Barcelona ingin menjadikan laga ”el clasico”, Minggu dini hari WIB nanti, sebagai batu loncatan menuju trofi juara Liga Spanyol musim ini. Ambisi revans atas Real Madrid kian menyulut api semangat tim "Blaugrana".
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Duel Real Madrid versus Barcelona di Stadion Alfredo Di Stefano, Minggu (11/4/2021) pukul 02.00 WIB, krusial dalam perburuan gelar juara Liga Spanyol musim ini. Barca, yang tengah dalam tren menawan, ingin merebut posisi puncak liga itu sekaligus mewujudkan revans atas Real pada el clasico edisi ke-246 itu.
Jika merujuk jadwal di sembilan pekan tersisa Liga Spanyol, Barca punya peluang besar mengakhiri musim ini sebagai kampiun. Setelah meladeni Real di Madrid, dini hari nanti, ”El Barca” akan menjamu Atletico Madrid di Stadion Camp Nou, 9 Mei mendatang.
Jika bisa memenangi kedua laga itu sekaligus menjaga tren menawan berupa 13 kemenangan dan sekali imbang dari 14 laga liga itu sepanjang tahun ini, Barca bakal memulangkan trofi juara ke Camp Nou. Barca kini hanya tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen, Atletico, dan unggul dua poin dari Real yang menempati peringkat ketiga liga itu.
Mengingat tipisnya jarak poin ketiga tim itu, perubahan posisi di puncak klasemen Liga Spanyol sangat mungkin terjadi pada akhir pekan ini. Atletico, yang tengah inkonsisten, akan bertamu ke Real Betis tanpa striker andalannya, Luis Suarez, Senin (12/4) dini hari WIB. Suarez dibekap cedera lutut.
Gelandang Barca, Frenkie De Jong, berkata, timnya wajib memenangi el clasico. Tidak hanya itu, timnya berambisi menyapu bersih seluruh laga tersisa dengan kemenangan demi kendali penuh atas gelar juara Liga Spanyol pada musim ini.
”Kami yakin bisa memenangkan Liga Spanyol jika memenangi seluruh laga tersisa. Jadi, hasil akhir liga ini akan bergantung ke kami sendiri,” ujar De Jong menjawab pertanyaan Kompas dalam sesi wawancara virtual yang diikuti 10 wartawan asal Asia, Kamis (8/4) sore.
Ia menambahkan, el clasico selalu istimewa, apalagi jika laga itu juga bisa menentukan gelar juara. Tidak kalah penting, Barca ingin membalaskan dendam kekalahan dari Real, 1-3, pada duel mereka sebelumnya di Camp Nou, 24 Oktober 2020.
Maka itu, ucap De Jong, skuad Barca fokus 100 persen menjaga tren positif dalam pertandingan penuh gengsi itu.
”Menang atau kalah di el clasico memang belum menjamin kami meraih trofi juara. Akan tetapi, kemenangan akan memberikan suntikan kepercayaan diri bagi kami,” kata De Jong yang berambisi meraih dua gelar juara pada musim keduanya berseragam ”Blaugrana”. Setelah melawan Real, Barca akan menghadapi Athletic Bilbao pada babak final Piala Raja Spanyol, Minggu (18/4).
Melawan Barca selalu sulit karena mereka tim yang gemar menguasai bola selama mungkin. Maka itu, pemenang pada laga nanti adalah tim yang unggul di lini tengah. (Karim Benzema)
Pernyataan De Jong itu seirama dengan Pelatih Barcelona Ronald Koeman. Ia menganggap el clasico jilid kedua musim 2020-2021 itu akan memiliki pengaruh lebih besar dalam perburuan gelar juara Liga Spanyol dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, hasil laga itu akan langsung menentukan posisi tiga besar di klasemen Liga Spanyol.
”Berkat hasil positif yang kami raih pada beberapa laga terakhir, kami datang ke Madrid dengan kepercayaan diri untuk tampil maksimal. Kami berambisi memenangkan laga penting itu demi melancarkan keinginan memenangkan liga ini,” ujar Koeman seperti dikutip Mundo Deportivo.
Sebaliknya, Pelatih Real Zinedine Zidane memilih kalem dan dingin menghadapi duel panas itu. Menurutnya, apa pun hasil laga el clasico di Madrid nantinya tidak akan menentukan klasemen akhir Liga Spanyol. Menurutnya, duel melawan Barca serupa laga lainnya, seperti melawan Cadiz dan Eibar, yang harus dimenangkan apabila ingin menjaga peluang mempertahankan trofi liga.
”Tensi di el clasico memang berbeda dibandingkan laga lainnya. Namun, laga itu tetap hanya dihargai tiga poin. Meski begitu, kami akan memberikan segalanya di lapangan dan optimistis meraih hasil positif,” ucap Zidane dilansir Marca.
Terpenting dalam karier
Adapun striker Real, Karim Benzema, antusias menghadapi Barca. Ia yakin Real bisa mengulangi keberhasilan saat mempermalukan Barcelona di Camp Nou, Oktober tahun lalu.
”Bagi saya, el clasico adalah laga terpenting dalam karier saya. Melawan Barca selalu sulit karena mereka tim yang gemar menguasai bola selama mungkin. Maka itu, pemenang pada laga nanti adalah tim yang unggul di lini tengah,” kata Benzema dikutip laman resmi Real Madrid.
Hanya saja, pada laga itu, lini belakang Real terancam pincang. Mereka belum bisa diperkuat dua ”palang pintu” andalannya, Sergio Ramos dan Raphael Varane. Ramos menderita cedera lutut, sedangkan Varane positif Covid-19.
Namun, absennya kedua bek tengah itu tidak memengaruhi penampilan ”Los Blancos” saat menumbangkan Liverpool, 3-1, pada pertemuan pertama babak perempat final Liga Champions Eropa, Rabu (7/4) lalu.
Absennya Ramos dan Varane ditutupi ketajaman dua pemain depan Real, Vinicius Junior dan Marco Asensio. Mereka mencetak gol menawan ke gawang Liverpool. ”Saya senang dengan penampilan Vinicius dan Asensio. Sebagai pemain depan, mereka butuh mencetak gol. Kami berharap mereka mampu melanjutkan penampilannya itu di liga,” kata Zidane kemudian.
Di kubu sebaliknya, Koeman mendapatkan tambahan tenaga baru di lini belakang menyusul pulihnya duo bek, Gerard Pique dan Sergi Roberto. Mereka pun masuk dalam daftar 23 pemain untuk menghadapi Real.
”Kehadiran mereka sangatlah penting. Dengan Pique dan Roberto, kami bisa menampilkan kualitas permainan terbaik,” ucap Koeman.(AFP)