Manajer Liverpool Juergen Klopp dan Manajer Chelsea Thomas Tuchel sama-sama pernah melatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund. Laga di Stadion Anfield bisa menjadi titik awal untuk membuktikan siapa yang lebih hebat.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LIVERPOOL, RABU — Sejak menjadi manajer Liverpool pada 2015 hingga kini, Juergen Klopp menjelma menjadi manajer asal Jerman yang sukses di Liga Inggris. Musim ini, ia mendapat pesaing serius, yaitu Thomas Tuchel, manajer baru Chelsea. Keduanya akan membuktikan siapa manajer asal Jerman terhebat di Inggris pada laga di Stadion Anfield, Jumat (5/3/2021) pukul 03.15 WIB.
Pertarungan antara Liverpool dan Chelsea merupakan laga yang krusial karena bisa menentukan peluang masing-masing tim untuk masuk ke peringkat empat besar Liga Inggris. Persaingan antara Klopp dan Tuchel membuat laga ini jauh lebih menarik.
Klopp telah berhasil menuntaskan kerinduan klub untuk menjuarai Liga Inggris musim lalu. Ia juga mengantar ”Si Merah” mengangkat trofi Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub. Namun, performa Liverpool menurun drastis musim ini karena banyaknya pemain utama yang cedera.
Di sisi lain, Tuchel sejauh ini berhasil membuktikan bahwa Chelsea tidak keliru memilihnya untuk menggantikan pendahulunya, Frank Lampard. Chelsea tidak pernah kalah dalam 9 laga yang telah dijalani Tuchel di semua kompetisi sejak menggantikan Lampard. Tuchel berhasil memperbaiki gaya permainan tim dengan permainan yang lebih posesif dan menekan.
Kebetulan Klopp dan Tuchel memiliki latar belakang yang hampir sama. Keduanya pernah menjadi pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund sebelum hijrah ke Inggris. Adu taktik antara kedua manajer bakal menjadi menu utama yang tersaji di Anfield.
Sebelum laga berlangsung, Klopp ataupun Tuchel sama-sama melempar pujian. ”Siapa manajer Jerman top di Liga Primer? Saya hanya tertarik untuk memenangi laga, begitu pula dengan Tuchel. Saya rasa ia adalah pelatih luar biasa. Laga besok akan sangat sulit seperti biasanya,” ujar Klopp dikutip laman Liverpool Echo.
Klopp telah mencermati perubahan besar Chelsea di tangan Tuchel yang sudah berhasil beradaptasi dengan para pemainnya. Chelsea menjadi tim yang kini mampu menguasai bola dengan baik dan sulit direbut lawan. Lini tengah Chelsea yang dinamis menghasilkan serangan-serangan yang sulit ditebak.
”Kami harus bisa bertahan dengan baik dan harus bisa lebih bersabar serta tetap kreatif,” ujar Klopp. Kabar baiknya, kiper utama Liverpool, Alisson Becker, sudah kembali bergabung setelah masa berkabung karena ayahnya meninggal.
Pertahanan menjadi masalah utama Liverpool ketika menghadapi tim-tim kuat, seperti Manchester City, Leicester City, dan Everton. Masalah yang sama, jika tidak segera dibenahi, akan menjadi malapetaka yang membuat mereka semakin kesulitan untuk menembus peringkat empat besar.
Liverpool kini berada di peringkat keenam dengan 43 poin, sedangkan Chelsea berada di peringkat kelima dengan 44 poin. Jika kalah atau imbang, keduanya terancam digeser Everton yang berada di peringkat ketujuh, juga dengan 43 poin. Everton akan bertandang ke West Bromwich Albion pada laga lainnya, Kamis dini hari WIB.
Siapa manajer Jerman top di Liga Primer? Saya hanya tertarik untuk memenangi laga, begitu pula dengan Tuchel.
Manajer Everton Carlo Ancelotti sudah mengisyaratkan bahwa mereka sangat berambisi bisa finis di peringkat empat besar dan mendapat tiket ke Liga Champions musim depan. Bedanya, Everton terkesan lebih santai dalam menghadapi persaingan ini. ”Mungkin Liverpool dan Chelsea bisa masuk ke peringkat empat besar. Tidak masalah. Kami juga ingin ada di sana agar tahu seperti apa rasanya,” kata Ancelotti dikutip BBC.
Bukan tenis
Tuchel mengakui kehebatan Klopp menangani Liverpool dan sangat waspada ketika akan bertemu dengannya. Namun, ia menegaskan laga ini bukan duel antara dirinya dan Klopp. ”Sebuah tantangan besar untuk menghadapi Klopp dan Liverpool, tetapi kami tidak akan bermain tenis. Kami akan bermain bersama tim dan tentu kami harus bersiap,” kata Tuchel dikutip laman Football London.
Meski tantangannya begitu besar, Tuchel mengaku lebih rileks karena tidak akan ada pendukung fanatik Liverpool di Anfield. Selain itu, menurunnya performa Liverpool membuatnya lebih percaya diri untuk bisa meraih tiga poin.
Laga ini praktis menjadi ujian besar selanjutnya bagi Tuchel untuk menjawab ekspektasi klub. Sembilan laga tanpa terkalahkan sudah menjadi catatan awal yang bagus bagi kariernya di Stamford Bridge, tetapi keberhasilan mengalahkan Liverpool di Anfield akan menjadi nilai lebih. Ini merupakan standar yang dibutuhkan Chelsea dari Tuchel jika ingin bersaing di papan atas Liga Inggris pada musim depan.
Untuk musim ini, Chelsea ataupun Liverpool hanya bisa fokus untuk merebut peringkat empat besar karena Manchester City sudah sulit untuk dilengserkan dari puncak klasemen. City kini mengantongi 65 poin seusai mengalahkan Wolverhampton Wanderers, 4-1, pada laga Rabu (3/3/2021) dini hari WIB.
City sudah meninggalkan Manchester United di peringkat kedua sejauh 15 poin dan telah meraih kemenangan secara beruntun dalam 21 laga terakhir di semua kompetisi. ”Musim dingin di Inggris rasanya seperti di ’neraka’ (karena persaingan makin ketat), tetapi kami melakukan hal yang luar biasa,” ujar Manajer Manchester City Pep Guardiola.