Upaya Atletico Madrid menjuarai Liga Spanyol mulai menemui jalan terjal setelah hanya meraih tujuh poin dari lima laga pada April. Penurunan performa Atletico membuka peluang juara tiga tim lainnya, terutama Barcelona.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BILBAO, SENIN — Atletico Madrid mulai kehabisan energi untuk bersaing dalam perebutan gelar juara Liga Spanyol musim 2020-2021. Kekalahan dari Athletic Bilbao, 1-2, dalam laga pekan ke-33, Senin (26/4/2021) dini hari WIB, di Stadion San Mames, berimplikasi besar. Mereka berpotensi besar lengser dari puncak klasemen liga itu yang telah dikuasainya sejak awal November 2020.
Selama bulan April, tim berjuluk ”Los Rojiblancos” itu hanya meraih dua kemenangan. Dua kemenangan itu pun diraih mereka atas dua tim semenjana, yaitu Eibar dan Huesca. Kemudian, pada tiga laga lain melawan tim yang memiliki kualitas setara, Atletico gagal meraih tiga poin. Tim asuhan Diego Simeone itu tumbang dari Bilbao dan Sevilla, lalu ditahan imbang Real Betis.
Menyusul hasil itu, Atletico hanya mampu mengumpulkan tujuh poin dari 15 poin yang tersedia pada bulan ini. Atletico kini memang masih memimpin klasemen dengan perolehan 73 poin. Namun, poin itu bisa dilampaui Barcelona, tim peringkat ketiga, apabila menang atas Granada pada laga tunda pekan ke-32, Jumat (30/4/2021), di Stadion Camp Nou. Kemenangan akan membawa ”Blaugrana” mengumpulkan 74 poin.
Tidak hanya Barca, posisi Atletico juga terancam oleh Real Madrid dan Sevilla yang masing-masing berada di posisi kedua dan keempat. Real kini memiliki 71 poin, sedangkan Sevilla telah mengemas 70 poin seusai menang pada laga pekan ke-33 melawan Granada dengan skor 2-1, Senin dini hari WIB.
Mimpi pun terancam
Akibat hasil buruk saat melawan tim-tim yang memiliki kualitas setara sepanjang bulan ini, mimpi Atletico mengakhiri puasa juara Liga Spanyol sejak 2014 kini terancam. Ambisi itu akan menemui tantangan besar karena mereka masih akan menghadapi dua laga berat pada lima pertandingan tersisa pada musim ini. Dua laga itu adalah melawan Barcelona di Stadion Camp Nou pada 8 Mei serta menjamu Real Sociedad di Stadion Wanda Metropolitano, 13 Mei 2021.
Meskipun demikian, Atletico enggan panik. Mereka yakin masih berada di jalur yang tepat guna memulangkan trofi Liga Spanyol. ”Kami akan terus berjuang hingga akhir. Kami harus memenangkan lima pertandingan (tersisa) itu karena kami percaya dan yakin bisa melakukannya,” ujar kapten Atletico, Koke, dilansir Marca.
Peluang (juara) keempat tim itu seimbang. Namun, pemenang laga Barca melawan Atletico nanti akan memiliki kesempatan lebih besar menjadi juara.
Simeone mengatakan, meraih gelar juara Liga Spanyol tidaklah akan pernah mudah. Untuk mengakhiri liga musim ini sebagai kampiun, pelatih asal Argentina itu menilai, timnya harus mampu keluar dari performa buruk demi melepaskan tekanan dari Barca dan Real yang selalu memburu trofi Liga Spanyol setiap musim.
”Sejak awal, kami tahu Barca dan Real tidak akan menyerah mengejar kami di puncak klasemen. Kemudian, hadir pula ancaman dari Sevilla. Oleh karena itu, saya mengharapkan pemain bisa kembali meraih kemenangan di laga selanjutnya karena persaingan juara liga ini akan dimenangkan oleh tim dengan kekuatan mental terbaik,” kata Simeone.
Dalam laga versus Bilbao, Atletico terganjal efektivitas serangan meskipun tampil dominan. Dari 14 tembakan yang diciptakan skuad Los Rojiblancos, hanya tiga di antaranya yang mengarah ke gawang Bilbao. Sebaliknya, tim tuan rumah tampil efesien. Mereka mampu unggul cepat lewat skema serangan balik yang dimaksimalkan Alejandro Berenguer pada menit ke-8 laga itu.
Keputusan Simeone memasukkan duo penyerang terbaiknya, Luis Suarez dan Joao Felix, saat laga tersisa 30 menit, memperbaiki penampilan lini serang Atletico. Hasilnya, tercipta gol penyama-kedudukan yang dihasilkan bek Stefan Savic pada menit ke-77. Namun, sundulan bek Bilbao, Inigo Martinez, yang memanfaatkan peluang sepak pojok ketika waktu normal tersisa empat menit, memberikan kekalahan keempat bagi Atletico pada Liga Spanyol musim ini.
Meskipun mampu mengalahkan Atletico, Pelatih Athletic Bilbao Marcelino tetap menganggap Atletico sebagai salah satu kandidat terkuat untuk menjuarai Liga Spanyol, akhir musim ini. Menurut dia, seluruh tim yang berada di posisi empat teratas, termasuk Atletico, masih memiliki peluang menjadi kampiun.
”Peluang (juara) keempat tim itu seimbang. Namun, pemenang laga Barca melawan Atletico nanti akan memiliki kesempatan lebih besar menjadi juara,” kata Marcelino seperti dikutip AS.
Raul Varela, editor sepak bola Marca, menilai, inkonsistensi performa Atletico akhir-akhir ini tidak lepas dari absennya para pemain penting mereka pada awal 2021. Badai cedera hingga kasus positif Covid-19 silih berganti menimpa klub itu pada periode Februari hingga Maret.
Para pemain kunci mereka, seperti Suarez, Felix, Hector Herrera, dan Thomas Lemar, bergantian absen. Akibatnya, margin keunggulan Atletico pun terus terpangkas. Padahal, mereka sempat memimpin jauh, yaitu 12 poin, pada akhir tahun lalu.
Persoalan yang mirip sebetulnya juga dialami rival-rival Atletico, seperti Real. Mereka juga berkali-kali kehilangan para pentingnya, terutama di lini pertahanan. Namun, bedanya, mentalitas Real sudah terasah, terutama di era Zinedine Zidane sebagai pelatih. Buktinya, sempat kesulitan di awal musim, sang juara bertahan kini kembali bersaing di jalur juara. Mereka bahkan juga mampu lolos ke babak semifinal Liga Champions Eropa.
”Real Madrid dan Barcelona memiliki kekuatan mental yang menjadi pembeda keduanya dengan 18 kontestan lainnya di liga (Spanyol) selama ini. Pada masa akhir musim ini, Atletico kehilangan sentuhan terbaiknya karena tidak punya mentalitas juara,” ujar Varela dalam acara ”A Dairio” di Radio Marca, Senin.
Sementara itu, Pelatih Barcelona Ronald Koeman menilai, timnya telah berada di jalur yang tepat untuk meraih trofi juara Liga Spanyol sekaligus gelar ganda pada musim ini. Sebelumnya, Barca telah meraih trofi Piala Raja Spanyol. Mereka menggilas Bilbao, tim yang mengalahkan Atletico, dengan skor 4-0, 17 April 2021.
Para pemain kunci Atletico, seperti Suarez, Felix, Hector Herrera, dan Thomas Lemar, bergantian absen. Akibatnya, margin keunggulan Atletico pun terus terpangkas.
Sejak kemenangan itu, mereka terus tampil garang. Barca mengalahkan Getafe, 5-2, dan Villarreal, 2-1, di Liga Spanyol. ”Dua kemenangan beruntun yang kami raih adalah sebuah lompatan besar dalam upaya kami mengejar gelar juara liga. Meski begitu, saya harus memahami benar kebutuhan seluruh pemain karena kami mulai merasakan kelelahan mental yang melebihi masalah kebugaran fisik para pemain,” kata Koeman.
Setali tiga uang, penyerang Sevilla, Lucas Ocampos, menekankan, timnya juga berhasrat meraih trofi Liga Spanyol pada musim ini. Selama 131 tahun berdiri, Sevilla baru sekali meraih gelar liga pada musim 1945-1946. (AFP/REUTERS)