Di bawah asuhan manajer Thomas Tuchel, Chelsea menjelma salah satu tim paling menakutkan di Eropa. "Si Biru" siap menghadapi tim manapun pada babak perempat final Liga Champions Eropa musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, KAMIS - Manajer Thomas Tuchel menghadirkan keberagaman taktik bagi Chelsea. Fleksibilitas taktik dan catatan menawan berupa 13 laga tidak terkalahkan bersama Tuchel menjadi modal berharga Chelsea bersaing mengejar trofi Liga Champions Eropa musim ini.
Permainan Chelsea bersama Tuchel ibarat bunglon yang bisa berubah warna sesuai lingkungannya. Sejak ditangani Tuchel, akhir Januari lalu, ”Si Biru” nyaris selalu tanpil dengan taktik yang berbeda-beda untuk menyesuaikan lawannya.
Saat melawan Atletico Madrid pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (18/3/2021) dini hari WIB, di Stamford Bridge, London, misalnya, Chelsea tampil dengan wujud yang identik dengan lawannya itu, yaitu pertahanan rapat dan serangan balik cepat.
Untuk meredam agresivitas Atletico yang bermain dengan empat pemain menyerang, yaitu Luis Suarez, Joao Felix, Yannick Carrasco, dan Marcos Llorente, Tuchel menurunkan enam pemain dengan kemampuan bertahan yang baik. Mereka adalah tiga bek tengah, Cesar Azpilicueta, Kurt Zouma, Antonio Ruediger, dua bek sayap, Reece James dan Marcos Alonso; serta gelandang jangkar N\'Golo Kante.
Taktik defensif itu meredam agresivitas Atletico, khususnya suplai bola ke striker Luis Suarez yang gagal mencetak satu pun gol di Liga Champions pada musim ini. Atletico hanya punya satu peluang berbahaya lewat Joao Felix di akhir laga.
Membuat frustrasi lawan
Pertahanan rapat Chelsea itu membuat skuad Atletico frustrasi. Bek Atletico, Stefan Savic, pun diganjar kartu merah karena menyikut Ruediger pada menit ke-81. Selain itu, empat pemain Atletico juga dihukum kartu kuning oleh wasit Daniele Orsato karena melakukan pelanggaran keras kepada para pemain Chelsea.
Padahal, pada laga-laga lainnya, Chelsea biasa tampil dominan dengan umpan-umpan pendek dan penguasaan bola tinggi. Dalam 11 laga dari 13 pertandingan awal di bawah asuhan Tuchel, Chelsea mengemas rata-rata 65 persen penguasaan bola. Bahkan, dalam laga melawan Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris, "Si Biru" mengemas 79 persen penguasaan bola.
Babak delapan besar pasti akan berlangsung sulit. Namun, kami akan mempersiapkan diri dan tidak takut dengan siapa pun. (Thomas Tuchel)
Namun, saat menghadapi Atletico, mereka membiarkan lawan lebih banyak menyerang. Namun, dengan cerdiknya, Chelsea memukul Atletico yang terlalu bernafsu menyerang. Dua gol pun tercipta lewat serangan balik. ”Si Biru” melaju ke perempat final dengan agregat gol 3-0 atas Atletico.
”Mereka (Atletico) menekan kami sejak awal laga, tetapi kami bisa mencetak gol dengan memanfaatkan celah di lini tengah mereka. Kami beradaptasi dengan sistem permainan yang dijalankan lawan dalam dua laga. Maka, ini adalah kemenangan yang pantas kami dapatkan dan saya sangat senang dengan para pemain,” ujar Tuchel dilansir laman UEFA.
Hakim Ziyech, pencetak gol pertama Chelsea, menambahkan, timnya telah mengantisipasi taktik menyerang yang akan diterapkan Atletico. Oleh karena itu, bersama Timo Werner dan Kai Havertz, ia ditugaskan memaksimalkan sekecil mungkin peluang dalam melakukan serangan balik.
Keputusan menurunkan ketiga penyerang itu sejak menit awal adalah sebuah kejutan sekaligus keberanian Tuchel. Demi taktik serangan balik cepat itu, ia rela menepikan striker pencetak gol terbanyak Chelsea di Liga Champions pada musim ini, Olivier Giroud.
Rio Ferdinand, legenda Manchester United, menilai, Tuchel telah mengeluarkan potensi terbaik dari skuad Chelsea yang berisi sejumlah pemain muda berkualitas. Penampilan dalam dua laga melawan Atletico, ungkapnya, menunjukkan ”Si Biru” memiliki level permainan yang sejajar dengan Bayern Muenchen dan Manchester City.
”Chelsea menjadi salah satu tim yang tidak ingin dihadapi siapapun pada babak perempat final. Saya pikir, mereka sangat percaya diri menyambut babak itu dan tidak takut dengan siapapun yang akan dihadapi,” ucap Ferdinand di BT Sport.
Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone mengakui, Chelsea pantas melangkah ke perempat final. Ia menilai Chelsea mampu bermain lebih baik dalam dua laga melawan tim asuhannya.
Tuchel menegaskan, Chelsea siap melawan siapapun di perempat final. ”Babak delapan besar pasti akan berlangsung sulit. Namun, kami akan mempersiapkan diri dan tidak takut dengan siapa pun,” ucap Tuchel yang sukses membawa Paris Saint-Germain ke babak final Liga Champions musim lalu.
Adapun undian perempat final akan dilangsungkan di markas UEFA di Nyon, Swiss, Jumat pukul 18.00 WIB. Laga perempatfinal akan dilangsungkan pada 6-7 April dan 13-14 April. Adapun final akan dilaksanakan di Stadion Olimpiade Ataturk, Turki, 29 Mei. (AFP)