Max Verstappen menjadi sorotan menjelang seri pembuka Formula 1 menyusul performa apik selama tes pramusim di Bahrain. Namun, pebalap Red Bull itu tidak terlena karena performa nyata baru akan terlihat saat kualifikasi.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Max Verstappen, andalan tim Red Bull, memasuki Formula 1 musim 2021 dengan momentum positif untuk mengalahkan juara bertahan, Lewis Hamilton. Verstappen memiliki mobil RB16B yang stabil dan cepat, sedangkan Hamilton masih terkendala dengan Mercedes W12 yang tidak stabil pada bagian belakang.
Meskipun demikian, Verstappen enggan terlena oleh hasil tes pramusim di mana dia menjadi pebalap tercepat. Bagi pebalap asal Belanda itu, performa sesungguhnya baru akan terlihat saat perebutan pole position atau posisi start balapan yang akan dimulai pada akhir pekan ini.
Verstappen menjadi satu-satunya pebalap dari luar Mercedes yang bisa menantang Hamilton sejak 2019. Dia semakin kuat menekan para pebalap Mercedes pada musim lalu, tetapi belum cukup untuk mengusik persaingan juara karena kalah performa mobil. Musim ini, dia mendapat momentum untuk mengalahkan Hamilton yang pada saat tes pramusim kesulitan mengendalikan W12 yang liar pada bagian belakang.
Mantan pebalap Mercedes, Nico Rosberg, menilai, Verstappen kini memiliki kesempatan terbaik dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya untuk mengalahkan Hamilton. Rosberg merupakan satu-satunya pebalap yang menginterupsi dominasi Hamilton saat menjadi juara dunia pada 2016.
Setelah itu, Rosberg pensiun. Dominasi Hamilton tak terbendung hingga musim lalu meraih gelar juara ketujuh, menyamai rekor legenda F1, Michael Schumacher. Musim ini, Hamilton memburu gelar juara dunia kedelapan, rekor baru dalam F1.
Meskipun Verstappen memiliki keunggulan saat tes pramusim, Rosberg menegaskan, gelar juara musim ini masih condong ke Hamilton. ”Tidak ada yang bisa membayangkan seseorang benar-benar bisa mengalahkan Lewis sepanjang musim dengan poin. Jadi, gelar juara seharusnya masih menuju ke Lewis,” ujar Rosberg kepada Sky Sports, akhir pekan lalu.
”Namun, Max Verstappen, bisa lebih dekat dari sebelumnya dalam hal peluang mengalahkan Lewis di kejuaraan. Menurut saya, tidak ada orang yang sedekat itu selama bertahun-tahun,” ujar mantan rekan setim Hamilton itu.
Saya melihat setiap musim sebagai kesempatan baru untuk mengalahkan mereka (Mercedes), tetapi kami akan bodoh jika mengira persaingan akan mudah.
Persaingan Hamilton dan Verstappen ini, menurut mantan pebalap F1, Jenson Button, merupakan sesuatu yang diperlukan oleh Formula 1. Persaingan dua pebalap dari tim berbeda akan jauh lebih menarik untuk diikuti dibandingkan dengan persaingan pebalap satu tim. ”Inilah yang sebenarnya kami inginkan. Lewis bersaing dengan Max. Mereka berdua pebalap yang luar biasa,” ujar juara F1 musim 2009 itu.
Menurut dia, bukan tanpa alasan Verstappen menjadi favorit kuat penantang Hamilton. Hasil tes pramusim menegaskan bahwa mobil RB16B sangat stabil di Sirkuit Internasional Bahrain yang sulit.
”Bahrain merupakan sirkuit yang tidak biasa dan sangat berangin. Namun, jika downforce berfungsi saat kondisi yang sangat limbung, itu luar biasa. Itulah kelemahan Red Bull sesungguhnya pada tahun 2020. Jadi, jika mereka memiliki itu (downforce) di Bahrain, akan berfungsi di mana saja. Ini sungguh menarik. Max, seperti biasanya, memberikan semuanya. Saya pikir, dia akan benar-benar bertarung dengan Lewis,” tutur Button.
Verstappen memang mengakui RB16B stabil, terprediksi, dan masih memiliki ruang untuk pengembangan performa. Namun, dia menilai, itu bukan berarti Red Bull akan dengan mudah mengalahkan Mercedes. Dia meyakini Mercedes belum menunjukkan performa sebenarnya saat tes pramusim di Bahrain.
”Jelas tes itu menjadi awal positif bagi kami, tetapi itu tidak menjelaskan apa pun tentang performa. Mercedes tetap favorit. Bagaimana tidak setelah mereka memenangi tujuh gelar juara dunia beruntun,” ujar Verstappen dikutip Motorsport, Senin (22/3/2021).
Menurut Verstappen, dirinya memilih fokus mengembangkan diri dan tidak larut dalam ekspektasi banyak orang. ”Kami hanya fokus pada diri kami. Saya melihat setiap musim sebagai kesempatan baru untuk mengalahkan mereka (Mercedes), tetapi kami akan bodoh jika mengira persaingan akan mudah. Saya pribadi tidak sabar menunggu hingga kami semua berjuang keras di Q3 (perebutan pole position pada kualifikasi ketiga),” lanjut Verstappen.
”Itulah saat Anda akan melihat semua orang tampil pada kekuatan penuh dengan bahan bakar sedikit. Itulah waktunya melihat siapa yang cerdik mengembangkan performa. Kemudian, dalam balapan, kita bisa melihat siapa yang bisa menjaga performa itu sepanjang balapan. Mari berharap kami bisa bagus pada keduanya,” tegas Verstappen.
Balapan pembuka F1 musim ini akan bergulir di Sirkuit Internasional Bahrain pada 26-28 Maret. Sesi kualifikasi yang menurut Verstappen akan menguak performa sesungguhnya dari mobil setiap tim akan berlangsung pada 27 Maret. Saat itulah akan terlihat apakah Mercedes sudah memperbaiki keseimbangan W12 atau belum.