Usia 39 tahun tak menghalangi Serena Williams untuk menampilkan permainan terbaiknya di Australia Terbuka. Serena mengalahkan unggulan kedua Simona Halep untuk lolos ke semifinal menghadapi Naomi Osaka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MELBOURNE, SELASA - Dalam usia 39 tahun, Serena Williams tampil mengesankan ketika mengalahkan Simona Halep pada perempat final Australia Terbuka. Penampilan terbaik selama di Melbourne Park sejak 8 Februari itu menjadi peringatan bagi tunggal putri yang tersisa: usia tak menjadi halangan untuk bersaing pada level elite tenis profesional.
Halep, unggulan kedua turnamen, seharusnya menjadi lawan yang lebih sulit dibandingkan lawan Serena pada empat babak sebelumnya. Di antara tunggal putri peringkat 10 besar dunia, hanya Halep, Naomi Osaka, dan Ashleigh Barty yang memiliki penampilan konsisten, serta mental bertanding yang makin dewasa.
Petenis Rumania itu juga pernah mengalahkan Serena pada ajang paling bergengsi, final Wimbledon 2019. Kemenangan 6-2, 6-2 ketika itu menjadi pertemuan terakhir Halep dan Serena sebelum berjumpa lagi di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Selasa (16/2/2021). Halep pun tak punya lagi ketakutan terhadap nama besar dan permainan penuh tenaga dari Serena.
Halep telah bersiap menghadapi Serena yang tampil berbeda dibandingkan dua tahun lalu. Namun, antisipasi itu tak cukup untuk menghentikan tujuh kali juara Australia Terbuka itu, yang tampil mengesankan untuk mengalahkan Halep dua set langsung, 6-3, 6-3.
Statistik pertandingan sebenarnya memperlihatkan Serena membuat 33 unforced error, lebih banyak dari 24 winner. Akan tetapi, servis hingga kecepatan 200 kilometer per jam, ketangguhan bertahan di belakang baseline, dan pukulan dengan sudut tajam yang sulit dijangkau telah mengantarkannya meraih poin pada momen penting. Hal itu dinilai Halep, menjadi pembeda antara Serena dan dirinya pada pertandingan selama 1 jam 21 menit tersebut.
Meski tak lagi selincah saat belum memiliki anak, Serena mampu mengejar bola yang diarahkan Halep ke dekat net. Mantan petenis nomor satu dunia yang mewawancarainya, Jim Courier, menyebut Serena punya pertahanan yang baik.
Daniela Hantuchova, mantan petenis yang menjadi komentator untuk Fox Sports, menyebut, pertandingan melawan Halep adalah penampilan terbaik Serena beberapa tahun terakhir. ”Pergerakan dan pertahanannya sangat bagus, apalagi untuk pemain seusianya,” ujar semifinalis Australia Terbuka 2008 itu.
Dalam usia 39 tahun dan memiliki seorang anak, daya tahan fisik dan kecepatan olah kaki Serena menurun. Kelemahan ini menjadi salah satu bahan diskusi dengan pelatihnya, Patrick Mouratoglou, pada akhir 2020.
”Fisik dan kecepatan kaki menjadi masalah bagi Serena selama dua-tiga tahun terakhir. Padahal, untuk bermain tenis diperlukan kecepatan bergerak dari satu sisi ke sisi lain, juga durasi pertandingan yang lama. Kami pun mencari cara untuk mengembalikan kecepatan kakinya,” tutur Mouratoglou.
Pergerakan dan pertahanannya sangat bagus, apalagi untuk pemain seusianya.
Aplikasi dari latihan itu dilakukan dengan cara melompat-lompat kecil seperti gerakan menari dalam setiap pemanasan sebelum bertanding. Koreksi atas kekurangan tersebut membuahkan hasil ketika berhadapan dengan Halep.
”Ya, ini jadi penampilan terbaik saya selama di Australia Terbuka tahun ini. Tak ada cara lain, untuk melawan petenis peringkat kedua dunia, saya harus bermain lebih baik dari sebelumnya. Saya senang bisa melakukannya,” ujar Serena.
Hadapi Osaka
Penampilan dengan level akurasi lebih tinggi dibutuhkan Serena untuk melawan Osaka pada semifinal, Kamis. Petenis Jepang yang mengalahkan Hsieh Su Wei (Taiwan) 6-2, 6-2 pada perempat final, itu unggul 2-1 dari tiga pertemuan lain dengan Serena.
Meski pernah mengalahkan Serena pada momen penting yakni final AS Terbuka 2018, Osaka masih merasa terintimidasi ketika melihat petenis idolanya itu menjadi lawan di seberang net. “Dia adalah Serena,” katanya singkat.
Pertemuan antara dua petenis yang paling difavoritkan menjadi juara Australia Terbuka tahun ini sebenarnya layak terjadi di final. Serena, yang akan menjalani semifinal Grand Slam ke-40, masih dalam misi mendapat gelar Grand Slam ke-24.
Meski angka 24 telah dihilangkan dari benak untuk menghilangkan tekanan, semangat untuk juara tak hilang dalam diri petenis yang telah 26 tahun menjadi petenis profesional itu. Serena terinspirasi Tom Brady, pemain liga sepak bola Amerika (NFL) yang menjuarai Super Bowl bersama Tampa Bay Buccaneers dalam usia 43 tahun.
Di sisi lain, Osaka selalu mencatatkan statistik tak pernah kalah begitu melewati babak keempat Grand Slam. Prestasi itu membuahkan tiga gelar juara dari tiga final, pada AS Terbuka 2018, 2020, serta Australia Terbuka 2019.
Dua tempat lain di semifinal akan diperebutkan oleh unggulan pertama asal Australia, Ashleigh Barty, dan tiga petenis akan menjalani perempat final Gran Slam pertama pada Australia Terbuka ini. Barty akan menghadapi Karolina Muchova, sedangkan Jessica Pegula yang akan berhadapan dengan Jennifer Brady.
Dalam persaingan di tunggal putra, dua petenis yang telah mendapatkan tiket semifinal dari undian paruh atas adalah Asian Karatsev dan Novak Djokovic. Karatsev, yang tampil di Melbourne Park melalui babak kualifikasi di Doha, Qatar, mengalahkan Grigor Dimitrov, 2-6, 6-4, 6-1, 6-2. Adapun Djokovic menang atas Alexander Zverev, 6-7 (6-8), 6-2, 6-4, 7-6 (6-8).
Perebutan tiket semifinal lain akan berlangsung Rabu pada laga Daniil Medvedev melawan Andrey Rublev dan Rafael Nadal dengan Stefanos Tsitsipas pada tunggal putra. (AP/AFP)