Tumbangkan Dua Rival, Bali United Mulai Meraba ”Playoff”
Bali United memperbesar asa menuju ”playoff”, setelah dalam dua hari beruntun mengalahkan rival langsung Divisi Merah, Bima Perkasa dan Satya Wacana.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Tim debutan Bali United Baskeball Club terus memberi kejutan dalam musim IBL 2021. Setelah performa menjanjikan hingga paruh musim, tim yang dipimpin pemain veteran Ponsianus Nyoman Indrawan atau Koming ini mulai meraba babak playoff. Dua kemenangan beruntun atas pesaing utama pada seri ketiga memperbesar asa mereka lolos ke playoff.
Bali United kembali menang meyakinkan atas pesaing di Divisi Merah, Satya Wacana Saints Salatiga dalam laga ketat, 78-71, pada seri ketiga IBL 2021 di ”gelembung” Cisarua, Bogor, Sabtu (27/3/2021). Kemenangan ini dipersembahkan duo guard mereka yang tampil apik Lutfi Eka Kosawara (19 poin) dan Yerikho Tuasela (18 poin, 6 asis).
Pertahanan Satya Wacana kewalahan menghadapi duo pemain lawan tersebut. Lutfi mengancam dengan tembakan tiga poinnya yang mencapai akurasi 45 persen (5-11). Yerikho merepotkan Satya Wacana lewat gerakan eksplosifnya masuk ke area dalam, yang berujung efisiensi lemparan dari jarak dekat (7-9).
Meski baru bertanding kemarin, ketika menang atas Bima Perkasa Jogja, Koming dan rekan-rekan sama sekali tidak terlihat menurunkan intensitasnya. Mereka bermain solid dalam laga yang berlangsung ketat hingga menit terakhir tersebut.
Satya Wacana dengan tim muda bertarung sangat keras. Ini adalah laga yang sangat sulit karena harus bertanding pada pukul 11.00. Kondisi pemain belum pulih sepenuhnya setelah tanding kemarin. Akan tetapi, pemain memberikan 200 persen kemampuannya.
”Satya Wacana dengan tim muda bertarung sangat keras. Ini adalah laga yang sangat sulit karena harus bertanding pada pukul 11.00. Kondisi pemain belum pulih sepenuhnya setelah tanding kemarin. Akan tetapi, pemain memberikan 200 persen kemampuannya,” kata Pelatih Bali United Alex Stefanosky seusai laga.
Bali United hampir unggul sepanjang pertandingan ini. Satya Wacana sempat coba menyusul lewat aksi David Nuban yang menghasilkan total 20 poin dan 5 rebound. Pemain yang pernah dipanggil untuk seleksi tim nasional ini sangat merepotkan lewat penetrasinya ke area dekat keranjang.
Puncaknya, keunggulan tim asuhan Alex sempat dipotong dari 13 poin menjadi hanya 4 poin. Bali United hanya unggul tipis dalam semenit terakhir, 74-70. Namun, dengan tenang mereka bisa mengantisipasi ancaman Nuban dan rekan-rekan. Mereka kembali menjauhkan skor lewat transisi cepat.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Bali United. Dua hasil positif beruntun itu diraih melawan rival langsung mereka dalam perebutan playoff, Satya Wacana dan Bima Perkasa. Mereka sekarang lebih nyaman di peringkat kedua klasemen (6-3) sementara Divisi Merah.
Bali United ditempel ketat oleh Bima Perkasa yang baru memainkan 8 laga (4-4). Sementara itu, Satya Wacana semakin terpojok dalam perebutan playoff dengan rekor kemenangan kurang baik (3-6).
Menurut Alex, hasil ini sangat penting bagi timnya. Namun, pertarungan menuju playoff masih sangat panjang. Meski unggul sementara dari para pesaing, mereka masih harus menjalani tujuh laga berikutnya di sisa musim ini.
”Jadi, kemenangan ini belum cukup. Semua masih akan ditentukan sampai laga terakhir. Kami akan menanamkan mentalitas itu, untuk memenangi setiap laga berikutnya. Hari besok tidak bisa diperkirakan, karena itu kami hanya akan fokus pada permainan tim,” kata pelatih asal Makedonia tersebut.
Kapten tim, Koming, melihat timnya punya kedalaman skuad yang dibutuhkan untuk lolos ke playoff. Tim ini tidak punya individu yang sangat menonjol, tetapi punya kekuatan yang bisa mengejutkan di semua posisi.
”Kami tidak punya pemain yang sangat dominan, seperti LeBron James. Akan tetapi, semua bisa bergantian tampil bagus di setiap laga. Lutfi lagi wangi (sedang bagus), ya, misalnya, kami akan bantu. Begitu juga kalau saya dan Yerikho sedang bagus. Semua punya porsi masing-masing. Ini menjadi kekuatan terbesar kami,” kata mantan center tim nasional tersebut.
Pelatih Satya Wacana Efri Meldi sangat menyayangkan kekalahan timnya. ”Gim ini sangat penting untuk lolos playoff. Karena kalah selisih dengan Bali United jadi agak jauh. Sekarang harapan untuk lolos playoff sangat tipis. Tetapi saya tidak mau menyerah. Kami akan tetap optimistis di sisa laga,” katanya.
Rendahnya akurasi lemparan bebas lagi-lagi menjadi penyebab kekalahan Satya Wacana. Hari ini, mereka hanya mencatatkan akurasi 40 persen (11-27) dari lemparan bebas. Mereka membuang 16 poin percuma. Yang mana, seharusnya mereka bisa menang jika akurasi lemparan bebas lebih baik.
”Kami selalu dapat program lemparan bebas setiap sesi latihan. Kami dapat jatah melempar 100 kali. Akan tetapi, mungkin di lapangan itu selalu berbeda. Apalagi pas laganya kejar-kejaran. Tekannya pasti beda banget. Itu sih yang menjadi faktornya,” kata David yang hanya memasukkan 33 persen (3-9) lemparan bebas.