Granada di La Liga musim ini.
Koeman mengakui tim asuhannya tampil buruk pada babak kedua. Menurut dia, dua gol Granada bersumber dari buruknya koordinasi di lini belakang.
”Kami kehilangan fokus pada babak kedua dan membuat kesalahan di pertahanan. Setelah kebobolan, kami gagal menciptakan peluang dan mengancam pertahanan Granada yang tampil baik,” kata Koeman dilansir Marca.
Kekalahan terbanyak
Adapun Granada memberikan kekalahan keenam bagi Barca di La Liga musim ini. Selain itu, Granada adalah tim kedua yang mampu membawa pulang tiga poin dari Camp Nou setelah Real Madrid.
Dengan catatan itu, Barca menderita jumlah kekalahan terbanyak dibandingkan dengan dua tim lain di posisi tiga besar, yakni Atletico Madrid dan Real Madrid. Dua tim asal ibu kota Spanyol itu baru empat kali mengalami kekalahan.
Atas kekalahan itu, posisi Barca tidak beranjak dari posisi ketiga. Barca memiliki poin yang sama dengan Real (peringkat kedua), yaitu 71 poin. Namun, karena Blaugrana kalah rekor pertemuan dalam dua duel el classico musim ini, Real berhak berada di peringkat kedua. Adapun Atletico masih nyaman berada di puncak klasemen dengan perolehan 73 poin.
Menurut bek sayap kiri Barca, Jordi Alba, kekalahan itu terasa amat mengecewakan. Ia menuturkan, Granada mampu memaksimalkan dua peluang yang didapatkan pada laga itu untuk mencetak dua gol kemenangan.
Padahal, pada laga ini, kami memiliki peluang unik untuk memuncaki klasemen. Sayangnya, kami menyia-nyiakan kesempatan itu.
Kekecewaan Alba itu beralasan karena dalam catatan statistik, Barca menguasai 82 persen penguasaan bola. Selain itu, Blaugrana mencatatkan 903 operan selama 90 menit. Jumlah itu amat kontras dengan total operan yang dihasilkan pemain Granada yang hanya melakukan 206 operan.
”Padahal, pada laga ini, kami memiliki peluang unik untuk memuncaki klasemen. Sayangnya, kami menyia-nyiakan kesempatan itu. Kami akan berusaha memenangi lima pertandingan tersisa, kemudian mari dilihat apakah kami bisa menjadi juara atau tidak,” kata bek Jordi Alba seusai laga itu kepada Movistar.
Selain wajib menang di lima laga pemungkas musim ini, Barca juga bergantung pada hasil laga dua pesaing utama. Untuk menjadi juara, Atletico dan Real harus gagal menyapu bersih lima pertandingan tersisa dengan kemenangan. Meski begitu, peluang Barca untuk menjadi juara tetap terbuka karena Barca akan menjamu Atletico di Camp Nou, 8 Mei mendatang.
Raihan tiga poin di Camp Nou menghadirkan sejarah baru bagi Granada, yang tahun ini genap berusia 90 tahun. Itu adalah kemenangan pertama Granada di markas Barcelona.
Selain itu, Granada juga berhasil menuntaskan balas dendam kepada Barca setelah disingkirkan secara menyakitkan pada babak perempat final Piala Raja Spanyol, awal Februari lalu. Kala itu, Granada gagal mempertahankan keunggulan 2-0 dan tumbang 3-5 dari Barca yang menjadi juara Piala Raja Spanyol musim ini.
Hasil bersejarah itu disambut bahagia oleh Pelatih Granada Diego Martinez. Ia memuji penampilan anak asuhannya yang mampu bertahan dengan baik dan tampil efektif untuk mencetak gol lewat skema serangan balik.
”Kami memainkan taktik yang memang diperlukan saat melawan tim berkualitas seperti Barca. Semua pemain sekali lagi menampilan performa yang epik dan bersejarah untuk mencatatkan kemenangan pertama kami di Camp Nou,” ucap Martinez.
Molina menambahkan, kerja sama tim dan tampil dengan 100 persen kemampuan adalah kunci utama Granada mengalahkan Barca. (REUTERS)