Timnas sepak bola Polandia menyambangi Inggris di Stadion Wembley dalam kondisi pincang. Mereka datang tanpa striker terbaiknya, Robert Lewandowski, dan empat pemain penting lainnya yang positif Covid-19.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, SELASA — Tim nasional sepak bola Inggris menatap jalan mulus untuk memperkokoh posisinya di puncak klasemen sementara Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa pada laga di Stadion Wembley, Kamis (1/4/2021) pukul 01.45 WIB. Tim ”Tiga Singa” akan menjamu Polandia yang sedang pincang karena absennya sejumlah pemain, termasuk mesin gol Robert Lewandowski.
Polandia kehilangan Lewandowski yang mengalami cedera lutut kanan saat menjalani laga kontra Andorra, Senin (29/3/2021). Ia langsung kembali ke Jerman guna menjalani pemulihan bersama klubnya, Bayern Muenchen. Sebelum cedera, Lewandowski mencetak dua gol ke gawang Andorra.
Lewandowski telah mencetak 66 gol untuk Polandia dalam 118 laga. Pada musim ini, ia juga telah menyumbang 42 gol untuk Bayern di berbagai ajang. Ia semestinya menjadi senjata utama Polandia untuk membongkar pertahanan tim Inggris yang selama ini sangat solid. Inggris belum kebobolan dalam tiga laga terakhir.
Ketajaman yang dimiliki pemain seperti Lewandowski sangat dibutuhkan Polandia untuk merebut puncak klasemen sementara Grup I. Polandia masih berada di peringkat kedua dengan koleksi empat poin. Sementara Inggris berada di puncak klasemen dengan enam poin. Pada dua laga terakhirnya, Inggris menang mudah atas San Marino, 5-0, dan Albania, 2-0.
Tanpa Lewandowski, Polandia tidak memiliki kekuatan penuh guna menguji Inggris. Tak hanya itu, empat pemain penting Polandia lainnya juga absen karena positif Covid-19. Mereka adalah gelandang Grzegorz Krychowiak, bek Kamil Piatkowski, gelandang Mateusz Klich, dan kiper Lukasz Skorupski.
Wabah Covid-19 kembali meluas di Polandia dalam beberapa pekan terakhir. Pada akhir pekan lalu, Polandia mencatat rekor jumlah kasus Covid-19, yaitu lebih dari 35.000 kasus dalam sehari. Total kematian akibat Covid-19 di Polandia kini tercatat lebih dari 51.000 jiwa.
Tantangan berat Sousa
Kondisi ini menjadi tantangan berat bagi Pelatih Polandia Paulo Sousa yang baru mengemban tugasnya sejak akhir Januari lalu. Ia belum punya banyak waktu mengenal tim dan menguji rencana taktiknya.
Dalam wawancara dengan The Guardian, Sousa lebih banyak mengamati para pemainnya saat tampil bersama klub. Ia juga hanya sekali bertatap muka dengan Lewandowski sebelum tim berkumpul dan menjalani latihan perdananya. Urusan lainnya diselesaikan secara virtual dengan memakai bantuan teknologi panggilan video.
Dengan keterbatasan itu, Sousa pun kini harus memutar otak untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan para pemain yang absen. Ia beruntung timnya masih memiliki sejumlah penyerang tajam, seperti Krzysztof Piatek dan Arkadiusz Milik. Mereka kini menjadi pilihan utama Sousa di lini serang.
”Di Polandia, pemain terhebat adalah para penyerang. Kami harus bisa memberi mereka bola (matang),” kata Sousa.
Meskipun demikian, Sousa mengisyaratkan pentingnya peran para gelandang timnya pada laga kontra Inggris. Mereka dituntut untuk mampu mengatur serangan dengan baik dan memanjakan para penyerang lewat operan-operan matang.
Mount menjadi pemain Chelsea pertama setelah Frank Lampard yang bisa mencetak gol atau membuat asis dalam tiga laga beruntun bersama timnas Inggris.
Di kubu sebaliknya, Inggris juga kehilangan salah satu striker terbaiknya, Marcus Rashford, yang cedera. Namun, Inggris masih bisa mengandalkan Harry Kane, Raheem Sterling, dan Mason Mount untuk menekan pertahanan Polandia.
Mount merupakan pemain muda yang membuat Pelatih Inggris Gareth Southgate kagum. ”Ia adalah pemain yang luar biasa. Ia cerdik mencari ruang dan menciptakan banyak peluang. Ia juga pandai mencetak gol,” kata Southgate.
Kekaguman Southgate itu muncul setelah Mount tampil apik pada laga kontra Albania. Ia menyumbang satu gol lewat asis Kane. Mount menjadi pemain Chelsea pertama setelah Frank Lampard yang bisa mencetak gol atau membuat asis dalam tiga laga beruntun bersama timnas Inggris.
Saat melawan Polandia, Mount kembali diharapkan memberikan keajaiban agar Inggris bisa tetap kokoh di puncak klasemen. Laga ini adalah kesempatan terbaik Inggris menumbangkan salah satu tim kuat di Grup I itu. Pada duel kedua di Polandia, Inggris belum tentu mendapat kemudahan serupa. (AP/AFP/REUTERS)