Tim Indonesia Ingin Segera Pulang dari All England
Tim Indonesia berharap bisa segera pulang dari Inggris tanpa melewati isolasi mandiri selama 10 hari. Mereka telah mengikhlaskan kasus All England dan bersiap ke ajang-ajang berikutnya untuk menatap Olimpiade Tokyo.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
BIRMINGHAM, KOMPAS — Setelah drama melelahkan di All England 2021, tim Indonesia ingin segera bisa pulang ke Tanah Air untuk melanjutkan persiapan ke ajang berikutnya. Kepulangan tersebut akan difasilitasi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Desra Percaya.
Hal itu mengemuka dalam konferensi pers virtual antara Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja dan Desra Percaya, Jumat (19/3/2021). Pertemuan tersebut membahas kondisi terakhir kontingen Indonesia yang masih menjalani isolasi mandiri di Birmingham, Inggris.
Ricky menilai, drama dalam dua hari terakhir ini sangat melelahkan bagi 12 pebulu tangkis nasional, apalagi mereka telah melalui perjalanan panjang dari Indonesia ke Inggris. Karena itu, sekarang para atlet hanya ingin pulang. Mereka sudah ikhlas tidak bisa tampil di ajang All England 2021.
”Atlet minta sesegera mungkin kembali untuk persiapan diri ke ajang-ajang sebelum Olimpiade. Hanya itu permintaannya. Kami juga menghitung ada aturan saat kembali (ke Indonesia), harus menjalani karantina lagi. Hal ini tentu akan menjadi tugas berat bagi atlet. Kami berharap sesegera mungkin (pulang),” ucap Ricky.
Meski kecewa, tim Indonesia tidak ingin menghabiskan energi dengan drama di All England. Mereka lebih ingin beristirahat di Tanah Air, kemudian segera berlatih lagi di pemusatan latihan nasional bulu tangkis di Cipayung, Jakarta Timur. Persiapan selanjutnya akan sangat penting karena Olimpiade Tokyo semakin dekat.
Kualifikasi Olimpiade
Ricky berharap BWF tidak menyertakan poin dari All England dalam perhitungan kualifikasi Olimpiade Tokyo. ”Seharusnya, poin (dari All England) nanti tidak berlaku. Semoga BWF tidak menambahkan poin di lima sektor (nomor bulu tangkis) yang ada. Kami merasa diperlakukan (tidak adil) karena keteledoran BWF,” ujarnya.
Terkait hal ini, dalam Regulasi Sistem Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 yang direvisi BWF pada 25 Februari, All England 2021 memang tidak termasuk turnamen kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Hanya tersisa 20 turnamen dan tiga kejuaraan kontinental (Asia, Eropa, dan Amerika), jika bisa diselenggarakan pada periode 4 Januari-13 Juni 2021, yang termasuk turnamen kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Hanya saja, kepulangan tim akan terkendala aturan Layanan Kesehatan Inggris (NHS) yang mewajibkan isolasi mandiri selama 10 hari. Adapun tim Indonesia, yang tiba di Birmingham pada 13 Maret lalu, baru bisa diizinkan keluar dari isolasi mandiri pada 23 Maret mendatang.
Saya protes ke mereka, ngapain nunggu di Birmingham sampai 10 hari. Saya minta pulang segera. Secara verbal, mereka sampaikan tidak masalah. (Desra Percaya)
Meski begitu, Desra menjamin tim Indonesia bisa pulang dalam waktu dekat. Mereka tidak perlu menunggu sampai 23 Maret untuk pulang ke Tanah Air. Hal itu sudah disetujui secara verbal oleh Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Inggris Sarah Cook dan NHS.
”Saya protes ke mereka, ngapain nunggu di Birmingham sampai 10 hari. Saya minta pulang segera. Secara verbal, mereka sampaikan tidak masalah. (Untuk memastikan) saya sedang mengejar jaminan secara tertulis. Jangan sampai nanti tertahan ketika keluar hotel karena tidak ada pernyataan tertulis,” ucap Desra.
Desra akan datang ke Birmingham esok hari. Dia akan mendampingi tim Indonesia untuk berangkat dari hotel sampai ke bandara. Hal ini untuk menjamin kepulangan para pebulu tangkis terbaik nasional.
Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna juga sudah bertatap muka dengan para atlet lewat virtual. Dia menyampaikan dukungan moral sekaligus menjelaskan upaya yang sedang dilakukan pemerintah.
”Kami sedang berpikir apa yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk merespons situasi yang seperti ini. Jangan khawatir, di sini kita tetap berjuang, dari jalur diplomatik dan dari jalur profesional,” ungkap Agung.
Berkaca dari kejadian ini, Agung bersama para pengurus PBSI berjanji akan melakukan mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Salah satunya dengan memasukkan opsi menyewa pesawat saat keberangkatan ke turnamen-turnamen mendatang.