Italia Kalahkan Bulgaria, Mancini Dekati Pencapaian Lippi
Di tangan Pelatih Roberto Mancini, Italia masih tampil konsisten dan belum terkalahkan dalam 24 laga terakhir. Bulgaria telah membuktikan konsistensi tim ”Gli Azzurri” tersebut.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
SOFIA, SENIN — Italia melanjutkan tren positif dengan mengalahkan Bulgaria, 2-0, pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Stadion Vasil Levski, Senin (29/3/2021) pagi waktu Indonesia. Tim ”Gli Azzurri” kini tak terkalahkan dalam 24 laga beruntun. Pelatih Italia Roberto Mancini pun hampir menyamai pencapaian Marcello Lippi, mantan pelatih yang mengantar Italia menjuarai Piala Dunia 2006.
Bersama Lippi, Italia pernah tampil tak terkalahkan dalam 25 laga beruntun pada periode 2004-2006. Dengan demikian, Mancini butuh satu kemenangan lagi pada laga berikutnya, yaitu melawan Lituania pada Kamis (1/4/2021) pagi waktu Indonesia, untuk menyamai pencapaian tersebut.
Tren positif Mancini dan Italia ini berawal pada November 2018 ketika mereka bermain imbang 1-1 melawan Ukraina pada laga persahabatan. Ini merupakan awal kebangkitan setelah pada laga sebelumnya, yaitu saat melawan Portugal di ajang Liga Nasional Eropa, Italia kalah 0-1. Hasil itu merupakan kekalahan terakhir Mancini sebagai pelatih Italia yang menggantikan pelatih sebelumnya, Gian Piero Ventura.
Mancini datang dan meremajakan skuad Italia. Dari sisi taktik, ia memperkuat lini tengah tim dengan memasukkan gelandang muda berbakat seperti Nicolo Barella dan Stefano Sensi. Hasilnya, dalam 24 laga tak terkalahkan itu, Mancini mempersembahkan 19 kemenangan.
Pembenahan yang dilakukan Mancini ini dilakukan pada waktu yang tepat ketika Italia berusaha bangkit setelah gagal tampil di Piala Dunia 2018, ketika masih dilatih Ventura. Berkat jasa Mancini, Italia punya karakter yang kuat untuk menghadapi ajang Piala Eropa 2020 dan Piala Dunia Qatar 2022.
Setelah menyamai pencapaian Lippi, Mancini juga berpeluang untuk menyamai rekor pelatih legendaris Italia, Vittorio Pozzo, pada era 1930-an. Pozzo memecahkan rekor dengan menampilkan Italia yang tidak terkalahkan dalam 30 laga beruntun. Artinya, Mancini masih butuh lima kemenangan lagi untuk menyamai rekor Pozzo setelah mengalahkan Lithuania.
Selalu sulit
Menurut Mancini, menjaga konsistensi tim merupakan pekerjaan yang sangat sulit terutama pada masa pandemi seperti sekarang. ”Kemenangan merupakan hal terpenting dan tim telah menunjukkan konsistensi. Namun, tidak ada laga yang mudah,” kata Mancini.
Laga kontra Bulgaria, misalnya, menguji kegigihan Italia dalam menyerang. Bulgaria bermain dengan pola bertahan dan menunggu momen yang tepat untuk menyerang balik. Mancini mengakui para pemainnya kesulitan untuk membongkar pertahanan lawan.
Italia baru bisa mencetak gol ketika wasit memberi tendangan penalti pada menit ke-43. Penalti tersebut diambil Andrea Belotti yang kini sudah mencetak 11 gol dalam 32 laga. ”Gol ini sangat penting karena kami sangat kesulitan membuka pertahanan lawan. Kami pun sudah berlatih beberapa tendangan penalti sebelumnya karena spesialis penendang penalti, Jorginho, tidak bisa bermain,” ujar Belotti.
Gol kedua Italia dicetak Manuel Locatelli, gelandang muda yang kini bermain bersama Sassuolo. ”Gol pertama saya untuk Italia. Rasanya sulit untuk dipercaya. Sampai sekarang saya masih merinding,” katanya.
Pencapaian luar biasa lainnya dari Italia era Mancini ini adalah kemampuan mereka dalam bertahan. Italia sama sekali tidak kebobolan dalam lima laga terakhirnya. Dengan kemampuan seperti ini, Italia kembali menjadi tim yang layak dihindari lawan-lawannya. (AFP/REUTERS)