Dua duel ”el clasico” di musim ini dimenangi Real Madrid. Setelah menumbangkan Barcelona, Minggu dini hari WIB, Real Madrid menggeser Atletico Madrid sebagai penguasa sementara Liga Spanyol.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, MINGGU — Laga el clasico berakhir manis bagi Real Madrid. Kemenangan 2-1 yang diraih ”Los Blancos” dalam pertadingan yang berlangsung di Stadion Alfredo di Stefano, Madrid, Minggu (11/4/2021) dini hari WIB, tidak hanya menegaskan dominasi atas sang rival abadi, Barcelona, tetapi juga menggusur rival sekota, Atletico Madrid, dari puncak klasemen.
Melalui raihan tiga poin di duel penuh gengsi, Los Blancos menyamai raihan poin Atletico, yakni 66 poin. Real berhak berada di posisi pertama karena unggul rekor pertemuan dengan Atletico di musim ini. Namun, posisi Real di posisi pertama masih bisa digeser apabila Atletico meraih poin dalam lawatan ke markas Real Betis, Senin (12/4/2021) dini hari WIB.
Adapun hasil el clasico edisi 246 di kompetisi resmi membuat Real mencatatkan kemenangan back-to-back perdana Real dalam duel el clasico sejak musim 2007-2008. Sebelum menang 2-1, Real juga mampu menumbangkan Barca 3-1 pada 24 Oktober lalu di Stadion Camp Nou. Secara keseluruhan, Real telah 75 kali mengalahkan Barca di Liga Spanyol.
Dengan kondisi di papan klasemen hingga pekan ke-30, Real berpeluang menyamai prestasi di musim 2007-2008 yang mengakhiri La Liga sebagai kampiun.
Bek Real, Nacho, senang dengan kemenangan atas Barca, yang merupakan rival abadi sekaligus pesaing langsung dalam ambisi Real mempertahankan gelar liga musim ini. Menurut dia, keberhasilan Real mencetak dua gol dalam kurun waktu 30 menit awal pada laga itu membuat skuad Los Blancos mampu bermain tenang untuk menghadapi tekanan bertubi-tubi yang diberikan Barca.
”Kami menganggap laga el clasico itu ibarat sebuah final dalam perebutan gelar liga. Kami senang meraih kemenangan penting dari rival langsung, tetapi kami masih perlu berjuang lebih keras untuk mempertahankan posisi puncak,” kata Nacho kepada Movistar seusai laga.
Kemenangan Real ditentukan oleh gol yang disumbangkan Karim Benzema pada menit ke-14. Sekitar 14 menit berselang, gelandang Real, Toni Kroos, memperbesar keunggulan lewat sepakan tendangan bebas. Barca hanya mampu membalas satu gol melalui tendangan bek Oscar Mingueza ketika laga berjalan 60 menit.
Pelatih Real Zinedine Zidane menilai, kemenangan timnya tercipta karena mampu tampil brilian di lini tengah. Ia pun senang dengan kedalaman skuad yang dimiliki. Hal itu terlihat dari penampilan empat pemain pengganti Real yang mampu memberikan kontribusi untuk mempertahankan keunggulan di babak kedua.
”Kemenangan atas Barca belum mengubah apa pun dalam persaingan gelar liga karena masih banyak laga yang harus dijalani. Tetapi, kami akan menikmati hari ini dan beristirahat dengan cukup,” ujar Zidane.
Dalam laga itu, Zidane harus mengganti bek kanan Lucaz Vazquez pada menit ke-43 karena ia mengalami cedera lutut setelah berbenturan dengan gelandang Barca, Sergio Busquets. Selain itu, pelatih asal Perancis itu juga mengganti dua pencetak gol Real, Benzema dan Kroos, secara bersamaan saat laga memasuki menit ke-72. Kondisi fisik dua pemain andalan Zidane itu mulai menurun di babak kedua.
Di sisi lain, kekalahan dari Real merupakan hasil negatif perdana yang diterima Barca di La Liga setelah memasuki tahun 2021. Hasil itu mengakhiri catatan gemilang ”Blaugrana” yang tak terkalahkan di 14 pertandingan liga sejak Januari 2021.
Kami menganggap laga el clasico itu ibarat sebuah final dalam perebutan gelar liga. Kami senang meraih kemenangan penting dari rival langsung, tetapi kami masih perlu berjuang lebih keras untuk mempertahankan posisi puncak.
Hasil tanpa poin dari Madrid membuat Barca gagal memenuhi misi untuk menggeser Altetico di puncak klasemen. Memasuki pekan ke-30, perolehan poin anak asuhan Ronald Koeman tidak berubah dengan catatan 65 poin dari 30 pertandingan.
”Meskipun kalah, peluang meraih gelar liga belum tertutup. Sekarang kami akan berusaha memenangi pertandingan tersisa dan berharap mereka (Real dan Atletico) kehilangan poin,” ujar bek Barca, Sergi Roberto.
Selanjutnya, Barca akan menghadapi Getafe, Jumat (23/4) mendatang. Laga itu berlangsung lima hari setelah Barca menjalani partai final Piala Raja Spanyol melawan Athletic Bilbao, Minggu (18/4/2021).
Kontroversi wasit
Pertandingan tempo tinggi yang berlangsung di tengah guyuran hujan lebat itu tidak lepas dari kontroversi. Barcelona mengecam keras keputusan wasit Gil Manzano karena tidak memberikan penalti untuk Barca di akhir babak kedua.
Penyerang pengganti, Martin Braithwaite, terjatuh di kotak penalti dalam situasi adu lari dengan bek sayap kiri Real, Ferland Mendy. Dalam tayangan ulang, Mendy sempat terlihat menggerakkan tangan untuk mengganggu pergerakan Braithwaite sehingga penyerang Barca itu terjatuh di kotak penalti.
Kondisi itu dinggap bukan pelanggaran oleh Manzano. Bahkan, Manzano memutuskan tidak menggunakan asisten wasit peninjau video untuk mengeluarkan keputusan dalam situasi tersebut.
Keputusan itu dikecam oleh kubu Barca. Pemain belakang Gerard Pique yang tidak dimainkan menghampiri Manzano saat hendak memasuki lorong stadion seusai babak kedua rampung. Dalam sesi wawancara seusai laga, Koeman juga menilai wasit telah melakukan kekeliruan yang menyebabkan Barca gagal menyamakan kedudukan.
”Saya tidak tahu apa peran VAR di Spanyol. Kejadian tadi sangat jelas sebuah penalti,” kata Koeman.
Andujar Oliver, mantan wasit Liga Spanyol, menganggap, Manzano tidak melakukan kesalahan dalam menentukan peristiwa kontroversi yang melibatkan pemain Barca itu.
”Kepemimpinan yang baik oleh Gli Manzano. Menurut saya, ia memutuskan situasi kontroversial itu dengan tepat,” tutur Oliver kepada Marca. (REUTERS)