Frenkie De Jong telah menjelma menjadi sosok penting bagi taktik baru Barcelona di paruh kedua musim ini. Peran besarnya tidak tergantikan bagi Pelatih Barca Ronald Koeman.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
Di balik penampilan gemilang Barcelona di Liga Spanyol selama 2021 terdapat sosok amat penting bagi keberhasilan taktik baru yang diterapkan Pelatih Barca Ronald Koeman. Sosok pemain itu bukan Messi yang masih menjadi sumber gol utama, melainkan gelandang muda, Frenkie de Jong.
Andai tidak memiliki De Jong di dalam skuad Barca saat ini, Koeman belum tentu memutuskan perubahan dari taktik klasik Barca, 4-3-3, menjadi pola tiga bek yang diterapkan secara variatif dalam 3-1-4-2 atau 3-4-2-1. Strategi baru itu mulai digunakan Koeman sejak Barca menumbangkan Real Valladolid, 23 Desember lalu.
Sejak saat itu, De Jong tidak pernah absen dalam 15 laga Barca di La Liga. Bahkan, pemain asal Belanda itu selalu main sejak menit awal dan telah menyumbangkan dua gol dan dua asis.
Meskipun tidak memiliki catatan gol dan asis yang mengagumkan karena secara total di musim ini De Jong baru mencetak tiga gol dan empat asis, gelandang berusia 23 tahun itu adalah pemain yang paling tak tergantikan dalam taktik baru Barca.
De Jong tidak hanya menjadi motor serangan “Blaugrana” di lini tengah sesuai dengan posisi yang telah dijalaninya sejak memulai karier saat berusia belasan tahun di akademi klub Willem II Tilburg, ia juga menempati posisi baru di lini belakang. Seiring cederanya Gerard Pique serta inkonsistensi penampilan Samuel Umtiti, Koeman memercayakan satu posisi di lini belakang kepada De Jong.
Sebelum menggunakan formasi tiga bek, sesungguhnya De Jong telah ditempatkan sebagai bek tengah oleh Koeman di babak kedua saat Barca menghadapi Juventus di fase grup Liga Champions, 29 Oktober lalu.
Dalam 15 laga terakhir Barca di 2021 yang berakhir dengan 14 kemenangan dan satu hasil imbang, De Jong telah lima kali memulai laga sebagai bek tengah. Bahkan dalam tiga laga terakhir Barca menghadapi SD Huesca, Real Sociedad, dan Valladolid, De Jong selalu mengisi satu tempat di formasi tiga bek Barca.
Hasilnya, tidak mengecewakan. Barca selalu meraih kemenangan di lima laga itu ketika De Jong menjadi bek. Barca empat kali kebobolan dan satu kali tak kebobolan saat mengalahkan Valladolid, 6 April lalu.
Dalam laga melawan Valladolid, De Jong bahkan bermain di tiga posisi berbeda selama 90 menit. Memulai laga sebagai bek tengah, lalu ditempatkan kembali sebagai gelandang di awal babak kedua, serta menjadi bek sayap kanan di lima menit terakhir pertandingan.
Ketika ditanya tentang kesannya memiliki peran baru dalam taktik Barca di paruh kedua musim ini, De Jong menyatakan, kalau diminta memilih, dirinya tetap lebih suka bermain di lini tengah.
Bermain sebagai bek terasa asing dan menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Tetapi, apabila pelatih membutuhkan saya di posisi selain gelandang, saya akan lakukan itu.
“Bermain sebagai bek terasa asing dan menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Tetapi, apabila pelatih membutuhkan saya di posisi selain gelandang, saya akan lakukan itu,” ujar De Jong menjawab pertanyaan Kompas dalam wawancara virtual bersama 10 media Asia, Kamis (8/4/2021).
Lebih lanjut, De Jong mengungkapkan, dirinya tidak melakukan latihan khusus untuk mempelajari posisi di lini belakang, sehingga tidak ada perubahan dalam menu latihan rutin. Ia pun tidak dinstruksikan oleh Koeman untuk melatih posisi baru itu sebelum diturunkan di dalam pertandingan.
“Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya dimainkan sebagai bek. Saya tetaplah seorang gelandang karena saya merasa tidak tampil terlalu baik sebagai bek,” kata pemain yang telah mencatatkan 25 penampilan untuk tim nasional Belanda itu.
Koeman, yang memberikan kesempatan debut bagi De Jong di tim Oranje pada 2018 lalu, senang dengan kemampuan De Jong yang bisa bermain di banyak posisi.
“Hal yang baik tentang Frenkie (De Jong) bahwa ia adalah pemain serbaguna, jika main di tengah kami bisa menguasai bola lebih baik. Secara keseluruhan, ia telah memberikan kontribusi besar bagi tim ini sebagai gelandang atau bek,” ujar Koeman dalam konferensi pers jelang el clasico seperti dikutip Sport.
Warisan
Seiring perannya yang makin penting bersama Barca, berbagai pihak mulai menyandingkan De Jong dengan dua legenda Barca, yakni Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. De Jong pun telah menunjukkan diri mampu menjalankan peran dua legenda itu dalam permainan Barca di musim ini.
Ia mampu bermain sebagai deep-lying playmaker yang menjadi “jembatan” antara gelandang dan penyerang Barca seperti Xavi, kemudian tidak jarang pemain berambut pirang itu juga berperan sebagai gelandang serangyang sering hadir di kotak penalti untuk membantu pemain depan serupa dengan Iniesta.
“Sulit bagi saya membandingkan diri dengan dua legenda klub. Bermain di Barca adalah impian masa kecil saya, sehingga saya ingin menghadirkan warisan tersendiri dengan persembahan trofi sebanyak mungkin selama berada di sini,” ucap De Jong.