Sungguh sial nasib Lazio musim ini. Setelah lama menanti dan berhasil menembus babak 16 besar di Liga Champions, mereka langsung menghadapi Bayern Muenchen yang memiliki striker mematikan seperti Robert Lewandowski.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MUENCHEN, SELASA - Kans Lazio menembus babak perempat final Liga Champions Eropa musim ini sangat tipis. Mereka harus membalikkan kekalahan 1-4 dari juara bertahan, Bayern Muenchen, pada duel kedua babak 16 besar, Kamis (18/3/2021) dini hari WIB di Stadion Allianz.
Laga itu tidak bakal berjalan mudah bagi Lazio, wakil dari Italia. Selain harus mampu agresif menyerang, mereka juga perlu mewaspadai amukan striker tuan rumah, Robert Lewandowski.
Striker asal Polandia itu baru saja mencetak golnya yang ke-268 di Liga Jerman saat Bayern mengalahkan Werder Bremen, 3-1, akhir pekan lalu. Ia pun menyamai perolehan gol mantan striker Schalke 04, Klaus Fischer, dan menempati peringkat kedua dalam daftar pencetak gol tersubur sepanjang masa di Liga Jerman. Di liga itu, koleksi gol Lewandoski kini hanya kalah dari legenda Bayern, Gerd Mueller (365 gol).
Produktivitas gol Lewandowski terus stabil sejak musim lalu. Pandemi yang telah membuat jadwal kompetisi semakin padat seolah tidak berpengaruh bagi pemain terbaik dunia 2020 itu.
Pada musim lalu, ia mengemas 34 gol di Liga Jerman. Musim ini, ia nyaris menyamai pencapaiannya pada tahun lalu dengan mencetak total 32 gol. Tidak heran, publik menjulukinya ”Lewangolski” karena kehebatannya itu.
Mantan pemain Bayern, Lothar Matthaus, bahkan berani bertaruh jika Lewandowski masih bisa memecahkan rekor yang lebih besar lagi, yaitu memecahkan rekor gol Mueller sebanyak 40 gol semusim di Liga Jerman. Koleksi gol Lewandowski di liga itu pada musim ini mencapai 32 gol. Jumlah golnya itu jauh melampaui striker sensasional Borussia Dortmund, Erling Braut Haaland (19 gol).
”Saya berani bertaruh banyak uang bahwa Lewandowski bisa memecahkan rekor itu. Saya yakin ia bisa mencetak setidaknya 41 gol di Liga Jerman pada musim ini,” kata Matthaus dikutip dari laman resmi Bundesliga.
Keyakinan kuat legenda tim nasional Jerman itu bukan semata-mata melihat kemampuan Lewandowski, salah satu striker murni terhebat pada masa ini. Keyakinan Matthaus juga diperkuat pola permainan Bayern yang sangat ofensif dan eksplosif sehingga memudahkan Lewandowski mencetak lebih banyak gol.
Pendekatan ofensif dan gaya bermain menekan membuat ”Die Roten” menang telak, 4-1, saat bertandang ke markas Lazio di Roma, Italia, pada pertemuan pertama babak 16 besar, akhir Februari lalu. Pada saat itu, Lewandowski bersinar dan menyumbang satu gol untuk Bayern.
Keberingasan Lewandowski, khususnya akhir-akhir ini, jelas menjadi ancaman serius Lazio yang telah kebobolan 11 gol dalam empat laga terakhir di semua ajang. Jika Lewandowski dan Bayern bisa berpesta gol di Stadion Olimpico, kandang Lazio, maka Bayern tidak akan banyak menemukan kesulitan ketika berlaga di kandangnya sendiri pada laga kedua nanti.
Laga Bayern versus Lazio ini sejatinya merupakan duel dua tim yang memiliki striker hebat. Bayern memiliki Lewandowski, adapun Lazio dibela striker yang tidak kalah garang, Ciro Immobile. Pekan lalu, Immobile menyabet gelar ”Sepatu Emas”, penghargaan yang diberikan kepada pemain pencetak gol terbanyak di liga domestik top Eropa.
Immobile menyabet penghargaan itu karena mencetak 36 gol pada musim lalu, mengalahkan Lewandowski (34 gol) dan Cristiano Ronaldo (31 gol). Namun, Immobile merasa kemampuannya masih di bawah Lewandowski. Musim ini, Immobile baru mengoleksi 14 gol di Liga Italia.
Meskipun telah mencetak sejumlah gol, kami belum tentu lolos (ke perempat final). Lazio tim yang kuat dan bisa mematikan jika kami tidak menyiapkan laga ini dengan serius. (Leroy Sane)
Sebagai striker, Immobile kerap belajar dari striker-striker lain di berbagai liga sebagai patokan untuk mengukur kemampuannya sendiiri. ”Lewandowski adalah striker dengan kemampuan komplet dan selalu berusaha menembus batas. Ia striker terbaik saat ini,” ujar Immobile memuji Lewandowski seperti dikutip Football-Italia.
Berkaca dari lima laga terakhir di semua kompetisi, ketajaman Lazio masih mengkhawatirkan. Mereka hanya mampu mencetak enam gol. Saat bertemu Juventus, salah satu tim terkuat di Italia, misalnya, mereka hanya mampu mencetak satu gol. Padahal, jika ingin lolos ke perempat final, mereka wajib menang minimal 4-0 atas Bayern pada laga dini hari nanti.
Target itu dianggap nyaris mustahil karena Bayern adallah tim terproduktif di Liga Champions pada musim ini. Mereka mengemas 22 gol dalam tujuh laga. Bukan hanya Lewandowski, gol-gol Bayern itu juga dihasilkan dari banyak pemain lainnya, seperti Leroy Sane dan Kingsley Coman.
Tak hanya itu, pertahanan Bayern adalah salah satu yang terbaik di Eropa saat ini. Gawang mereka baru kebobolan enam gol dari tujuh laga Liga Champions. Namun, Bayern enggan meremehkan Lazio.
”Meskipun telah mencetak sejumlah gol, kami belum tentu lolos (ke perempat final). Lazio tim yang kuat dan bisa mematikan jika kami tidak menyiapkan laga ini dengan serius,” ujar Sane dikutip UEFA.com (AFP/REUTERS)