Pol Espargaro hanya memiliki lima hari untuk beradaptasi dengan tim dan motor baru sebelum seri pembuka MotoGP 2021 bergulir. Pertanyaan terbesarnya adalah, bagaimana Marc Marquez bisa menjinakan RC213V yang sangat liar.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BARCELONA, SENIN – Pol Espargaro menyambut MotoGP musim 2021 dengan gairah melimpah meskipun tahu tekanan kepada dirinya akan sangat besar. Espargaro dituntut cepat beradaptasi dengan tim barunya, Repsol Honda, juga motor RC213V yang memiliki DNA juara. Lima hari tes di Sirkuit Losail, Qatar, 6-7, 10-12 Maret, akan menjadi momen krusial Espargaro untuk memastikan musim 2021 berjalan mulus.
Espargaro tidak punya banyak waktu untuk mempelajari banyak hal setelah tes resmi di Sirkuit Sepang, Malaysia, dibatalkan. Kini, hanya ada lima hari persiapan bagi mantan pebalap KTM itu untuk mengawali MotoGP musim 2021 yang dimulai 28 Maret di Losail, Qatar.
”Jelas ini bukan rencana sempurna untuk mengawali dengan tim baru dan motor baru di MotoGP. Levelnya sangat tinggi karena semua motor kurang lebih (spesifikasi) pabrikan dan saya hanya punya lima hari untuk bersiap menghadapi balapan pertama,” tutur Espargaro dalam konferensi pers yang diselenggarakan Honda Racing Corporation (HRC), Senin (22/2/2021).
Namun, Espargaro mengatakan tidak bisa menjadikan tantangan itu sebagai alasan. Dia telah mengetahui situasinya sebelum bergabung ke Honda dan telah berdiskusi dengan tim untuk merencanakan strategi balapan.
”Kami sudah mengetahui situasinya, belajar dengan cepat, mengetes semua yang kami bisa secepat mungkin, menghindari masalah, serta berusaha siap untuk balapan pertama,” kata pebalap asal Spanyol itu.
Waktu lima hari untuk uji coba motor baru sebelum berlomba bukan kondisi yang ideal, apalagi motor RC213V adalah motor juara, seperti yang dibuktikan enam kali juara dunia Marc Marquez. Espargaro memahami, Honda mengharapkan hal serupa darinya.
”Pasti tekanan akan sangat tinggi. Ini tim juara dengan motor juara dan semua mengharapkan Anda menang. Saya tidak akan bisa tidur pada malam sebelum mencoba motor ini, penuh dengan emosi karena ini motor yang berbeda dari motor (KTM) yang biasa saya naiki empat tahun terakhir, motor yang saya bangun dari awal. Sedangkan ini menaiki motor yang dibangun orang lain,” ujarnya.
Espargaro mengaku benaknya dipenuhi pertanyaan apa yang akan terjadi, bagaimana dirinya akan tampil, apakah dirinya siap untuk balapan pertama hanya dengan lima hari tes. ”Untuk mencapai itu mungkin kami harus banyak mengambil risiko dan beberapa kecelakaan mungkin akan datang lebih awal,” ungkapnya.
Belajar cepat
Menghadapi balapan pertama, Espargaro akan datang ke Qatar lebih awal. Dia akan mempelajari sirkuit lebih detail, berdiskusi dengan para insinyur dan mekanik, melihat setiap tikungan di trek, serta mempelajari banyak data balapan.
“Sebulan lalu saya memikirkan tentang situasi yang berbeda, misalnya, Marc bisa melakukan penyelamatan dari kecelakaan yang memberi dia banyak poin. Jika dia tidak menghindari kecelakaan-kecelakaan itu, mungkin dia tidak akan memenangi banyak balapan. Jadi, pertanyaan saya adalah, bagaimana Marc melakukan itu?” ujar Espargaro.
Kami sudah mengetahui situasinya, belajar dengan cepat, mengetes semua yang kami bisa secepat mungkin, menghindari masalah, serta berusaha siap untuk balapan pertama.
“Sepertinya, dalam beberapa tahun terakhir ini adalah bagian dari DNA Honda, dan saya perlu mempelajari bagaimana mengatasi situasi itu. Di KTM saya kadang melakukan itu, tetapi saya perlu lebih banyak mempelajari bagaimana melakukan itu,” lanjut pebalap berusia 30 tahun itu.
Espargaro menegaskan, cara terbaik untuk belajar dengan cepat adalah berada di dekat Marquez, karena dia pebalap tercepat di Honda. Namun, Marquez yang masih memulihkan diri dari cedera belum bisa dipastikan kapan bisa kembali berlomba. Oleh karena itu, dia juga akan belajar dari para pebalap tim satelit LCR Honda, Takaaki Nakagami dan Alex Marquez, serta pebalap penguji Stefan Bradl.
“Yang pasti adalah kami memerlukan Marc, karena Marc adalah pebalap nomor satu di tim, dia yang tercepat dengan motor dan saya sangat ingin belajar dari dia. Sesegera mungkin dia kembali, akan semakin banyak yang saya pelajari dari dia, dan saya akan menjadi lebih cepat. Cara terbaik untuk menjadi lebih baik adalah berada di samping pebalap terbaik di dunia, dan dialah orangnya,” tegas Espagaro.
“Tanpa Marc kami memiliki tim satelit yang juga akan mengunakan motor pabrikan dengan Alex dan Taka. Mereka para pebalap yang sangat cepat bersama dengan Bradl yang menjalani banyak lap selama pramusim, dalam tes musim dingin. Dia (Bradl) diperbolehkan melakukan itu dan dia akan berada di tes Qatar, jadi pasti saya akan belajar banyak dari dia,” lanjut adik pebalap Aprilia Aleix Espargaro itu.
“Kita tunggu saja, kapan Marc akan kembali ke tim. Semoga itu pada balapan pertama di Qatar. Kami tidak tahu, dia tidak tahu. Semoga sesegera mungkin,” ujar Espargaro.
Persaingan internal
Espargaro direkrut oleh Honda dengan harapan bisa menciptakan persaingan internal dengan Marquez. “Kami berharap, dia bisa membawa hasil ke tim, itu merupakan alasan dan juga target menjadi pebalap. Dia memiliki pengalaman yang bagus, dan targetnya juga untuk bersaing dengan para pebalap lain dan melawan Marc, karena ini merupakan titik acuan,” tegas Manajer Tim Repsol Honda Alberto Puig.
“Kami berharap dia bisa segera memahami motor, dan menghidupkan kompetisi di dalam tim, karena persaingan itulah yang membuat tim tetap hidup. Kami juga berharap dia menyukai tim dan motor kami, dan kami akan berusaha memberi dia material dan motor terbaik bagi dia untuk menunjukan potensinya,” tegas Puig.
Sementara itu, General Manager Honda Racing Corporation Tetsuhiro Kuwata mengatakan, Espargaro adalah pebalap bagus dan cepat. “Hal itu tidak perlu diragukan. Kami harus menyiapkan motor yang bagus baginya untuk bisa bersaing dengan Marc. Target kami adalah membangun tim dan motor yang bagus bersama Pol, dan bersaing merebut gelar juara dunia bersama kedua pebalap kami,” tegasnya.