Lazio kalah segalanya dari Bayern Muenchen di laga pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu dini hari WIB, meskipun bermain di kandang, Lazio takluk 1-4.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
ROMA, RABU — Absennya Lazio di babak gugur Liga Champions selama 21 tahun amat memengaruhi penampilan anak asuhan Simone Inzaghi itu dalam laga perdana babak 16 besar melawan Bayern Muenchen, Rabu (24/2/2021) dini hari WIB, di Stadion Olimpico. Tim berjuluk ”Si Elang” itu melakukan kesalahan sendiri sehingga harus menelan kekalahan telak 1-4 dari sang juara Eropa.
Dari empat gol yang dicetak Bayern ke gawang Pepe Reina, tiga di antaranya diawali kesalahan tiga bek Lazio yang diturunkan Inzaghi sejak menit awal untuk menjalankan formasi 3-5-2. Mereka adalah Mateo Musscahio, Patricio Gil, dan Francesco Acerbi. Gol pertama Bayern yang dicetak Robert Lewandowski di menit 9 diawali kesalahan operan Mussachio.
Kemudian Patricio Gil gagal menguasai bola dengan baik sehingga bola dengan mudah direbut oleh penyerang sayap Bayern, Kingsley Coman, yang melakukan solo run ke arah kotak penalti Lazio. Bola sepakan Coman mampu ditepsi Reina, tetapi bola muntah mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Leroy Sane untuk menciptakan gol ketiga Bayern di Olimpico pada menit 42.
Di awal babak kedua, Acerbi justru mencetak gol bunuh diri untuk memberikan ”hadiah” gol keempat bagi Bayern saat babak kedua baru berjalan dua menit. Bek tim nasional Italia itu hendak memotong umpan tarik Sane, tetapi bola justru masuk ke dalam gawang sendiri.
Adapun gol kedua Bayern dicetak oleh pemain muda, Jamal Musiala, lewat sepakan keras dari luar kotak penalti di menit ke-24. Satu gol hiburan Lazio dihasilkan lewat tendangan terarah Joaquin Correa pada menit ke-49.
Kami menghadapi tim juara dunia dan mungkin tim terbaik di dunia saat ini. Bayern sesungguhnya tidak membutuhkan tiga kesalahan untuk mengalahkan kami.
”Kami menghadapi tim juara dunia dan mungkin tim terbaik di dunia saat ini. Bayern sesungguhnya tidak membutuhkan tiga kesalahan untuk mengalahkan kami,” ujar Inzaghi kepada Sky Sport Italia seusai laga.
Kekalahan 1-4 dari Bayern di Olimpico seakan memberikan déjà vu bagi Inzaghi. Pasalnya, pada musim 2003-2004, Lazio juga menderita kekalahan di kandang dengan kemasukan empat gol ketika ditumbangkan Chelsea 0-4 di fase grup. Dalam kesempatan itu, Inzaghi masih berstatus sebagai pemain ”Si Elang”.
Kecewa
Inzaghi mengatakan, suasana ruang ganti Lazio seusai laga penuh dengan kekecewaan. Rasa kecewa itu, lanjutnya, disebabkan seluruh pemain merasa gagal memberikan penampilan terbaik di Liga Champions.
”Meski kecewa, kami merasa bahagia bisa berada di babak gugur Liga Champions. Seperti saya katakan sejak awal, di musim ini target kami ialah menembus babak 16 besar,” kata Inzaghi.
Gelandang Lazio, Lucas Leiva, mengatakan, seluruh pemain Lazio merasa sangat kecewa karena kekalahan telak itu tidak menggambarkan kualitas skuad ”Si Elang” yang sebenarnya.
”Gol yang tercipta bukan kesalahan individu. Memang ada kekeliruan tunggal yang dilakukan pemain, tetapi kami kalah karena bermain buruk secara keseluruhan,” ujar Leiva.
Pemain termuda
Dalam laga di Olimpico, gelandang serang Bayern, Jamal Musiala, mencatatkan diri sebagai pemain Inggris termuda yang mampu mencetak gol di Liga Champions. Musiala menaklukkan Reina di usia 17 tahun dan 363 hari.
Secara umum, ia menjadi pemain kedua termuda yang mencetak gol di fase gugur Liga Champions. Rekor pencetak gol termuda di babak gugur Liga Champions masih dipegang Bojan Krkic, yang menyumbangkan satu gol bagi Barcelona pada edisi 2007-2008, di usia 17 tahun dan 217 hari.
”Jamal (Musiala) sangat senang dengan penampilannya hari ini. Ia tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan diri menjalani laga penting ini dan kami memberikan kebebasan bagi dirinya,” kata gelandang Bayern, Leon Goretzka, dilansir laman UEFA.
Di akun Instagram pribadinya, Musiala mengunggah foto selebrasi golnya itu. ”Sebuah malam yang akan selalu diingat,” tulis Musiala dalam takarir unggahannya itu.
Musiala adalah produk akademi Southampton yang selama ini dikenal sebagai pusat lahirnya pemain berbakat di Inggris. Pemain dengan nama besar, seperti Alan Shearer, Gareth Bale, Theo Walcott, Luke Shaw, dan Alex Oxlade-Chamberlain, adalah produk akademi Southampton yang telah berkarier di Liga Utama Inggris.
Pemain bernomor punggung 42 itu hijrah ke Bayern U-19 pada musim 2019-2020. Musiala pun telah membela tim nasional Inggris U-21 sejak November 2020.
Pelatih Bayern Hans-Dieter Flick mengatakan, seluruh pemainnya bermain sesuai dengan ekspektasinya, terutama menjalankan dengan baik strategi menekan pemain Lazio sejak zona pertahanan. Menurut Flick, hal itu tidak lepas dari persiapan yang telah dilakukan skuadnya setelah tumbang 1-2 dari Eintracht Frankfurt di Liga Jerman, akhir pekan lalu.
”Kami memenangi duel dan merebut bola di zona pertahanan mereka, lalu menciptakan banyak peluang. Jadi, kami sangat senang bisa membawa pulang kemenangan penting untuk laga kedua,” ucap Flick. (REUTERS)