Neymar memang tidak menyumbangkan gol saat PSG menumbangkan Bayern Muenchen di Allianz Arena. Tetapi, ada andil besar bintang asal Brasil itu di tiga gol yang diciptakan ”Les Parisiens” ke gawang Manuel Neuer.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MUENCHEN, KAMIS — Demi memenuhi ambisi meraih gelar Liga Champions Eropa bersama Paris Saint-Germain, Neymar Jr rela mengesampingkan ego pribadi untuk kebutuhan tim pada laga pertama babak 8 besar melawan Bayern Muenchen, Kamis (8/4/2021) dini hari WIB di Stadion Allianz Arena, Muenchen. Pemain bernomor 10 itu tidak lagi mengejar gol, tetapi bersedia lebih aktif di lini tengah untuk mengimbangi permainan dominan Bayern dan membantu rekan setim menghasilkan gol.
Dari 21 pertandingan pada seluruh ajang musim 2020-2021, Neymar baru dua kali ditempatkan sebagai second striker yang berposisi di belakang penyerang utama, yakni pada laga melawan Bayern ini serta saat PSG ditumbangkan Lille pada laga pekan ke-31 Liga Perancis, 3 April.
Saat laga melawan Lille, Neymar tampil buruk sehingga mendapat kartu merah dan gagal menghindarkan timnya dari kekalahan.
Melawan Bayern, Neymar tampil berbeda. Ia tidak lagi menunggu bola di depan dan berdiri sejajar penyerang tengah. Mantan pemain Barcelona itu turun ke lini tengah untuk membantu gelandang bertahan PSG, Danilo Pereira, Idrissa Gueye, dan Ander Herrera, untuk meredam penampilan gelandang Bayern, Joshua Kimmich dan Leon Goretzka.
Statistik pun menunjukkan peran sentral Neymar itu. Dalam laga di Allianz Arena yang diguyur hujan salju, Neymar adalah pemain lini serang PSG yang paling banyak menyentuh bola dibandingkan tiga pemain lain, Angel Di Maria, Kylian Mbappe, dan Julian Draxler. Neymar mencatat 49 kali sentuhan sebelum digantikan Rafinha pada menit 90.
Neymar juga menjadi pemain depan PSG dengan jumlah operan terbanyak, 73 operan. Dia juga mencatatkan 100 persen tekel sukses dengan berhasil melakukan dua tekel dari dua kali percobaan.
Gol pertama PSG yang dicetak Mbappe saat laga baru berjalan 149 detik diawali peran aktif Neymar yang membantu bek sayap PSG, Colin Dagba, mengganggu Kimmich. Setelah menguasai bola, Neymar menggiring bola dengan kecepatan yang tidak bisa dikejar Kimmich dan Goretzka, serta memaksa bek Bayern, Niklas Suele, terpaku pada pergerakannya sehingga memberikan ruang kosong bagi Mbappe. Mbappe yang tidak terkawal tanpa kesulitan menendang keras dan tidak bisa diantisipasi oleh Neuer.
Pola permainan itu menjadi strategi yang direncanakan Pelatih PSG Mauricio Pochettino. Hal itu diungkapkan Mbappe seusai laga.
”Pelatih ingin saya bersama Neymar membatasi opsi operan Kimmich. Kemudian, saat kami menguasai bola, kami berusaha agar ia (Kimmich) fokus menjaga kedalaman di zona pertahanan mereka sehingga kami punya ruang untuk mengancam pertahanan mereka,” ujar Mbappe dilansir laman UEFA.
Gol kedua PSG yang dicetak kapten Marquinhos, menit ke-28, juga diawali kepiawaian Neymar memberikan operan jauh. Neymar memberi umpan memanfaatkan keterlambatan Davide Alaba melakukan perangkap offside sehingga Marquinhos langsung berhadapan dengan Neuer.
Setelah gol itu, Bayern menyamakan kedudukan lewat dua gol sundulan yang disumbangkan Eric Maxim Choupo-Moting pada menit 37 dan Thomas Mueller menit ke-60.
Namun, mental pemain PSG tidak runtuh. Lewat skema serangan balik, PSG mencetak gol ketiga lewat sepakan keras Mbappe, melewati sela kaki bek Bayern, Jerome Boateng, menit ke-68. Gol itu juga itu tercipta pula lewat pergerakan tanpa bola Neymar. Pemain asal Brasil itu ikut berlari di sisi Mbappe untuk memecah konsentrasi dua bek Bayern, Lucas Hernandez dan Alphonso Davies, yang berusaha menutup ruang Neymar. Cara itu membuat Mbappe hanya duel satu lawan satu melawan Boateng.
Berkat kemenangan 3-2 itu, jalan PSG untuk melaju ke semifinal lebih mudah. PSG akan menjamu Bayern di Stadion Parc de Princes, Paris, Selasa (13/4/2021).
”Saya bangga dengan perjuangan seluruh pemain yang menampilkan performa gemilang melawan tim yang luar biasa, sekaligus juara bertahan. Kredit besar dari kemenangan ini patut disematkan kepada para pemain, selanjutnya kami akan melanjutkan perjuangan dan kerja keras di laga kedua,” kata Pochettino dikutip laman klub.
Pelatih ingin saya dan Neymar membatasi opsi operan Kimmich. Kemudian, saat kami menguasai bola, kami berusaha agar ia (Kimmich) fokus menjaga kedalaman di zona pertahanan mereka sehingga kami punya ruang untuk mengancam pertahanan mereka.
Jurnalis surat kabar Spanyol, Marca,¸Ruben Jimenez, menulis, Neymar kembali menunjukkan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia saat ini. Ia memiliki kecerdasan yang mampu diimbangi dengan visi dan kualitas permainan yang mampu merepotkan lawan.
”Dalam mayoritas pertandingan di musim ini, Neymar belum mencapai kemampuan sebenarnya. Tetapi, di babak pertama melawan Bayern, Neymar menghasilkan tarian demi tarian yang membantu kemenangan PSG,” tulis Jimenez.
Belum menyerah
Meskipun akhirnya menelan kekalahan pertama di Liga Champions sebagai Pelatih Bayern, Hans-Dieter Flick belum akan menyerah mengejar tiket ke babak semifinal. Menurut dia, Bayern bermain jauh lebih baik karena mampu menghasilkan 31 tembakan berbanding 6 tembakan yang diciptakan PSG.
”Kekalahan ini karena kami tidak beruntung. Kami masih memiliki laga kedua di Paris sehingga bertekad akan melakukan segala cara untuk mendapatkan hasil yang positif,” kata Flick.
Sebelum tumbang dari PSG, Flick memberikan Bayern 15 kemenangan dan satu seri di Liga Champions sejak menangani ”Die Roten”, November 2019.
Penyerang Bayern, Thomas Mueller, mengatakan, timnya telah melupakan kekalahan menyakitkan di laga pertama. Mueller menambahkan, kekalahan itu karena Bayern tidak menunjukkan insting membunuh seperti biasanya.
”Jika kami bisa tampil seperti pada laga pertama yang menciptakan banyak peluang dan lebih baik saat memanfaatkan setiap peluang, kami yakin bisa lolos ke semifinal,” ucap Mueller, yang telah dua kali meraih trofi ”Si Kuping Besar” bersama Bayern. (AFP)