Paris Saint-Germain akhirnya mampu menyingkirkan Bayern Muenchen sekaligus membalas kekalahan mereka pada final Liga Champions musim lalu. Mereka lolos berkat tiga gol tandang yang diperoleh pada laga pertama pekan lalu.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
PARIS, RABU — Paris Saint-Germain lolos ke babak semifinal Liga Champions meski kalah 0-1 dari Bayern Muenchen pada laga kedua babak perempat final di Stadion Parc des Princes, Rabu (14/4/2021) pagi waktu Indonesia. Mereka masih terselamatkan oleh keunggulan gol tandang pada laga pertama pekan lalu.
Kemenangan Bayern pada laga kedua ini membuat jumlah agregat gol menjadi imbang 3-3 karena pada laga pertama PSG menang 3-2. Namun, PSG berhak lolos ke babak semifinal karena mereka mampu mencetak tiga gol tandang, sedangkan Bayern hanya cetak satu gol tandang.
Skor 1-0 untuk kemenangan Bayern pada laga ini persis sama seperti hasil laga final musim lalu. Bedanya kali ini PSG yang berpesta usai laga. ”Sekarang kami melaju ke babak semifinal dan kami bisa kembali bermimpi besar,” kata penyerang PSG, Neymar.
Laga pertama pekan lalu merupakan kesalahan terbesar Bayern karena mereka membiarkan PSG bisa leluasa menyerang dan mencetak tiga gol. Langkah Bayern pada laga kedua menjadi semakin berat apalagi mereka tampil tanpa striker utama, Robert Lewandowski, yang mengalami cedera.
Alex Maxim Choupo-Moting yang diminta untuk menggantikan peran Lewandowski mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Ia mencetak gol pada menit ke-40 dengan menyundul bola muntah. Peluang itu terjadi ketika kiper PSG, Keylor Navas, menghalau bola tendangan keras dari bek Bayern, David Alaba.
Tanpa skuad yang utuh, Bayern masih mampu menekan pertahanan PSG dengan melakukan total 15 tembakan. Tim asuhan Pelatih Hans-Dieter Flick itu sadar bahwa serangan yang agresif menjadi satu-satunya cara untuk lolos ke babak semifinal.
Kami bekerja keras membetulkan penempatan posisi para pemain saat laga berjalan, terutama posisi para penyerang sayap. Sayang, kami tidak bisa mencetak gol, tetapi kami sangat gembira dengan hasil ini.
Namun, PSG juga tahu mereka harus bertahan lebih baik lagi dan upaya itu berhasil karena Bayern tidak mampu lagi mencetak gol kedua pada babak kedua. ”Kami bekerja keras membetulkan penempatan posisi para pemain saat laga berjalan, terutama posisi para penyerang sayap. Sayang, kami tidak bisa mencetak gol, tetapi kami sangat gembira dengan hasil ini,” kata Pelatih PSG Mauricio Pochettino dikutip UEFA.
Bagi Pochettino, momen ini sangat ia nantikan. Setelah tidak lagi menjadi pelatih Tottenham Hotspur, pelatih asal Argentina ini sangat merindukan tantangan yang tersaji di Liga Champions. Ia pernah membawa Spurs ke final pada musim 2018-2019 dan kini ia punya kesempatan lain bersama PSG.
”Saya sangat merindukan adrenalin (di Liga Champions) ini saat saya berada di rumah. Ini merupakan kompetisi antarklub terbesar dan jujur saja saya merasa grogi,” kata Pochettino. Pada laga semifinal nanti, PSG akan menghadapi Manchester City atau Borussia Dortmund yang akan menjalani laga kedua babak perempat final pada Kamis (15/4/2021) pukul 02.00 WIB.
Hasil laga ini sekali lagi membuktikan bahwa PSG masih bernasib sial di kandang. Dalam enam laga terakhirnya di semua kompetisi, termasuk laga kedua melawan Bayern, PSG hanya menang sekali. Namun, mereka sangat beringas ketika bertandang dan memenangi 9 laga tandang di semua kompetisi secara beruntun.
PSG tetap tidak mampu mengalahkan Bayern yang sudah pincang di Parc des Princes meski lini serang mereka masih diperkuat Neymar dan Kylian Mbappe. Mereka beruntung penyelesaian akhir Bayern tidak efektif seperti biasanya.
”Biasanya tim saya punya kualitas di sepertiga lapangan, tetapi hari ini kami tidak punya daya pukul. Kami harus menerima kekalahan ini,” ujar Flick. Kegagalan di Paris ini menjadi peringatan bagi manajemen Bayern untuk berbenah dan memanfaatkan bursa transfer musim panas mendatang dengan bijak. (AP/REUTERS)