Pertahanan rapat Manchester City menjadi masalah terbesar Arsenal menjelang duel mereka di Stadion Emirates, Minggu malam. Arsenal harus bisa mengatasi masalah ini demi mendekati peringkat lima besar Liga Inggris.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, SABTU — Arsenal bakal menghadapi tantangan besar saat menjamu Manchester City di Stadion Emirates, Minggu (21/2/2021) pukul 23.30 WIB di Stadion Emirates. Arsenal mendapat giliran mencicipi ketangguhan City yang selalu menang dalam 17 laga terakhir di semua ajang. Jika berhasil, Arsenal bisa kembali berpeluang mendekat ke peringkat lima besar klasemen sementara Liga Inggris.
Serupa tim-tim lain, Arsenal berambisi menjadi tim pertama yang bisa mengalahkan City pada 2021. Target spesial itu bisa memompa kepercayaan diri tim yang kurang konsisten sepanjang Februari ini. Mereka baru meraup tiga poin dari tiga laga terakhirnya.
Manajer Arsenal Mikel Arteta pun tidak sabar ingin segera meladeni City, klub yang pernah dibelanya sebagai asisten manajer. ”City adalah tim terbaik di Eropa saat ini. Cara mereka bermain dan konsistensi yang mereka tunjukkan menjadi alasannya,” katanya.
Arteta sangat terkesan terhadap peningkatan performa City dalam beberapa bulan terakhir. City sempat tampil tidak meyakinkan pada awal musim, tetapi bisa segera berbenah dan kini menjadi kandidat terkuat juara Liga Inggris. Tim asuhan manajer Pep Guardiola itu memuncaki klasemen dengan koleksi 56 poin. Mereka unggul 10 poin atas tim peringkat kedua, Manchester United.
Jarak tersebut akan kian melebar apabila City tetap tampil konsisten di Stadion Emirates dan MU gagal mengalahkan Newcastle United pada laga di Stadion Old Trafford, Senin (22/2) pukul 02.00 WIB. Sebaliknya, jika bisa mengalahkan City, Arsenal akan berjasa untuk membuat persaingan di papan atas tetap sengit dan menarik.
Bagi Arsenal, bisa mendulang poin dari laga versus City akan menjadi pijakan yang kuat untuk menghadapi laga-laga berikutnya yang sangat menentukan nasibnya, musim ini. Hingga awal Maret, tim ”Meriam London” bakal menghadapi tim-tim tangguh lainnya, seperti Leicester City, Tottenham Hotspur, West Ham, dan Liverpool.
Arsenal mulai memasuki fase krusial yang bisa menentukan langkah mereka mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa musim depan. ”Apabila bisa memangkas jarak dengan mereka (City, Spurs, Leicester, West Ham, dan Liverpool), kami akan mendapat momentum untuk mengubah nasib,” kata Arteta.
Momentum itu bisa diraih jika Arsenal menemukan celah kelemahan City. ”Tentu mereka memiliki kelemahan seperti tim lainnya. Namun, saat ini, lawan-lawan City belum mampu menemukan kelemahan itu. Saya rasa kelemahan mereka sulit terlihat karena pertahanan City terlalu kuat,” ujar Arteta.
Dalam 10 laga terakhir di seluruh ajang, City baru kebobolan empat gol. Pertahanan yang solid ini menjadi tugas berat bagi para penyerang Arsenal, terutama Aubameyang. Pada laga terakhirnya, ketika Arsenal mengalahkan Leeds United, 4-2, Aubameyang mampu memborong tiga gol. Pertahanan City bakal menjadi ujian berikutnya.
Adapun Guardiola merasa Arteta dan Arsenal bisa mendapatkan momentum itu. ”Setiap melihat Arsenal bermain dalam dua bulan terakhir, saya rasa mereka jauh lebih bagus,” kata Guardiola yang mengenal baik Arteta, mantan asistennya di ”The Citizens”.
Saat ini, lawan-lawan City belum mampu menemukan kelemahan itu. Saya rasa kelemahan mereka sulit terlihat karena pertahanan City terlalu kuat. (Mikel Arteta)
Kekuatan Arsenal yang diwaspadai Guardiola terletak pada kemampuan beberapa pemain yang kian terasah di tangan Arteta. Mereka antara lain Emile Smith Rowe dan Bukayo Saka. Keduanya memberikan energi bagi Arsenal dalam menciptakan peluang-peluang gol.
Pencapaian City yang selalu memenangi 12 laga terakhirnya di Liga Inggris sangat sulit ditiru tim-tim lainnya. Hal itu antara lain dirasakan Manajer Chelsea Thomas Tuchel yang gagal mempertahankan kemenangan beruntun, bahkan nyaris kalah, saat ditahan Southampton, 1-1, kemarin malam.
Lima kemenangan beruntun Chelsea di semua ajang, sejak ditangani Tuchel, berakhir saat penyerang Southampton, Takumi Minamino, mencetak gol pada menit ke-33. Itu merupakan gol kedua Minamino setelah dipinjam dari Liverpool pada Januari.
Tuchel sempat beberapa kali terlihat frustrasi ketika timnya selau gagal membuka celah pertahanan Southampton yang sangat rapat. Namun, Tuchel bisa sedikit lega karena Chelsea lantas bisa menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Mason Mount pada menit ke-54. (AFP/REUTERS)