Petenis muda Italia, Jannik Sinner, memperlihatkan potensi besarnya saat mengalahkan Andrey Rublev pada perempat final ATP Barcelona. Sinner bisa menjadi ancaman para raksasa, salah satunya Stefanos Tsitsipas, Sabtu ini.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BARCELONA, JUMAT - Jannik Sinner (19) kian memperlihatkan potensi dirinya sebagai ancaman di lapangan tanah liat. Petenis termuda di peringkat 20 besar dunia ini semakin nyaman bermain di lapangan berkarakter lambat itu, meskipun sempat berada di bawah tekanan.
Sinner, asal Italia, akan tampil pada semifinal turnamen tanah liat untuk kali pertama sejak bersaing di arena tenis profesional, 2018 lalu. Tantangan itu akan dijalaninya pada turnamen ATP 500 Barcelona, Spanyol, Sabtu (24/4/2021), yaitu melawan Stefanos Tsitsipas yang mengalahkan Felix Auger-Aliassime, 6-3, 6-3.
Adapun Sinner meraih tiket semifinal itu seusai mengalahkan Andrey Rublev, 6-2, 7-6 (4), pada perempat final, Jumat (23/4). Sebelumnya, hasil terbaik Sinner di tanah liat didapatnya dari Grand Slam Perancis Terbuka 2020. Ia dikalahkan Rafael Nadal, petenis berjuluk Si "Raja Tanah Liat" di babak perempat final saat itu.
Di Barcelona, potensi besar Sinner telah diperlihatkannya saat menyingkirkan salah satu jagoan lapangan tanah liat asal Spanyol, Roberto Bautista Agut, pada babak ketiga. Setelah itu, juara Final ATP Next Gen 2019 itu dihadapkan pada persaingan petenis muda terbaik dalam setahun terakhir.
Rublev, petenis 23 tahun berperingkat ketujuh dunia, meraih lima gelar juara pada 2020. Meski didapat dari turnamen berlevel rendah, jumlah gelar itu menjadi yang terbanyak pada musim tersebut.
Maka, Sinner pun sadar, dia menghadapi tantangan besar saat Rublev berada di hadapannya. Rublev mencapai final Monte Carlo Masters, pekan lalu, dengan mengalahkan Nadal pada perempat final.
Tantangan sulit bagi Sinner sungguh terjadi pada set kedua, yaitu ketika Rublev beberapa kali menyamakan skor setelah dalam posisi tertinggal. Salah satu momen sengit itu terjadi saat tie-break ketika Rublev membuat skor 4-4, seusai tertinggal 1-4.
”Ini pertama kalinya saya menghadapi Rublev dalam laga penuh. Set kedua, terutama saat tie-break, sangat sulit. Namun, saya mencoba bertahan. Saya mengerahkan semua kemampuan,” ujar Sinner.
Keduanya pernah saling berhadapan pada babak 16 besar ATP 250 Vienna 2020. Namun, Sinner tak menyelesaikan pertandingan saat itu karena cedera. Dia pun mundur 1-2 pada set pertama.
Maka, laga ketat seperti melawan Rublev, kemarin, menjadi momen yang sangat dinanti-nanti oleh Sinner. Baginya, laga itu menjadi pengalaman berharga untuk bisa mengembangkan dirinya.
”Saya berlatih untuk pertandingan seperti tadi, apalagi ini terjadi pada perempat final. Saya selalu berusaha menerima momen sulit dan belajar dari itu. Setiap turnamen memberikan pengalaman baru bagi saya,” kata Sinner yang memiliki sikap dewasa menghadapi tekanan, meskipun masih sangat muda.
Tiga pertandingan dalam tiga set bukan hal negatif bagi saya. Saya membutuhkan lebih banyak waktu di lapangan dan momen seperti dua babak di sini. (Rafael Nadal)
Butuh banyak laga
Adapun petenis unggulan pertama, Rafael Nadal, membutuhkan lebih banyak pertandingan sebelum Grand Slam Perancis Terbuka, 30 Mei-13 Juni. Setelah tersingkir pada perempat final Monte Carlo Masters, pekan lalu, Nadal harus melalui dua laga awal di Barcelona, masing-masing dalam tiga set.
Untuk menghadapi Cameron Norrie pada perempat final, Jumat malam, Nadal melalui perlawanan ketat Ilya Ivashka dan Kei Nishikori pada babak kedua dan ketiga. Saat menghadapi Ivashka, yang lolos dari babak kualifikasi, Nadal bahkan kehilangan set pertama sebelum akhirnya menang 3-6, 6-2, 6-4. Setelah itu, dia melalui perlawanan ketat Nishikori, 6-0, 2-6, 6-2.
“Saya tidak banyak bertanding, terutama dalam laga sulit, untuk waktu yang lama. Jadi, bisa menang seperti dalam dua babak di sini memberi saya kepercayaan diri. Pertandingan itu membuat saya bisa memperbaiki kekurangan,” tutur pemegang 11 gelar juara ATP Barcelona itu.
Komentar Nadal itu mengacu pada minimnya turnamen karena banyak yang dibatalkan akibat pandemi Covid-19 pada 2020. Ketika turnamen berlangsung kembali pada Agustus, setelah dihentikan sejak Maret, Nadal hanya tampil di Roma Masters dan Perancis Terbuka. Petenis peringkat ketiga dunia itu tersingkir pada perempat final di Roma, lalu juara di Roland Garros.
Sebelum tampil di Barcelona, pekan ini, Nadal juga bermain tiga set pada perempat final Monte Carlo Masters dan kalah dari Rublev, 2-6, 6-4, 2-6. “Tiga pertandingan dalam tiga set bukan hal negatif bagi saya. Saya membutuhkan lebih banyak waktu di lapangan dan momen seperti dua babak di sini,” lanjutnya.
Kesempatan itu akan didapatnya dalam dua turnamen lain sebelum Perancis Terbuka, yaitu Madrid dan Roma Masters, selama dua pekan beruntun sejak 2 Mei.
Sementara itu, dari turmamen putri, WTA 500 Stuttgart, Simona Halep sangat senang dengan kesempatan pertamanya tampil di lapangan tanah liat pada tahun ini. Terakhir kali petenis peringkat ketiga dunia itu tampil di lapangan tanah liat adalah saat tersingkir di babak keempat Perancis Terbuka 2020.
Cedera bahu, yang membuatnya mundur sebelum pertandingan babak ketiga WTA 1000 Miami, tiga pekan lalu, memaksa Halep tidak bertanding dalam turnamen WTA Charleston, 5-11 April. Maka, persiapannya untuk tampil di Roland Garros hanya ada di Stuttgart, Madrid, dan Roma.
”Memulai persaingan di lapangan tanah liat selalu membuat saya senang dan termotivasi, apalagi saya kehilangan beberapa pekan karena cedera,” kata Halep yang menghadapi Ekaterina Alexandrova, Jumat larut malam WIB tadi. (afp/reuters)