Gol indah yang dicetak gelandang serang Tottenham Hotspur, Erik Lamela, tidak cukup untuk bisa membungkam Arsenal. Sebaliknya, Arsenal justru bisa mengalahkan Spurs, 2-1.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Sebuah gol yang berpotensi menjadi gol terindah musim ini di Liga Inggris terlahir dari kaki gelandang serang Tottenham Hotspur, Erik Lamela, saat menghadapi Arsenal di Stadion Emirates, Senin (15/3/2021) dini hari WIB. Namun, Arsenal mampu bangkit dan mengalahkan Spurs, 2-1, sedangkan Lamela berubah dari pahlawan menjadi biang kekecewaan setelah mendapat kartu merah pada babak kedua.
Lamela tampil sebagai pahlawan tidak lama setelah menggantikan Son Heung-min yang harus keluar karena mengalami cedera hamstring saat laga baru berjalan kurang dari 20 menit. Insiden itu sudah menjadi petaka bagi Spurs karena peran Son di lini serang tim sangat vital. Ia dan penyerang utama Spurs, Harry Kane, merupakan salah satu duet penyerang paling mematikan di Inggris.
Di tengah kecemasan Spurs melihat Son cedera, Lamela memamerkan gol teknik tinggi yang bisa dipakai untuk menampar wajah Arsenal. Setelah mendapat umpan dari Lucas Moura, pemain asal Argentina itu menendang bola dengan teknik ”rabona” atau teknik menendang dengan menggunakan kaki yang disilangkan di belakang kaki penumpu.
Bola yang ditendang kemudian meluncur di antara kedua kaki gelandang Arsenal, Thomas Partey, sebelum masuk ke gawang. Gol ini pun memiliki dua teknik yang sulit dilakukan, yaktu teknik ”rabona” itu sendiri dan teknik ”nutmeg” atau melewatkan bola di antara kedua kaki lawan. Saking indahnya tendangan Lamela itu, bek sayap Spurs, Sergio Reguilon, sampai memegang kepala dengan kedua tangannya karena tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Gol Lamela ini sangat gila. Mungkin ini merupakan gol terbaik yang pernah saya lihat, dari segi teknik maupun kekuatannya. Lamela bahkan bisa membuat laju bola melengkung sebelum masuk ke gawang.
Legenda Arsenal, Freddie Ljungberg, pun ikut memberi pujian. ”Gol Lamela ini sangat gila. Mungkin ini merupakan gol terbaik yang pernah saya lihat, dari segi teknik ataupun kekuatannya. Lamela bahkan bisa membuat laju bola melengkung sebelum masuk ke gawang,” kata Ljungberg dikutip BBC.
Akan tetapi, euforia para pemain Spurs hanya berlangsung sekitar 11 menit karena Arsenal bisa membalas gol melalui Martin Odegaard pada menit ke-44. Para pemain Spurs terlalu lengah saat Arsenal memainkan umpan silang yang dimanfaatkan Odegaard dengan baik.
Pada babak kedua, Spurs justru melakukan kesalahan yang membuat Arsenal mendapat tendangan penalti. Penyerang Arsenal, Alexandre Lacazette, berhasil menyelesaikan tendangan penalti itu dan mengunci kemenangan tim pada menit ke-64.
Spurs semakin kesulitan mengatasi perlawanan Arsenal dan justru kehilangan Lamela yang diganjar kartu merah pada menit ke-76. Kartu merah itu ia dapatkan setelah mendapat kartu kuning kedua. Setelah memberikan kebahagiaan pada awal laga, Lamela kemudian memberikan kekecewaan menjelang laga beakhir.
Manajer Spurs Jose Mourinho menilai, timnya tampil buruk sejak babak pertama. ”Saya rasa kami bermain sangat buruk pada babak pertama. Kami tidak bisa bertahan dengan baik, tidak memberikan intensitas ataupun tekanan terhadap lawan,” katanya.
Hasil ini pun menjadi kekecewaan Spurs lainnya karena kesempatan mereka untuk memperbesar peluang mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa musim depan kembali terbuang. Spurs kini masih di peringkat ke-7 dengan 45 poin. Mereka tertinggal enam poin di bawah Chelsea yang duduk di peringkat keempat, tempat terakhir untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions.
Sebaliknya, Arsenal sangat lega bisa memenangi laga melawan rival besar mereka tersebut meski tidak memainkan Aubameyang. Manajer Arsenal Mikel Arteta sedang menghukum pemain asal Gabon itu karena terlambat saat tim mengadakan pertemuan. Aubameyang pun menjalani hukuman itu dengan menonton dari tribune penonton.
Arteta tidak ingin menceritakan semua hal terkait dengan sikap indisipliner Aubameyang ini. Ia hanya menekankan pentingnya menghargai orang lain. ”Kita semua tinggal bersama-sama, kita harus bisa menghargai satu sama lain,” ujar Arteta.
Meski demikian, Arteta mengatakan, Aubameyang tetap merupakan kapten tim dan sosok pemimpin yang dibutuhkan tim. Aubameyang bisa menyadari kesalahannya dan mau menjalani hukuman itu. Selanjutnya, Arteta dan Aubameyang bakal melupakan masalah itu dan menatap laga berikutnya.
Jalan Arsenal untuk menggapai papan atas masih terjal. Mereka kini masih berada di peringkat ke-10 dengan 41 poin. Dengan demikian, Arsenal masih berjarak 30 poin di bawah Manchester City yang duduk di puncak klasemen dengan 71 poin.
Pada laga lainnya, Manchester United tetap berusaha mengejar City dengan mengalahkan West Ham United, 1-0. Gol tunggal pada laga ini merupakan gol bunuh diri bek West Ham, Craig Dawson, pada menit ke-53. Namun, MU kini baru meraih 57 poin dan masih ada jarak 14 poin untuk bisa menyusul City. (AFP/REUTERS)